Papua Barat

dr. Subhan : 69 Warga Fakfak Berstatus ODP di Karantina Khusus Akan Jalani Rapid Tes Kedua

178
×

dr. Subhan : 69 Warga Fakfak Berstatus ODP di Karantina Khusus Akan Jalani Rapid Tes Kedua

Sebarkan artikel ini
Print

                        ——————————————————————————————-

Jubir Pemkab Fakfak Covid -19, dr. Subhan Rumoning, Sp.PD. Sabtu 25 April 2020. FOTO : RICO LET’s./papuadalamberita.com. 

PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – 70 Warga Fakfak yang baru tiba dari Sorong dengan KMV. Kalabia, telah menjalani pemeriksaan Rapid Tes tahap pertama saat masuk karantina khusus.

70 Warga Fakfak yang kini menjalani masa karantina selama 14 hari sudah berstatus ODP dan hasil rapid tes yang dilakukan pada saat masuk karantina menyebutkan 67 orang negatif dan satu orang positif rapid tes.

Walaupun 67 ODP yang baru tiba dari Sorong dengan KMV. Kalabia pada Kamis (23/04/2020) hasilnya negatif namun demikian untuk memastikan mereka bersih dari corona virus maka mereka akan menjalani rapid tes tahap kedua pada 10 hari mendatang terhitung sejak mereka masuk karantina khusus.

Demikian dikatakan, Jubir Pemkab Fakfak Covid -19, dr. Subhan Rumoning, Sp.PD, saat konfrensi pers Sabtu malam (25/4/2020) dihadapan sejumlah awak media di Sekertariat Gugus Tugas Covid -19 jalan Mambruk Keluarahan Wagom Distrik Pariwari Fakfak Papua Barat.

Menurut dokter ahli penyakit dalam ini, pentingnya dilakukan Rapid Tes tahap kedua untuk 67 ODP di Kanatina Balai Diklat  karena bisa saja yang negatif saat ini akan menjadi positif karena saat rapid tes pertama anti body nya saat itu belum terbentuk  dan pemeriksaan rapid tes kedua akan dilakukan pada hari ke 10.

“Belum tentu yang 69 ODP di karantina yang negatif itu tidak positif rapid tesnya karena mungkin saja saat rapid tes pada Kamis (23/4/2020) anti body nya benlum terbentuk sehingga perlu dilakukan rapid tes kedua untuk memastikan apakah yang negatif itu benar – benar negatif, bisa saja positif pada rapid tes kedua yang akan dilakukan 10 hari mendatang”, tegas dr. Subhan Rumoning.

Sedangkan untuk penanganan yang satu orang positif rapid tes, belum tentu juga terpapar corona karena ada kemungkinan ada virus – virus yang lain sehingga yang positif rapid tesnya akan menjalani swab tes sampelnya di Makasar, sampel yang akan dikirim melalui Bintuni – Manokwari dan akan diteruskan ke Makasar.

Kata dia, selama proses pengiriman sampel untuk dilakukan swab tes di Makasar, yang positif ini tetap dalam pemantauan ketat hingga pemberian obat – obatan  di Balai Diklat Pemkab Fakfak hingga menunggu hasilnya tiba nanti apakah positif covid -19 atau tidak.

“Sekali lagi saya tegaskan, rapid tes positif belum tentu corona virus karena bisa saja rapid tes positif namun menunjukan gejala yang lain karena itu untuk memastikan 1 warga Fakfak rapid tes positif harus menunggu hasil swab tes yang akan dikirim ke Makasar”, tegasnya

Lanjutnya lagi, beberap kasus yang terjadi di beberapa daerah hasil rapid tesnya postif tapi swabnya tidak menunjukan positif corona virus disease 2019 karena itu warga Fakfak boleh panik dan tetap waspada mengikuti anjuran – anjran Pemerintah dalam mengantisipasi  penanganan penyebaran Covid -19.

Begitupun untuk yang hasil positif rapid tes, akan distresing untuk mengetahui riwayat perjalanannya hingga selama perjalan dia melakukan kontak dengan siapa saja sehingga dari hasil itu akan juga dilakukan swab tes maupun rapid tes, tutupnya.(RL 07)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *