Nasional

Gubernur Waterpauw Hadiri Rakornis, Mendagri Minta Pj Kepala Daerah Contoh Presiden Lakukan Blusukan

121
×

Gubernur Waterpauw Hadiri Rakornis, Mendagri Minta Pj Kepala Daerah Contoh Presiden Lakukan Blusukan

Sebarkan artikel ini
Print

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dalam rapat koordinasi penjabat kepala daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Jumat (9/6/2023). ANTARA/HO-PUSPEN KEMENDAGRI

PAPUADALAMBERITA.COM.JAKARTA Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta para penjabat (pj) kepala daerah agar mencontoh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melakukan “blusukan” untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.

Rapat koordinasi  penjabat kepala daerah se Indonesia ini diikuti Penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol (pur) Drs Paulus Waterpauw MSI.

“Rekan-rekan yang jadi penjabat ini yang ditunjuk oleh beliau (Presiden Jokowi). Jadi, tiru beliau bergerak datang ke daerah. Jangan menghindar dari masyarakat yang menyampaikan keluhan,” ujar Tito, dalam rapat koordinasi penjabat kepala daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Jumat, sebagaimana dikutip dari siaran pers.

Dengan “blusukan”, tambah dia, penjabat kepala daerah juga dapat menyusun program-program yang benar-benar mampu menyelesaikan persoalan masyarakat.

Berikutnya, Tito meminta para penjabat kepala daerah agar membangun hubungan yang harmonis dengan berbagai pihak, termasuk otoritas di atasnya. Upaya tersebut, kata dia, bernilai penting untuk dilakukan oleh penjabat kepala daerah agar bisa menjadi seorang pemimpin yang kuat.

Tito menyampaikan pula penjabat kepala daerah memiliki legitimasi kepemimpinan yang kuat karena penunjukan mereka berdasarkan keputusan presiden (keppres) untuk penjabat gubernur dan surat keputusan Mendagri bagi penjabat bupati/wali kota.

Meskipun begitu, ia mengingatkan penjabat kepala daerah agar tetap membangun komunikasi yang baik, termasuk dengan Presiden maupun Kemendagri.

“Ini akan membuat dukungan yang kuat, staf yang kuat mendukung, loyal, tapi untuk bisa memberikan loyal tidak harus (melalui) hubungan formal, informal lebih penting, sentuhan personal pribadi, (itu) penting,” ujar dia.

Lebih lanjut, Tito menyampaikan pemimpin yang kuat ditopang oleh tiga aspek, yakni memiliki legitimasi yang kuat, ditunjang oleh staf yang kuat, serta mendapat kepercayaan dan kepuasan publik yang baik.(antara)
Pewarta : Tri Meilani Ameliya
Editor : Budi Suyanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *