Papua Barat

Gugus Tugas Papua Barat Apresiasi Warga yang Kerja dari Rumah

153
×

Gugus Tugas Papua Barat Apresiasi Warga yang Kerja dari Rumah

Sebarkan artikel ini
Print

Pertemuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat bersama Ketua RT dan BLK Manokwari, Selasa (31/3/2020) di BLK Manokwari. FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com

PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI– Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat, melalui Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat, dr Aronldus Tiniap mengapresiasi partisipasi warga Manokwari yang taa melakukan pekerjaan dari rumah sesuai imbauaan Gubernur Papua Barat Drs Dominggus Mandacan kepada ASN Papua Barat dan kepada warga untuk tidak berkerumun demi memutuskan mata rantai COVID-19 di Papua Barat.

Tidak hanya kepada warga, hal yang selalu diingatkan Jubir Penanganan COVID-19 Papua Barat  kepada wartawan adalah untuk tetap menjaga jarak, memakai masker pelindungan mulut dan hidung dalam liputan sehari-hari.

‘’Masker dipakai bagi orang yang sakit atau batuk, tetapi jika kita memakainya juga lebih baik,’’ ujarnya.

Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat kini tidak hanya menagani  tentang COVID-19, namun Gugus Tugas COVID-19  Papua Barat ikut menagani hal-hal lain seperti warga Nabire yang menjadi pengungsi di Manokwari.

Karena kapal yang ditumpanggi dari Manokwari ke Nabire beberapa waktu lalu ditolak warga Nabire dan Bupati Nabire, mempertimbangkan factor kemanusian dan kerendahan hati Gubernur Papua Barat Drs Dominggus Mandacan menerima warga itu di Manokwari ditampung sementara di BLK Manokwari.

‘’Kami (Ia bersama Derek Apnier) melakukan pertemuan dengan Kepala SMK dan ketua RT setempa  terkait dengan ada warga Nabire yang kita inapkan sementara di sana,’’ ujar Tiniap yang ditemui wartawan seusai pertemuan, Selasa (31/3/2020) di BLK Manokwari.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat, saat ditemui wartawan seusai melakukan pertemuan bersama pihak BLK Manokwari dan Ketua RT setempat, Selasa (31/3/2020) di BLK Manokwari. FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.

Kehadiran pengungsi asal Nabire di BLK membuat warga sekitar bertanya-tanya siapa mereka? Dan warga merasa kurang nyaman.

‘’Warga merasa kurang nyaman karena mereka (pengungsi Nabire) keluar bergerombol, mereka ke warung, mereka ke pantai ramai-ramai jadi masyarakat protes kepada pihak BLK dan Ketua RT, ‘’jelas Tiniap.

Karena aktifitas itu memunnculkan pertanyaan, dari satu sisi anjuran pemerintah harus kerja dan berdiam diri di rumah tetapi kenapa ada tamu jalan ke sana ke mari.

‘’Masyarakat kuatirkalau ada yang sakit,  tetapi kita sampaikan bahwa mereka sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan  semua  sehat dan mereka tidak terkait apapun dengan COVID-19, hanya karena kapal yang mereka tumpanggi di tolak di Nabire,’’ tegas Tiniap.

‘’Dalam beberapa waktu ini sambil menunggu komunikasi dengan Pemda Nabire, jika Pemda Nabire menyetujui membuka akses untuk kita, kita siapkan kapal antar mereka ke sana (Nabire),’’ tambah Tiniap.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *