PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Diharapkan dengan adanya pipanisasi ini dapat membantu masyarakat menjadi lebih maksimal lagi dalam mengolah pertanian yang ada serta dapat mewujudkan ketahanan pangan di wilayah Papua Barat.
Hal ini disampaikan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Ilyas Alamsyah, SE, MTr (Han), CGCAE, dalam sambutannya saat menghadiri acara peresmian program pipanisasi Kodam XVIII/Kasuari, Kodim 1801 Manokwari di Kampung Desay, SP2, Manokwari, Papua Barat, Selasa (16/4/2024).
Dalam kesempatan ini kepada para kelompok tani dalam pelaksanaannya saat mengolah pertanian ini diharapkan tidak dengan sendiri namun dengan sistem gotong royong yang sudah diwariskan oleh para leluhur kita sejak dulu sehingga maksimal nantinya.
“Kegiatan ini diprakarsai atas perjanjian kerjasama antara TNI AD dengan Menteri Partanian selebelumnya, kemudian kegiatan ini dalam rangka menghadapi kondisi pangan yang mulai menurun dan memerlukan perhatian yang cukup oleh semua dan kegiatan seperti ini sudah pernah kita laksanakan pada tahun 2014 yang tentunya membuahkan hasil yang cukup memuaskan,’’ sebut Panglima Kodam Kasuari.
“Diharapkan dengan adanya pipanisasi ini dapat membantu masyarakat menjadi lebih maksimal lagi dalam mengolah pertanian yang ada. Jangan malu dikatakan petani, karena tanpa petani kita semua tidak bisa makan karena sejatinya profesi petani ini juga sebagai pahlawan dan saya juga minta pertahankan lahan pertanian ini,” ucapnya.
Pangdam juga berterima kasih kepada Dandim Manokwari, Danramil serta kelompok tani yang sudah dibentuk atas suksesnya pipanisasi ini.
“Jangan sampai kegiatan ini menjadi kegiatan seremonial belaka, dan saya berharap pipanisasi ini dapat berkembang dengan baik serta hasilnya dapat di nikmati oleh seluruh masyarakat, kepada pihak Kepolisian saya juga berharap untuk mengawasi pergerakan pendistribusian pupuk. Jangan ada yang bermain-main dengan pupuk subsidi yang sudah terprogram,” kata Pangdam.
Sementara itu, dikatakan Sekda Provinsi Papua Barat, bahwa sekarang ini Indonesia akan menghadapi yang namanya darurat pangan, sehingga Presiden lewat Menteri Pertanian dengan melibatkan TNI-Polri untuk segera melaksanakan optimalisasi lahan atau luas tambah tanam.(rls/tam)