Papua Barat

Kadis Hutbun : Pertama Kali Fakfak Kirim CPO Sawit Bomberay Sebanyak Lima Ribu Lebih MT

1302
×

Kadis Hutbun : Pertama Kali Fakfak Kirim CPO Sawit Bomberay Sebanyak Lima Ribu Lebih MT

Sebarkan artikel ini
Dinas Perkebunan Fakfak
Pabrik Pengolahan Minyak Sawit PT. Rimbun Sawit Papua di Kampung Bumi Moro Indah Distrik Bomberay, Fakfak - Papua Barat. Jumat (5/7/2024). FOTO : ISTIMEWA. PAPUADALAMBERITA.COM.
Print

PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Investasi PT. Rimbun Sawit Papua (RSP) di Kabupaten Fakfak telah membuahkan hasil. Sejak diresmikannya pabrik pengolahan minyak Sawit pada pertengahan Januari 2024 lalu yang berlokasi di SP. 6 (Kampung Bumi Moro Indah) Distrik Bomberay, telah berhasil memproduksi 5.100.000 Metriks Ton (MT) Cruide Palm Oil (CPO) yang dikirim ke Bitung Sulawesi Utara  dan Subaraya Jawa Timur

Dan pengiriman Cruide Palm Oil (CPO) Sawit dari Bomberay Fakfak – Papua Barat sebanyak  5.100.000 MT untuk pertama kali sejak investasi perusahaan sawit itu beroperasi di Fakfak dan pengiriman CPO ini dilakukan melalui  pelabuhan pemuatan yang  berada di kampung Tesha Distrik Bomberay, demikian disampaikan Plt. Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak, Widi Asmuro Jati, ST., MT., kepada papuadalamberita.com. Jumat (5/7/2024).

“Untuk pertama kali Fakfak mengirim CPO Sawit dari PT. RSP sejak pabriknya diresmikan,  sudah terkirim di Tahun 2024 pada Bulan Februari 2024 dikirim ke Bitung sebanyak 2.500.000 MT dan pada Bulan Mei 2024 dikirim ke Surabaya 2.600.000 MT sehingga total CPO Sawit yang sudah terkirim sebanyak 5.100.000 MT,” ungkap Widi Asmuro Jati.

Menurut Widi sapaan akrabnya, dengan hasil yang telah dicapai PT.RSP disektor perkebunan sawit sejak perusahaan tersebut berinvestasi di Fakfak – Papua Barat telah memberikan sumbangsih dana bagi hasil (DBH) sejak tahun 2023 dan 2024, masing – masing sebesar Rp1 Milyard.

Dikatakannya, sawit yang diolah menjadi minyak CPO di Pabrik Sawit Kampung Bumi Moro Indah sebagai salah satu sumber nabati dan salah satu komoditas penting yang memiliki dampak besar pada ekonomi, industri pangan, dan lingkungan.

Dan minyak CPO Sawit Bomberay digunakan dalam berbagai industri, termasuk pangan, kosmetik, dan energi. Ini adalah bahan baku penting dalam produksi berbagai produk seperti margarin, sabun, deterjen, dan biodiesel, ujar Widi.

Plt Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak, Widi Asmuro Jati, ST., MT. Jumat (5/7/2024). FOTO : ISTIMEWA. PAPUADALAMBERITA.COM.

Dia mengakui, dalam mobilisasi hasil CPO ke pelabuhan pemuatan yang  berada di kampung Tesha Distrik Bomberay, Fakfak – Papua Barat, mengalami beberapa kendala teknis pihak perusahaan sawit tersebut karena lokasi pemuatan berada pada muara sungai yang relatif dangkal akibat sedimentasi sehingga harus pakai sistem estafet/langsir.

Karena itu Widi berharap ke depan dengan semakin sering di lewati kapal pengangkut, akan mengurangi sedimentasi di lokasi pemuatan CPO yang akan dikirim keluar Fakfak.

Lebih lanjut dikatakannya, perkembangan Perkebunan Sawit Fakfak, dimana produksi tanaman sawit terus tumbuh dan berproduksi diluasan tanam sawit seluas 17.596 hektar (ha) yang berlokasi di Tomage Estate, Yarongga, Bomberay dan Thessa Estate.

Dimana dengan luasan lahan perkebunan sawit tersebut, kata Widi, yang sudah produksi dilahan seluas  8.315 ha dengan kapasitas pengolahan pabrik 60 ton/jam dan saat ini produksi Tandan Buah Segar (TBS) baru mencapai kurang lebih 200 ton/hr dan telah di produksi menjadi minyak CPO (Crude Palm Oil).

Dalam perkembangan perkebunan sawit di Fakfak, Widi memastikan Dinas Perkebunan juga akan mengusahakan agar ada lahan masyarakat sebagai lahan plasma Sawit yang di tanam dengan bentuk Kerjasama pihak perusahan PT. Rimbun Sawit Papua dengan Masyarakat adat sehingga Masyarakat disekitar Perkebunan kelapa Sawit bisa sajahtera dengan Sawit yang dimilikinya.

“Kedepan Kami akan mengusahakan agar ada lahan masyarakat  sebagai lahan plasma sawit yang di tanam dengan bentuk kerjasama pihak perusahan sawit tersebut dengan masyarakat adat sehingga masyarakat disekitar Perkebunan kelapa Sawit bisa sajahtera dengan Sawit yang dimilikinya,” tutup Plt. Kadis Perkebunan Fakfak Widi Asmuro Jati.(Enrico Letsoin)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *