Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat. Wilhelmus Lingitubun. Kamis 8 April 2021. FOTO : RICO LET’s./PAPUADALAMBERITA.COM.
PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Jaksa dituntut untuk profesional dan harus menjaga etika sebagai seorang jaksa namun akhir – akhir ini ada selintingan kurang baik yang sampai di telingan wartawan ada saja oknum jaksa yang melakukan hal – hal yang melenceng dari profesionalisme dan etik jaksa untuk menjaga marwah lembaga penegakan hukum tersebut.
Terkait dengan dugaan adanya oknum jaksa “nakal”, papuadalamberita.com. yang sempat mencegat Kejati Papua Barat, Wilhelmus Lingitubun, didepan kantor Kejari Fakfak, saat akan meninggalkan halaman kantor Kejari, mengingatkan, para jaksa di wilayah hukum Kejati Papua Barat agat jangan coba – coba main “nakal” terhadap kasus – kasus yang ditanganinya.
“Jangan lagi ada jaksa yang “nakal – nakal” di wilayah hukum Kejati Papua, tidak boleh ada jaksa yang “nakal”, tegasnya kepada papuadalamberita.com. ketika sedang melangkahkan kakinya meninggalkan halaman kantor Kejari Fakfak.
Menurutnya, kalau ada oknum – oknum Jaksa yang main “nakal” dalam penanganan suatu kasus dapat segera dilapoirkan, laporkan ke Kajati atau laporkan saja ke Kajarinya sehingga oknum jaksa nakal tersebut dapat diambil tindakan tegas.
“Kalau ada Jaksa yang “nakal” laporkan saja ke Kajati atau Kajari biar dapat diambil tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku”, tutur Kajati Papua Barat, Wilhelmus Lingitubun, kepada prtal berita online ini.
Sambung Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Papua Barat, Rudy, bahwa kalau ada yang temukan jaksa “nakal” harus segera dilaporkan kepada pimpinan (Kajati) sehingga oknum – oknum Jaksa tersebut dapat diambil tindakan tegas.
Pernyataan Kajati Papua Barat tersebut, merupakan “warning” bagi seluruh Jaksa di Wilayah Hukum Kejari Papua Barat agar tidak melakukan tindakan – tindakan tidak terpuji yang dapat merusak marwah lembaga penegak hukum ini.(RL 07)