Kapolda Papua Barat Waka Polda, Dirskrimum Dansat Brimob Papua Barat, Waka Polres Fakfak, dan Kasat Reskrim Polres Fakfak Saat konferensi pers penyerangan Kantor Distrik Kramomongga Rabu (13/9/2023). FOTO: RICO LET’s. PAPUADALAMBERITA
Kapolda Kapolda Papua melihat barang bukti Rabu (13/9/2023. FOTO: RICO LET’s. PAPUADALAMBERITA
PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Drs Daniel Tahi Monang Silitonga, SH, menggelar jumpa pers penyerangan Kantor Distrik Kramomongga Fakfak di Polres Fakfak, Rabu 13/9/2023).
Penyerangan, pembakaran, penganiayaan mengakibatkan meninggalnya Kepala Distrik Darson Hegemur Kepala pada (15/8/2023).
Menurut jenderal bintang dua ini, hingga saat ini penyidik Ditreskrimum dan Polres Fakfak telah melakukan penangkapan 12 orang dan 5 orang yang melawan petugas terpaksa diambil tindakan tegas dan terukur.
Sementara 7 orang sampai saat ini masih dilakukan pendalaman dan telah dinaikan statusnya sebagai tersangka dalam kasus Kramomongga.
“Yang dilakukan penyidik saat ini masih mendalami keterangan para tersangka dan saksi – saksi yang lain,” ungkap Kapolda.
Dikatakan, dari pengungkapan, penyidik Polda Papua Barat bersama Polres Fakfak telah menyita dan mengamnakan sejumlah barang bukti dan dokumen penting terkait rencana kegiatan susulan pasca tragedi Kramomongga.
Sejumlah barang bukti yang berhasil disita dan diamankan yakni satu granat aktif, sejumlah parang, panang dan tombak beracun, alat komunikasi HT dan Telephone Seluler, beberapa pisau sangkur.
Pakaian militer, kartu identitas serta dokumen rencana aksi susulan pasca kasus Kramomongga yang mana dokumen tersebut diperoleh saat penggerebekan dimarkas kelompok ini yang berada di tengah hutan.
Menurut Kapolda, dari 13 DPO salah satunya Yoner Uaga alias Gode warga Kampung Kwanki Distrik Mimika, memang bukan orang Kramomongga Fakfak.
Yoner Uaga mempunyai keterampilan seni berperang, bertahan, dengan keterampilan yang dimiliki lelaki ini yang dia ajarkan kepada kelompok yang melakukan penyerangan di Kramomongga.
“Hasil analisis kita (Polda Papua Barat), Yoner Uaga mempunyai keterampilan perang dan bertahan sehingga dengan keterampilan tersebut yang dimilikinya dia mampu mengajarkan ke kelompok Kramomongga,” tutur Kapolda.
Kapolda Papua Barat dan Dirreskrimum Polda Papua Barat menunjukan DPO dalam kasus Kramomongga di Polres Fakfak. (Rabu/13/2023). FOTO: RICO LET’s. PAPUADALAMBERITA.
Karena itu, Polda Papua Barat tersu melakukan pencarian terhadap 13 DPO termasuk Yoner Uaga.
Kegiatan Yoner Uaga sudah lama dicari Polda Papua maupun Polda Papua Barat namun orang ini terus berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
Kelompok Yoner Uaga di Fakfak tidak saja melakukan penyerangan, pembakaran terhadap SMP Negeri 4 Kokas dan Kantor Distrik bahkan penganiayaan terhadap Kepala Distrik Kramomongga Darson Hegemur, yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Tetapi Kelompok Yoner Uaga juga melakukan aksi pembakaran SD Mamur Distrik Kramomongga pada 14 Agustus 2023, pembakaran di Fakfak Barar pada pagi hari di tanggal 15 Agustus 2023 dan pemkaran kantor Distrik Fakfak Tengah pada 18 Agustus 2023.
“Dari hasil penyidikan, para tersangka mengakui kalau mereka juga yang melakukan pembakaran SD Mamur, pembakaran di Fakfak Barat dan pembakaran Distrik Fakfak Tengah,” ucap Irjen. Pol. Drs. Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H.
Dari hasil pengembangan yang awalnya terkait dugaan korupsi dana desa (Kampung), ternyata setelah dikembangkan motif dari aksi penyerangan, pembakaran dan penganiayaan yang menyebabkan Kepala Distrik Kramomongga Darson Hegemur meninggal dunia terkait dengan mempertegas eksistensi kelompok tersebut yang menentang terhadap Pemerintah.
“Motif mereka tidak setuju dengan Pemerintah, namun motif tersebut masih terus didalami penyidik Polda Papua Barat bersama Polres Fakfak, dengan mencocokan dengan keterangan dan alat bukti,” tegas Kapolda Papua Barat dalam konferensi pers yang berlangsung di depan Polres Fakfak.
Dalam konferensi pers yang berlangsung di depan Polres Fakfak, Kapolda Papua Barat Irjen Pol Drs Daniel Tahi Monang Silitonga, SH, didampingi Waka Polda Brigjen Pol Petrus Patrige Rudolf Renwarin, SH, MSi, Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Papua Barat, Kombes Pol Novia Jaya, SH, MSi.
Dalam jumpapers juga menghadirkan barang bukti yang berhasil di sita.(RL 07)