Kapolda Papua. Irjen. Pol. Drs. Paulus Waterpauw, Ketika Diwawancarai Sejumlah Wartawan di Fakfak Papua Barat. Rabu 27 Mei 2020. FOTO : RICO LET’s./papuadalamberita.com.
PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Kapolda Papua, Irjen. Pol. Drs. Paulus Waterpauw, kepada wartawan di tengah ziarah ke makan ibunya, mengatakan, kondisi Papua secara keseluruhan masih aman dan terkendali karena saat ini semua sedang sibuk menghadapi pencegahan corona virus disease 2019 (Covid -19).
Namun ditengah upaya pencegahan Covid -19, Perwira Tinggi Bintang Dua yang kini menjabat Kapolda Papua, Paulus Waterpau tidak menampik adanya kehidupan lain yang berseberangan dengan Pemerintah (Kelompok Kriminal Bersenjata) untuk terus berupaya mengambil kesempatan ditengah kelengahan aparat guna mengganggu stabilitas keamanan di Papua.
Hal itu yang terjadi di Payabiru wilayah 99 Paniai ada perampasan senjata dan penganiayaan terhadap anggota dan yang terjadi di Nduga ada penembakan, khusus untuk perampasan dan penganiayaan di Payabiru wilayah 99 Paniai anggotanya telah pulih sedangkan penembakan di Nduga tidak ada korban jiwa, jelas Kapolda Papua, Irjen. Pol. Paulus Waterpau, di Fakfak Papua Barat, Rabu (27/5/2020).
Menurutnya, pelaku perampasan senjata dan penganiayaan terhadap anggota yang terjadi di Payabiru Wilayah 99 Paniayai maupun pelaku penembakan di Nduga Papua, pelakunya diduga masih berada di sekitar TKP.
“Pelaku perampasan senjata dan penganiayaan di Payabiru Wilayah 99 Paniai dan penembakan di Nduga pelakunya masih berada di sekitar TKP, tadi saya (Kapolda red) sudah berkomunikasi dengan Kapolres Paniai, informasinya anggota yang menjadi korban perampasan senjata dan penganiayaan kondisinya sudah pulih”, tutur Irjen, Pol. Paulus Waterpauw, kepada sejumlah wartawan di samping Polsek Fakfak sebelum meninggalkan pekuburan umum jalan Kokas Fakfak Papua Barat.
Dikatakan, aksi – kasi gangguan keamanan seperti penembakan dan perampasan senjata yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua adalah bentuk KKB untuk menunjukan eksistensinya di Bumi Cenderawasih tanah Papua.
“Apa yang dilakukan kelompok KKB di Papua itu hanya untuk menunjukan eksistensinya terhadap Polri dan TNI”, tegas lekai kelahiran Fakfak 25 Oktober 1963 jebolan AKPOL 1987 yang kini berpangkat dua bintang di pundaknya.
Dikatakannya, untuk menghadapi kelompok KKB yang terus menunjukan eksistensinya di Papua dengan mengganggu stabilitas keamanan di Bumi Cenderawasih ini, pihak Polda Papua dan Kodam XVII/Cenderawasih terus berkordinasi untuk menghadapi kelompok Kriminal Bersenjata di Papua.
“Guna menghadapi KKB yang terus menunjukan eksistensinya, Polda Papua dan Kodam XVII/Cenderawasih terus berkordinasi untuk menghadapi mereka maupun terus memonitor aktifitas kelompok KKB tersebut di Papua”, tukas Irjen. Pol. Paulus Waterpauw.
Lebih lanjut menurut orang nomor satu di Polda Papua, dalam menunjukan eksistensinya, kelompok KKB ini mendapat pasokan amunisi baik dengan cara mencuri maupun mendapatkan amunisi dari person – person dan data ini sudah diperoleh bahkan untuk mendapatkan senjata dan amunisi kelompok KKB ini juga mendapatkan dari Philiphine yang dimasukan melalui Sulawesi Utara, Maluku Utara hingga masuk ke Wilayah Papua dan Papua Barat.
Kapolda Papua, mengakui untuk memasok senjata dan amunisi dari luar untuk KKB dipastikan ada pemodalnya dan apa yang dilakukan KKB ini sangat serius sehingga Polri dan TNI yang bertugas di Papua akan memperkuat kekuatan dan jaringan yang tertutup maupun yang terbuka untuk menghadapi kelompok KKB di tanah Papua
“Melihat kondisi KKB yang serius ini, kami sedang bertanya – tanya apakah perjuangan mereka itu pribadi atau ada pihak – pihak yang terus mendrong – dorong KKB karena sangat tidak mungkin dengan keterbatasan mereka sendiri melakukan hal ini”, tuturnya.(RL 07)