PAPUADLAMBERITA.COM.MANOKWARI – Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Barat, Judson Ferdinandus Waprak, angkat bicara terkait sejumlah pernyataan kontroversial yang disampaikan oleh kelompok-kelompok kecil di wilayah Papua Barat Daya (PBD). Pernyataan tersebut memuat narasi separatis, termasuk klaim tentang berdirinya Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB).
Waprak menilai, pernyataan kelompok tersebut tidak mencerminkan semangat demokrasi di Indonesia.
Ia meminta aparat penegak hukum segera mengklarifikasi pernyataan-pernyataan itu agar tidak memengaruhi stabilitas keamanan dan politik di wilayah Papua Barat.
“Statement ini menurut saya bertentangan dengan demokrasi yang ada di negara ini. Tolong diklarifikasi oleh pihak berwajib agar tidak memengaruhi situasi keamanan dan kenyamanan politik di Papua Barat,” tegasnya di Manokwari, Senin (21/4/2025).
Sebagai lembaga kultur, lanjutnya, MRP Papua Barat bersama masyarakat adat menilai bahwa isu-isu seperti ini dapat berdampak negatif pada masyarakat bawah yang sebenarnya tidak memahami duduk persoalan secara menyeluruh.
Waprak menambahkan, penyebutan nama “Papua Barat” oleh kelompok di Papua Barat Daya juga perlu mendapat perhatian serius. Ia menilai, kondisi keamanan di Papua Barat saat ini cukup baik dan semua pihak harus berkontribusi dalam menjaga kedamaian.
“Jangan sampai pernyataan dari wilayah lain memengaruhi situasi kita di Papua Barat. Kita di sini sudah berada dalam zona damai dan aman. Mari kita bangun daerah ini bersama,” katanya.
Ia juga menyampaikan permohonan agar pihak-pihak yang menyampaikan pernyataan politik di wilayah Sorong maupun lainnya dapat mengklarifikasi maksud mereka, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman publik.
“Kalau ada hal prinsip soal politik, mari duduk bersama. Jangan membuat pernyataan sepihak yang bisa menimbulkan keresahan. Saya ingin masyarakat Papua secara utuh bisa hidup aman,” ujarnya.
Judson Waprak juga mengingatkan pentingnya menjaga etika dalam berdemokrasi. Menurutnya, jika ada aspirasi yang ingin disampaikan, lakukanlah dengan cara yang elegan dan konstitusional.
“Kalau mau bicara demokrasi, mari duduk bersama. Kita berdasi, berpakaian rapi, dan bahas secara bijak demi kenyamanan rakyat,” katanya.
Sebagai penutup, Ketua MRP Papua Barat mengajak seluruh masyarakat, khususnya yang ada di tujuh kabupaten/kota di Papua Barat, untuk menjaga stabilitas keamanan bersama pemerintah, TNI, dan Polri.
“Keamanan dimulai dari diri kita sendiri. Mari kita apresiasi damai ini, jalani hidup sesuai kehendak Tuhan. Hal-hal di luar kita, tak perlu dipersoalkan terlalu jauh. Kalau kita yakin semua ini rencana Tuhan, maka kembalikanlah semuanya kepada-Nya,” pungkas Waprak.(rustam madubun)