
PAPUADALAMBERITA.COM.
MANOKWARI – Konsulat Jenderal Australia di
Makassar Richard Mathews menemui sejumlah kepala daerah di Papua Barat untuk
membahas pendidikan, kesehatan hingga pendataan penduduk asli Papua di daerah
tersebut.
“Ada beberapa program Australia yang kami laksanakan di kawasan timur
Indonesia. Salah satunya di Papua Barat, itu yang kami bahas dalam
pertemuan,” kata Richard, saat ditemui, di Manokwari, Kamis.
Ia bermaksud meminta masukan dari pemerintah daerah terkait program Australia
di daerah ini, terutama program pendataan penduduk asli Papua yang dilaksanakan
bersama Kompak.
Pendatan kini sedang berlangsung di sejumlah kabupaten. Pendataan itu dilakukan
dengan mencatat warga asli Papua termasuk aset dan kekayaan yang mereka miliki.
Dalam pendataan ini, Kompak melibatkan pemuda kampung. Uji coba di 14 kampung
Kabupaten Sorong dinilai berhasil dan pola serupa sedang dilaksanakan di
kampung lain.
“Setiap program membutuhkan data valid, termasuk program bantuan yang
dilaksanakan pemerintah. Melalui data yang kami peroleh bersama kompak,
terbukti penyaluran bantuan di 14 kampung Kabupaten Sorong tepat sasaran,”
katanya lagi.
Kepala daerah yang ditemui dalam kunjungan
selama dua hari di Papua Barat tersebut, yakni Gubernur, Bupati Raja Ampat,
Wali Kota Sorong, Bupati Sorong serta Bupati Manokwari.
Ia pun menemui Rektor Universitas Papua (Unipa) Manokwari. Pertemuan itu membahas
program konservasi penyu yang dilaksanakan di beberapa wilayah Papua Barat.
“Selama ini eksploitasi telur penyu yang dilakukan masyarakat
dilatarbelakangi oleh kondisi ekonomi. Unipa bermaksud mengadvokasi masyarakat
agar mendapat penghasilan dari cara yang lain,” katanya menambahkan.
Sebelum bertolak kembali ke Makassar, Konjen AS pun menyempatkan waktu
berdiskusi dengan sejumlah awak media di Manokwari, untuk menggali informasi
terkait pembangunan di Papua Barat.(ant)