Papua Barat

Kotak Kosong Bukan Omong Kosong, Media Massa Solusi Pertarungan Lawan Kotak Kosong

261
×

Kotak Kosong Bukan Omong Kosong, Media Massa Solusi Pertarungan Lawan Kotak Kosong

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI FOTO: Persiapan Pemilihan umum di salah satu TPS di Amban Manokwari pada 18 Februari 2024 lalu. FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.

Lawan kotak kosong bukan berarti sudah menang, warga perlu mengetahui apa itu kotak kosong, terpenting adalah warga harus ke TPS memilih calonnya jika ingin mengalahkan kotak kosong

Artikel oleh: rustam madubun

PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Jika hanya satu pasangan yang maju pada Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Manokwari atau Pilkada Gubernur Provinsi Papua Barat, berarti pasangan itu melawan kotak kosong.

Baca juga: Jangan Pilih Kotak Kosong Jika Tak Ingin Dipimpin Penjabat Kepala Daerah

Jika lawan kotak kosong bukan berarti pasangan gubernur dan pasangan bupati sudah menang Pilkada, tidak, bukan, ini yang warga harus pahami.

Bahwa, warga harus mendatangi TPS masing-masing sesuai yang tertera di surat undangan untuk memilih.

Dalam memilih, warga akan diberikan dua pilihan surat suara, yang ada gambar pasangan kandidat dan ada surat suara yang kosong, waga silahkan memilih salah satu dari dua gambar itu, mau pilih pasngan yang maju, atau mau memilih yang surat suara tanpa wajah atau kotak kosong monggo –silahkan- itu demokrasi.

Kemudian jika yang dipilih pasangan yang maju, namun suranya tidak mencapai 50 persen dari suara syah, maka kotak kosong yang menang Pilkada.

Jika kotak kosong menang maka, Menteri dalam Negeri akan menunjuk penjabat gubernur untuk Provinsi Papua Barat, dan akan menujuk penjabat bupati untuk Kabupaten Manokwari.

Hal itu dibenarkan karena telah di atur pada Pasal 54D ayat  1 Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016.

Jika terjadi seperti itu siapa yang salah? Rakyat? KPU? atau pemerintah? Tidak ada yang salah, karena itu demokrasi, dan telah diatur undang-undang.

Untuk itu, pentingnya pasangan calon Gubernur atau Bupati, Walikota yang akan maju Pemilihan kepala daerah (Pilkada) menjalin interaksi yang kuat dengan masyarakat, dan hadir secara aktif di media massa dan media sosial untuk meraih dukungan melebihi 50 persen suara guna melawan kotak kosong dalam pemilihan.

Pasangan calon harus menyadari, bahwa adanya kotak kosong menjadi ancaman yang serius dalam pelaksanaan pemilihan.

Menyingkirkan kotak kosong adalah tantangan terbesar yang dihadapi pasangan calon. Oleh karena itu, tim suksesnya harus menyadari bahwa sosialisasi yang intensif dan kehadiran yang dominan di media massa adalah salah satu kunci kesuksesan dalam menghadapi kotak kosong, dari sekian kunci-kunci dan simpul.

Dalam menjalankan kampanye, pasangan calon harus berkomitmen untuk melebur dengan masyarakat. Melalui rekam jejak yang baik, dan harus percaya, bahwa dapat membentuk hubungan yang erat dengan berbagai lapisan masyarakat.

Melakukan pertemuan langsung dengan warga, mengunjungi kampung-kampung, kantong-kantong suara dan berdialog terbuka dengan berbagai kelompok masyarakat adalah beberapa bentuk sosialisasi yang dilakukan secara langsung oleh pasangan.

Di samping itu, kehadiran di media massa media sosial sangat penting bagi pasangan calo, dalam menjalankan kampanye, mereka menggunakan berbagai platform media seperti media online, elektronik, surat kabar, dan media sosial untuk menyampaikan visi dan program kepada masyarakat.

Menampilkan diri secara aktif di media massa, termasuk mengadakan konferensi pers, wawancara, dan melibatkan diri dalam program acara talkshow akan menjadi langkah strategis yang diambil pasangan guna mencapai konektivitas yang lebih luas.

Sosialisasi yang kuat dan kehadiran yang berkelanjutan di media massa adalah salah satu kunci untuk mengatasi kemungkinan munculnya kotak kosong.

Sosialisasi yang intim dan intensif tidak hanya membantu pasangan calon menjelaskan agenda dan programnya, tetapi juga mendorong partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam memilih pemimpin melalui pemilihan yang sah dan meyakinkan.

Melalui sosialisasi yang luas dan kehadiran di media massa yang dominan, pasangan calon ini berharap dapat menarik perhatian dan dukungan masyarakat dalam menghadapi kotak kosong.

Pasangan calon ingin membangun kepercayaan yang lebih kuat dan memastikan, bahwa pilih mereka adalah yang terbaik bagi masyarakat.

Dalam upaya untuk mengatasi kotak kosong, pasangan calon harus yakin bahwa dengan sosialisasi yang kuat dan kehadiran yang berkelanjutan di media massa akan menjadi katalisator bagi kesuksesan pasangan.

Karena kotong kosong bukan omong kosong, itulah salah satu solusi dari sekian solusi menurut saya untuk melawan  kotak kosong, entahlah.

Sebelum kotak kosong yang memenangkan pertarungan di 27 November 2024 nanti, semoga tidak.(rustam madubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *