Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negera Fakfak Yofi Habibie Adnan Ketika Menyampaikan Realisasi APBN Per 31 Oktober 2022, Periode Awal Triwulan IV Tahun 2022. Selasa 29 November 2022. PAPUADALAMBERITA.COM. FOTO : RICO LET’s.
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negera Fakfak, Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Fakfak dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Fakfak Bersama Beberapa Satker Ketika Mengikuti Rilis Realiasai APBN Per 31 Oktober 2022, Periode Awal Triwulan IV Tahun 2022 Yang Berlangsung Secara Virtual. Selasa 29 November 2022. PAPUADALAMBERITA.COM. FOTO : RICO LET’s.
PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Selasa (29/11/2022), Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negera (KPPN) Fakfak meliris realiasis APBN per 31 Oktober 2022 dengan periode awal Triwulan IV Tahun 2022 secara virtual. Agenda ini berlangsung dari ruang rapat KPPN Fakfak dengan diikuti Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Fakfak, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Fakfak dan beberapa Saker.
Kepala KPPN Fakfak Yofi Habibie Adnan, mengatakan, realisasi APBN per 31 Oktober 2022 dengan periode awal Triwulan IV Tahun 2022 secara umum masih dipengaruhi oleh kinerja perekonomian yang semakin membaik meski pandemi Covid-19 belum berakhir.
Digambarkannya, secara garis besar berdasarkan data I-Account APBN 2022 dari Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN), Penerimaan Negara yang bersumber dari Penerimaan Perpajakan, Penerimaan Bea Cukai dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sampai dengan 31 Oktober 2022 mencapai total nilai Rp,222,23 Miliar atau mengalami kenaikan sebesar Rp.51,142 Miliar (29.89%) dibandingkan periode Triwulan III Tahun 2022.
Penerimaan Perpajakan mencapai Rp.179,72 Miliar atau mengalami kenaikan sebesar 13,75% dibandingkan Triwulan III Tahun 2022 mencapai Rp.23.532 Miliar. Sementara Penerimaan Bea Cukai sebesar Rp.29.19 Miliar mampu membukukan kenaikan sebesar Rp27.615 Miliar lebih dari 1000% kenaikan dengan periode Triwulan III Tahun 2022, ini menandakan terdapat peningkatan nilai eksport dari yang sebelumnya dipelabuhan Fakfak maupun Kaimana, ujar Yofi Habibie Adnan.
Sedangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sampai dengan 31 Oktober 2022 tidak mengalami kenaikan/masih sama dengan triwulan lalu. Dengan realisasi penerimaan negara tersebut secara regional lingkup KPPN Fakfak meliputi wilayah Kabu[aten Fakfak dan Kaimana terdapat realisasi belanja DFDD sebesar Rp.259.29 Miliar (27%) dan belanja K/L sebesar Rp.703.68 Miliar (73%) dari total seluruh belanja.
Menurutnya, secara regional terdapat defisit belanja sebesar Rp740.76 Miliar dimana total belanja regional Rp962.99 Miliar sementara pendapatan regional hanya 19% dari total realisasi APBN regional. Secara nilai perbedaan pendapatan dan belanja sangat besar namun serapan atas belanja APBN regional mampu mengerakan perekonomian regional dalam rangka penguatan ekonomi pasca pandemi.
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat melalui Kementerian/Lembaga di Lingkup KPPN Fakfak, terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal) mencapai Rp703,68 Miliar sampai dengan Oktober 2022, atau sekitar 63,54% dari total Pagu sebesar Rp1,10 Triliun.
Dikatakan, realisasi tersebut mengalami peningkatan (4,38%) bila dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021, yaitu sebesar Rp23,4 Miliar dari total pagu Rp1,13 Triliun. Realisasi Belanja Pegawai mencapai Rp177,89 Miliar atau sekitar 85,47% dari total pagu Belanja Pegawai sebesar Rp208,14 Miliar.
Begitupun, belanja barang mempunyai realisasi yang sedikit lebih rendah dari Belanja Pegawai, yaitu mencapai Rp.140,86 Miliar atau sekitar 70,99% dari pagu belanja barang sebesar Rp.198,41 Miliar.
Sedangkan realisasi Belanja Modal sampai dengan 31 Oktober 2022 ini mencapai Rp.384,93 Miliar atau sekitar 54,92% dari Pagu Belanja Modal sebesar Rp.700,85 Miliar. Secara keseluruhan Persentase realisasi terbesar terdapat pada belanja Pegawai, hal ini dimungkinkan dengan periode pembayaran gaji secara jumlah dan kepastian tetap sepanjang bulannya.
Dari besaran Pagu dan Realisasi tersebut, masih sama satuan kerja pada periode yang lalu dibedakan atas peningkatan realisasi saja dimana Satuan Kerja yang meyumbang perolehan pagu dan realisasi 10 (Sepuluh) besar dimana untuk wilayah Kabupaten Fakfak terwakili Satuan Kerja Kantor UPBU Torea dengan jumlah pagu, paling besar Rp.485,72 Miliar dengan realisasi sebesar Rp.304,46 Miliar atau 62,68% dari total pagu yang dikelolanya, ungkap Yofi Habibie Adnan.
Lanjutnya, sementara Satuan Kerja Politeknik Negeri Fakfak dengan pagu Rp16,89 Miliar dan realisasi sebesar Rp11,43 Miliar (67,67%) dengan peringkat delapan dari sepuluh pagu terbesar yang dikelola lingkup KPPN Fakfak.
Untuk Kabupaten Kaimana menurut Kepala KPPN Fakfak, terdapat 4(empat) Satker yang mewakili dengan pagu terbesar Satker Polres Kaimana Rp.40,72 Miliar dengan realisasi sebesar Rp36,75 Miliar (90,24%) dengan menempati peringkat enam dari sepuluh pagu terbesar yang dikelola satuan kerja lingkup KPPN Fakfak sementara untuk satuan kerja dengan peringkat sepuluh ditempati satuan kerja BPS Kab.Kaimana dengan pagu yang dikelolanya sebesar Rp8,56 Miliar dengan realisasi sebesar 62,97% atau Rp.5,39 miliar.
Realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) untuk Kab. Fakfak dan Kab.Kimana sampai dengan awal Triwulan IV Tahun 2022 mencapai Rp.259,29 Miliar atau sebesar 78,07% dari alokasi Rp332,094 Miliar.
Realisasi Dana Desa (DD) kata dia, mencapai Rp.165,40 Miliar dari alokasi Rp.198,98 Miliar (83,12%) dengan rician belanja reguler alokasi Rp.117,89 Miliar realisasi Rp.94,31 Miliar (80,00%), BLT dengan alokasi Rp.70,50 Miliar realisasi Rp.60,50 Miliar (85,81%) dan Jenis Realokasi Rp.10,58 Miliar telah salur Rp10,58 Miliar (100%) terdiri Kabupaten Fakfak Pagu dan Realisasi sebesar Rp8,44 Miliar.
Dan untuk Kabupaten Kaimana Pagu dan Realisasi sebesar Rp2.14 Miliar. Secara wilayah untuk Kabupaten Fakfak realisasi Dana Desa sebesar Rp.94,52 Miliar (79,74%) dari alokasi sebesar Rp.118,54 Miliar. Kabupaten Kaimana alokasi Dana Desa Rp.80,44 Miliar dengan Realisasi Rp.70,88 Miliar (88,11%) mencakup penyaluran Belanja Reguler, BLT dan Realokasi. Dengan total jumlah Dana Desa sebesar Rp.198,98 Miliar dengan realisasi Rp.165,40 Miliar (83,12%).
Dimana telah dilakukan penyaluran Dana Desa Tahap I dan II, BLT Triwulan I, II, III dan IV, serta Realokasi Dana Desa untuk 142 Desa di Kab Fakfak dan 84 Desa di Kabupaten Kaimana. Realisasi penyaluran BLT dari RKD ke 11.116 KPM untuk Kabupaten Fakfak telah tersalur sebesar Rp.30.01 Miliar.
Sementara penyaluran BLT dari RKD ke 8.469 KPM untuk Kabupaten Kaimana disalurkan sebesar Rp.30.48 Miliar. Dengan prioritas penggunaan Dana Desa pada Program Perlindungan Sosial (BLT Desa) paling sedikit 40%, Program Ketahanan Pangan dan Hewani paling sedikit 20%, dukungan pendanaan penangganan COVID-19 paling sedikit 8%, dan program sektor prioritas lainnya.
Realisasi DAK Fisik sampai dengan Oktober tahun 2022 mencapai Rp.57,00 Miliar atau sebesar 61,18% dari alokasi Rp.93,17 Miliar. Secara YoY bila disandingkan dengan Tahun 2021 terdapat penurunan jumlah pagu yang dikelola sebesar (-40,91%) dengan penurunan terbesar di jenis penugasan pada Kab.Fakfak sebesar 76%, tuturnya
Usulan dana alokasi dan kapasitas fiskal negara merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan alokasi DAK Fisk TA.2022. Dengan rician perjenis DAK Fisik yakni DAK Fisik Reguler dengan alokasi Rp.68,11 Miliar menghasilkan realisasi sebesar Rp.41,10 Miliar (60,34%).
Untuk Penyaluran DAK Fisik Kabupaten Fakfak telah tersalur sebesar Rp.38,57 Miliar (64,43%) dari total pagu Rp.59,86 Miliar, dan Kabupaten Kaimana sebesar Rp.18,42 Miliar (55,32%) dari alokasi pagu Rp.33,30 Miliar. Realisasi DAK Fisik Penugasan sebesar Rp.15,89 Miliar atau sebesar 63,44% dari alokasi sebesar Rp.25,05 Miliar.
Perbandingan penyelesaian atas Kontrak terhadap alokasi DAK Fisik untuk Kabupaten Fakfak sebesar 75,95% di TA 2021 dan TA 2022 sebesar 89,92%, secara agregat naik sekitar 13,97%. Demikian pula untuk Kabupaten Kaimana secara agregat naik sebesar 2,28% di TA 2022.
Secara wilayah telah dilakukan penyaluran DAK Fisik tahap I, DAK Fisik Tahap II, dan sebagian DAK Fisik Tahap III dengan tematik Food Estate dan Sentra Produksi Pangan serta Tematik Peningkatan Konektivitas Kawasan untuk Pembangunan Inklusif di Wilayah Papua meliputi pembangunan transportasi pedesaan, perairan, dan jalan.
Sedangkan Realisasi DAK Non Fisik mencapai Rp.84,78 Miliar atau sebesar 70,48% dari alokasi sebesar Rp.120,29 Miliar. Adapun rincian DAK Non Fisik realisasinya berdasarkan jenisnya atas Reguler dan Kinerja untuk Kabupaten Fakfak alokasi sebesar Rp.70,54 Miliar dengan realisasi mencapai Rp.51,63 Miliar atau sebesar 73,19%.
Kabupaten Kaimana dari alokasi sebesar Rp49,74 Miliar mencapai realisasi sebesar Rp33,14 Miliar atau sebesar 66,64%. Untuk penyaluran Dana BOS (SD dan SMP) telah mencapai 94,26% dari total pagu Rp36,06 Miliar (Reguler dan kinerja) sebesar Rp33,99 Miliar telah disalurkan sebanyak 471 sekolah dan 58.649 siswa.
Sementara itu, realisasi penyaluran Dana BOP (PAUD dan Kesetaraan) mencapai Rp3,31 Miliar atau sebesar 85,81% dari alokasi sebesar Rp3,86 Miliar. Secara rinci untuk penyaluran PAUD Realisasi mencapai Rp2,38 Miliar atau sekitar 81,32% dari alokasi sebesar Rp2,93 Miliar, untuk penyaluran Kesetaraan dari alokasi Rp927,70 Juta telah terealisasi sebesar 100%. Dari alokasi Dana BOP Paud telah tersalur untuk 111 sekolah dan 3.638 Siswa, sementara Dana Kesetaraan telah disalurkan untuk 9 sekolah dan 492 Siswa.
Realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) lingkup Kab. Fakfak dan Kaimana sebesar 91,16% (Rp.122,49 Miliar) dari total alokasi sebesar Rp.134,36 Miliar. Penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) dari APBN ke Daerah telah mencapai 83,51% dimana realisasi tertinggi dicapai oleh Kabupaten Fakfak sebesar Rp.585,29 Miliar dari total pagu Rp.641,70 Miliar. Dana Otonomi Khusus (Otsus) dan Dana Insentif Daerah (DID) telah terealisasi sebesar 50,93% dari pagu alokasi yang telah ditetapkan sebesar Rp.367,50 milar. Sampai dengan periode cut off 31 Oktober 2022.
Terkait realisasi penyaluran Pembiayaan UMI lingkup Kabupaten Fakfak dan Kaimana sampai dengan 31 Oktober 2022 dari total 51 debitur pelaku usaha telah tersalur sebesar Rp.248,52 Juta oleh 1(satu) penyalur Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dalam hal ini PT. Pegadaian (Persero) dimana 100% pelaku usaha dari sektor perdangan dengan rician Kabupaten Fakfak 36 debitur, Kabupaten Kaimana 15 debitur, 90% debitur Perempuan dan sisanya adalah debitur laki-laki yang mayoritas mengajukan tenor kredit diatas 6 bulan.
Realisasi penyaluran KUR lingkup Kabupaten Fakfak dan Kaimana dari total 2.630 debitur pelaku usaha telah tersalur Rp136,23 Miliar dengan jumlah 4 Bank penyalur (BNI, BRI, Mandiri dan BPD Papua) dimana 57% Sektor terbesar Perdagangan/Eceran menempati Kabupaten Fakfak 61% dan Kabupaten Kaimana 39%.
Lanjutnya, dalam proses penyelenggaran penyaluran dana APBN tersebut tak lepas dari perhatian issue nasional yakni berdasarkan PMK 134/PMK.07/2022 tentang Belanja Wajib dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi Tahun 2022, mulai Oktober hingga Desember 2022, Pemda mengalokasikan 2% Dana Transfer Umum (DTU) atas (DAU atau DBH) untuk diarahkan dalam pemberian bantuan sosial (Pengemudi Ojek, UMKM dan Nelayan), Penciptaan Lapangan Kerja dan Subsidi Transportasi Angkutan Umum.
Besaran DTU ditentukan sebesar penyaluran DAU bulan Oktober s.d Desember 2022 dan penyaluran DBH triwulan IV 2022 (tidak termasuk DBH yang ditentukan penggunaannya). Untuk Kab.Fakfak pagu Bantuan Sosial sebesar Rp4,27 Miliar dan Kab.Kaimana sebesar Rp1,10 Miliar sampai dengan periode cut off 31 Oktober 2022 belum terdapat realisasi, tutup Kepala KPPN.(rls/RL 07)