-
Antrian Siswa SMA Negeri 1 Manokwari saat membeli makanan ringan bakso, cilok, tahu isi, dan minuman ringan Pak de Lukminto dari balik pagar sekolah SMA Negeri 1 Manokwari Reremi Puncak, Manokwari pada Sabtu (18/1/2024). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.
PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Sejumlah penjual makanan ringan yang berjualan di sekitar sekolah-sekolah SMP dan SMA di kota Manokwari menyambut baik rencana pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar.
Dua penjual makanan ringan, yang biasa menjual bakso cilok dan tahu isi, mengungkapkan bahwa inisiatif tersebut dapat membantu meningkatkan kualitas gizi siswa yang sering mengonsumsi camilan kurang bergizi.
- Siswa SMP Negeri XV Rendani Manokwari saat membeli makanan ringan bakso, cilok, dan minuman ringan di Jalan Trikora Rendani Wosi, Manokwari pada Sabtu (18/1/2024). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.
Meskipun demikian, mereka menegaskan bahwa program MBG tidak akan mempengaruhi semangat mereka dalam berjualan.
Menurut mereka, ini adalah program pemerintah yang harus didukung, dan rejeki sudah diatur oleh Allah.
Para penjual ini merasa tidak khawatir akan kehilangan pembeli, karena anak-anak sekolah tetap membutuhkan camilan ringan yang mereka jual, bahkan di tengah keberadaan program makanan bergizi gratis tersebut.
Hal ini seperti yang diungkapkan salah satu, penjual bakso cilok di Jalan Trikora Rendani Wosi, yang terletak dekat dengan SMP Negeri XV Wosi Manokwari. Suharjo yang sudah setahun berjualan di sana.
“Itu adalah anjuran pemerintah dan kami tetap mendukung MBG karena itu adalah program pemerintah,” ujarnya saat ditemui papuadalamberita.com, Sabtu (18/1/2025).
Ia mengaku, dalam sehari, jika jualannya habis terjual, ia bisa meraih pendapatan antara Rp800.000 hingga Rp1 juta.
“Satu hari bisa dapat 800 ribu atau 1 juta kalau habis,” katanya.
Hal serupa juga diungkapkan pasangan suami istri Lukminto, yang sudah 21 tahun berjualan minuman ringan dan makanan ringan seperti es jeruk, tahu isi dan bakso cilok di sekitar SMA Negeri 1 Manokwari.
Menurut sang istri, yang juga ikut berjualan, penghasilan mereka tidak selalu tetap.
“Penghasilan tidak pasti, kadang-kadang sekitar 800 ribu atau 1 juta, tergantung rejeki,” ujarnya ketika ditemui papuadalamberita.com di sela-sela aktivitasnya menjajakan makanan kepada pelajar SMA Negeri 1 Manokwari, Sabtu (18/1/2025).
Ia juga menceritakan bahwa mereka telah berjualan di lokasi tersebut selama 21 tahun, sejak masa kepemimpinan Kepala Sekolah SMA Negeri 1, Drs Lukas Weno.
“Saya dan suami berjualan ini sudah 21 tahun sejak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pak Weno,” ujarnya sambil menyebutkan nama kepala sekolah yang mereka kenal selama berjualan di sekitar sekolah tersebut.
Sementara itu, sejumlah siswa di SMA Negeri 1 Manokwari menyampaikan bahwa sekolah mereka telah melaksanakan uji coba makanan bergizi gratis (MBG) sejak Senin hingga Jumat.
“Hari ini MBG libur karena Sabtu, MBG hanya lima hari,” ujar salah seorang siswa SMA Negeri 1 Manokwari yang ditemui di lokasi.
Namun, berbeda dengan situasi di SMA Negeri 1, para siswa di SMP Negeri XV Rendani mengaku sampai hari ini mereka belum pernah mendapatkan makanan bergizi gratis, baik dalam bentuk uji coba maupun secara rutin.
“Kami belum pernah ada MBG di sini, baik uji coba maupun yang rutin,” ungkap seorang siswa SMP Negeri XV Rendani, yang berharap program tersebut dapat segera hadir di sekolah mereka.
Kedua penjual ini merasa bahwa keberadaan program MBG tidak akan mempengaruhi usaha mereka, dan mereka tetap akan berjualan dengan semangat yang sama.
Mereka percaya bahwa rejeki sudah diatur, dan mereka akan terus mendukung program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan manfaat bagi kesehatan pelajar.(rustam madubun)
- Siswa SMP Negeri XV Rendani Manokwari saat membeli makanan ringan bakso, cilok, dan minuman ringan di Jalan Trikora Rendani Wosi, Manokwari pada Sabtu (18/1/2024). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.