PAPUADALAMBERITA.COM, MANOKWARI – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi
Papua Barat mengembangkan padi gogo di kalangan petani Manokwari.
“Padi ini untuk ditanam di lahan kering, cocok untuk daerah-daerah kurang
air. Ada infago 8, infago 9 dan infago 11 yang sudah kita kembangkan untuk pertanian
ladang,” kata Koordinator Penyuluh BPTP Papua Barat, Ulum Ariza di
Manokwari, Jumat.
BPTP, sebutnya mendatangkan benih tersebut dari Kampung Sukamandi, Bandung.
Benih itu sudah ditanam di Kampung Handuk, Prafi Manokwari.
“Kurang lebih ada 5 hektare yang sudah kita taman bersama petani di
Kampung Handuk, SP-2 Prafi. Semua benih padi gogo dari Kampung Sukamandi,”
tambahnya.
Selain tanaman pangan, lanjutnya BPTP juga mengembangkan tanaman holtikultura
dan perkebunan. Untuk holtikultura pihaknya mengembangkan tanaman jeruk manis.
Ada pun tanaman perkebunan yang dikembangkan yakni, kopi Wamena, kakao, cengkeh
dan sukun. Pihaknya berharap program BPTP dapat mendorong peningkatan sektor
pertanian dan perkebunan di daerah tersebut.
“Untuk jeruk kita sudah tanam kurang lebih 1 hektare di kebun percobaan
Anday, Manokwari. Tanaman ini cocok di lahan dataran rendah dengan ketinggian
dibawah 650 meter deri permukaan laut,” sebutnya.
Jika uji coba tanaman jeruk tersebut berhasil,katanya kedepan akan dikembangkan
bagi masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani. Manokwari dinilai memiliki
potensi tinggi untuk pengembangan tanaman holtikultura.
Terkait padi gogo, ulum menambahkan varietas tersebut memiliki beberapa
keunggulan. Nasi dari padi gogo cukup pulen dan cara tanamnya pun relatif
mudah.
“Padi ini tidak membutuhkan banyak air seperti padi sawah. Untuk daerah
dataran tinggi cocok,” lanjutnya.(antara/pdb)