Aston Manokwari
Papua Barat

Pamer Puluhan Ular di Taman Satu Tungku Tiga Batu, Komunitas Reptil Fakfak Berikan Edukasi Soal Reptil Bagi Masyarakat

176
×

Pamer Puluhan Ular di Taman Satu Tungku Tiga Batu, Komunitas Reptil Fakfak Berikan Edukasi Soal Reptil Bagi Masyarakat

Sebarkan artikel ini

Komunitas Reptile Fakfak Edukasikan Reptile Untuk Masyarakat di Taman Satu Tunggu Tiga Baru Dan Menjadi Perhatian Masyarakat. Minggu 8 November 2020. FOTO : RICO LET’s./papuadalamberita.com.

Ketua Komunitas Reptile Fakfak, Imam Kholik Alias Imam Reptile Bersama Ular Piaraannya Jenis Olive Phyton Fakfak Dengan Panjang  4.16 Meter, Ketika Tampil Mengedukasi Reptile di Taman Satu Tungku Tiga Batu. Minggu 8 November 2020. FOTO : RICO LET’s./papuadalamberita.com.

PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Bagi masyarakat Fakfak yang ingin melihat berbagai jenis reptil maupun ular, bisa berkunjung di taman satu tungku tiga baru yang terletak di jalan Dr. Salasa Namudad areal reklamasi pantai setiap 2 minggu sekali pada hari minggu sore.

Karena setiap dua minggu sekali pada hari minggu, Komunitas Reptil Fakfak berkumpul di taman satu tunggu tiga batu dengan membawa dan memerkan puluhan reptil piaraan anggota Komunitas ini untuk diedukasikan kepada masyarakat Fakfak.

Dalam mengedukasikan reptil di kawasan reklamasi pantai, Komunitas Reptil Fakfak lebih banyak memamerkan puluhan reptil termasuk ular asal Fakfak Papua Barat dan dalam setiap kali komunitas ini memamerkan puluhan jenis reptil di lokasi tersebut mendapat perhatian banyak warga Fakfak yang berkerumun melihat jenis – jenis reptil tersebut.

Dari sekian banyak reptil yang diedukasi kepada masyarakat Fakfak ada salah satu jenis ular lokal Fakfak dengan jenis Olive Phyton berukuran 4.16 meter dan ular jenis karpet phyton ukuran panjang 3 meter dan gold albertisi ukuran panjang 2 meter yang ditampilkan untuk diedukasi kepada masyarakat.

Dan ada salah satu reptil yang menarik  ditampilkan untuk masyarakat di taman satu tunku tiga batu yakni iguana asal dataran Amerika, yang dipiara salah satu anggota komunitas reptil Fakfak.

Ketua Komunitas Reptile Fakfak, Imam Kholik alis Imam Reptil, kepada papuadalamberita.com. mengatakan, komunitas reptile Fakfak ini terbentuk 3 bulan lalu dan hingga saat ini jumlah anggota yang tergabung dalam komunitas reptile Fakfak sebanyak 25 anggota.

Komunitas Reptile Fakfak terbentuk untuk melindungi sejumlah reptil di Fakfak yang selama ini ditemukan masyarakat bauk di pantai maupun dihutan dan dibunuh karena itu komunitas ini hadir untuk menyelamatkan dan melindungi berbagai jenis reptil agar tidak punah ditangan masyarakat Fakfak.

Anggota Komunitas Reptile Fakfak Ketika Mengedukasi Reptile Kepada Masyarakat Fakfak di Taman Satu Tungku Tiga Batu, (Dari Kiri ke Kanan) : Iguana, Green Tree Phyton (Reptile Fakfak Yang Dilindungi) dan Reptile jenis Olive Phyton. Minggu 8 November 2020. FOTO : RICO LET’s./papuadalamberita.com.

“Komunitas Reptile Fakfak terbentuk karena merasa terpanggil untuk melindungi reptil asal Fakfak Papua Barat agar tidak punah ditangan masyarakat karena dari sekian reptile yang sering dibunuh masyarakat ada juga reptile yang dilindungi salah satunya reptil Green Tree Phyton”, tukas lelaki asal Pulau Pawa tersebut yang akrab di sapa Imam Reptile.

Menurutnya, dari jumlah reptile yang dipiara setia anggota kurang lebih sebayak 15 species asal Fakfak Papua Barat, mulai dari jenis Gold Alberthisi, Black Alberthisi, Alpodora, Jaitun Phiton, Iridis atau Staygo, Greenten Phyton, Parasinus, Indicus, Parasinus morelis, Muler, Kadal Panana, Monotana, Candoi Aspera, Carinata dan Sanca Permata Papua

Dan kegiatan yang berlangsung di taman satu tungku tiga baru dalam 2 minggu setiap hari minggu sore bertujuan untuk mengedukasi jenis – jenis reptile tersebut agar masyarakat Fakfak tidak membunuh reptile – reptile tersebut karena selain ada reptile yang dilindungi juga dimaksudkan untuk melindungi reptile asal Fakfak tidak punah termasuk untuk melindungi reptile – reptile tersebut tidak diperdagangkan keluar Fakfak Papua Barat, tukasnya.

Lanjutnya, reptile jenis Fakfak Papua Barat atau ular putih yang biasa disebut masyarakat Papua merupakan jenis ular berbisa tinggi yang racunnya dapat membunuh manusia dan jenis ular putih asal Papua ini pernah membunuh salah satu master reptile di Jakarta.

“Ular putih merupakan salah satu jenis ular yang lebih berbahaya dari ular Cobra karena racunnya dapat membunuh manusia”, tutur Imam Reptile kepada papuadalamberita.com. di taman satu tungku tiga batu saat mengedukasi berbagai jenis reptile kepada masyarakat Fakfak, Minggu (8/11/2020).

Dari sejumlah reptile yang berhasil diamankan komunitas reptile Fakfak dan dikembalikan (dilepas) ke habitanya di seputarn Kali Mati sebanyak kurang lebih 34 reptil dengan jenis Boiga Iregularis 8 ekor, Ikaheka 2 ekor, Sanca Permata 4 ekor, Panana 9 ekor, Kadal Muller 6 ekor dan Gold Albertisi 5 ekor.

Dia berharap agar masyarakat Fakfak yang menemukan reptile agar tidak dibunuh sehingga reptile – reptile asal Fakfak Papua Barat tidak punah dan dapat menghubungi komunitas ini di nomor kontak 085244371611 agar reptile Fakfak ini dapat ditangani dengan baik.(RL 07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *