BAPENDA PAPUA BARAT
Papua Barat

Pembahasan Calon Ibu Kota Provinsi PBT Memanas, Kabupaten Teluk Bintuni Walkout

187
×

Pembahasan Calon Ibu Kota Provinsi PBT Memanas, Kabupaten Teluk Bintuni Walkout

Sebarkan artikel ini

  Suasana Pertemuan ke IV Pembahasan Lanjutan Percepatan Pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Provinsi Papua Barat Tengah Ketika Teluk Bintuni Walkout Dari Gedung Winder Tuara, Fakfak Papua Barat. Kamis 2 Maret 2023. PAPUADALAMBERITA.COM. FOTO : ISTIMEWA. 

Suasana Jalannya Pertemuan ke IV Pembahasan Lanjutan Percepatan Pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Provinsi Papua Barat Tengah Ketika Kabupaten Teluk Bintuni Meninggalkan Gedung Winder Tuara, Fakfak Papua Barat. Kamis 2 Maret 2023. PAPUADALAMBERITA.COM. FOTO : ISTIMEWA. 

PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Pertemuan ke IV pembahasan lanjutan percepatan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Provinsi Papua Barat Tengah di Kabupaten Fakfak yang berlangsung di gedung Winder Tuare, Fakfak Papua Barat, Rabu (1/3/2023) hingga Kamis dini hari (2/3/2023) memas di tengah malam hingga Kabupaten Teluk Bintuni harus walkout meninggalkan gedung Winder Tuare.

Memanasnya pertemuan ke IV pembahasan lanjutan percepatan pembentukan DOB Provinsi Papua Barat Tengah terlihat ketika masuk pada materi pembahasan calon Ibu Kota Provinsi Papua Barat Tengah dimana Fakfak tetap mengusulkan Bomberay sebagai calon Ibu Kota Provinsi yang letaknya strategis untuk 4 Kabupaten dan usulan ini sudah bisa diterima Kabupaten Kaimana dan Wondama

Sementara Kabupaten Bintuni tetap berkomitmen untuk penentuan calon Ibu Kota Provinsi PBT tetap berada di wilayah Kabupaten Bintuni yang letaknya di Babo. Mereka (Bintuni) beralasan calon Ibu Kota Provinsi di Babo Bintuni lebih strategis apa lagi Bintuni merupakan Kabupaten yang memiliki sumber gas alam.

Dalam pertemuan yang berlangsung dari Rabu siang (1/3/2023) hingga Kamis dini hari sekitar jam 02.00 WIT, Kabupaten Bintuni yang tetap mempertahankan calon Ibu Kota Provinsi PBT berada di Bintuni dengan alasan 7 Suku yang berada di Bintuni telah sepakat agar calon Ibu Kota Provinsi di wilayah adat Bomberay harus berada di wilayah Pemerintahan Kabupaten Teluk Bintuni tepatnya di Babo, menginat sangat strategis untuk di jangkau 4 Kabupaten yakni Fakfak, Wondaman, Kaimana termasuk Bintuni sendiri.

Sementara tiga Kabupaten yakni Fakfak, Kaimana dan Wondama telah lembut untuk menerima usulan calon ibu Kota Provinsi Papua Barat Tengah berada di wilayah yang strategis yakni di Bomberay yang ada di wilayah Pemerintahan Kabupaten Fakfak.

Walapun Kabupaten Bintuni walkout dari pertemuan tersebut, pertemuan ke IV pembahasan lanjutan percepatan pembentukan DOB Provinsi Papua Barat Tengah tetap berajalan hingga menghasilkan beberapa kesepakatan.

Kesepakan yang diambil tiga Kabupaten melalui Bupati Fakfak Untung Tamsil, Bupati Wondama Hendrik S. Mambor dan Bupati Kaimana yang diwakili Kepala Bappeda Kaimana Abdul Rahim Furuada, bersama tim dari tiga Kabupaten (Fakfak, Kaimana dan Wondama) sepakat untuk mengembalikan keputusan penetapan calon Ibu Kota Provinsi Papua Barat Tengah kepada tim akademisi yang diketuai Prof. Dr. Basir Rohrohmana, S.H., M.Hum, untuk melakukan pengkajian calon Ibu Kota Provinsi PBT.

Selain itu, dalam forum tersebut juga disepakati terkait pendanaan dikembalikan kepada para Bupati (Fakfak, Kaimana, Wondama, Kaimana) untuk membicarakan alokasi dana yang disiapkan dari masing – masing Kabupaten untuk pembiayaan pembentukan Provinsi PBT di wilayah adat Bomberay.

Termasuk pembahasan logo calon Provinsi Papua Barat Tengah yang akan dibahas kemudian dalam pertemuan berikutnya  dan untuk logo calon Provinsi PBT akan disayembarakan serta rencana road show ke Manokwari maupun ke Jakarta.

Pantauan papuadalamberita.com. dalam pelaksanaan pertemuan ke IV pembahasan lanjutan percepatan pembentukan DOB Provinsi Papua Barat Tengah, yang berlangsung di gedung Winder Tuare dari hari Rabu siang hingga Kamis dini hari, Bupati Kaimana Freddy Thie  tidak mengikuti jalannya pertemuan tersebut dengan alasan sakit sehingga orang nomor satu hanya beristirahat di Hotel dan dia diwakili Kepala Bappeda Kaimana.

Sementara Bupati Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiw, MT, terlihat hadir saat pembukaan namun pertemuan selanjutnya dia hanya diwakili salah satu pejabatanya namun Bupati Wondamama Hendrik S. Mambor dan Bupati Fakfak Untung Tamsil, tak absen dari jalannya pertemuan tersebut.(RL 07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *