Pangdam XVIII Kasuari, Mayjen TNI Gabriel Lema (depan) yang ditemui wartawan di Kodam XVIII Kasuari, Kamis (17/3/2022). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Kodam XVIII Kasuari menggelar rapat pimpinan (Rapim) tahun 2022 di Aula Utama Lantai III Kodam Kasuari, Manokwari Papua Barat, Kamis (17/3/2022).
Topik pembangunan infrastruk di jajaran Kodam VIII Kasuari teragenda dalam pemhasan dibahas pada Rapim Kodam Kasuari 2022 yang diikuti kepala kesatuan wilayah (Kasatwil) jajaran Kodam XVIII Kasuari se Papua Barat.
Baca juga: Kodam Kasuari Gelar Rapim, Bahas Pembangunan, Juga Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi
Keberadaan Kodam XVIII Kasuari saat ini setara dengan Kodam lain di Indonesia, tetapi usia Kodam Kasuari lebih dari lima tahun, ini masih intens dari sisi organisasi.
‘’Dalam rangka pengisian organisasi salah satunya adalah pembangunan infrastruktur, perkantoran, perumahan dan sebagainya. Ini tentunya kita membutuhkan kesiapan lahan, kita mau progres lebih maju lagi, agar pembangunan berjalan sudah didukung dengan legalitas tanah, sesuai yang diharapkan,’’ ujar Pangdam XVIII Kasuari Mayjen TNI Gabriel Lema S.SOS yang ditemui wartawan di Kodam Kasuari, Kamis (17/3/2022).
Pangdam mengatakan, terkait dengan rencana pemabngunan rumah sakit angkatan darat (RS AD) masuk dalam agenda Rapim.
‘’Kami sudah berupaya juga dengan birokrasi internal kita, secara lisan dan administrasi tertulis, dari komando atas sudah melihat apa yang menjadi kebutuhan kita, mudah-mudahan kehadiran rumah sakit memang ada, berharap tahun ini, tetapi kalau belum tahun depan sudah pasti,’’ tegas Pangdam.
‘’Lahan sudah disiapkan kurang lebih 10 sampai 7 hektar dan kita sesuaikan kebijakan atas, kita tetap gunakan lokasi di Warmare,’’ ujar Mayjen Gabriel Lema.
Menurut Pangdam, selain rencana pembangunan rumah sakit di Warmare, Kodam XVIII Kasuari telah merencanakan pembentukan dua Kodim baru di wilayah Papua Barat.
‘’Kodim yang kita rencanakan yaitu Kodim di Kabupaten Teluk Wondama dan Kodim Kabupaten Pegunungan Arfak, maka masyarakat sudah menyiapkan lahan, kami (Kodam, red) sudah lapor ke atasan dan ini tinggal proses dan menunggu waktu,’’ terang Pangdam.
Ia menambhkan, bahw pengembangan satuan bertitik tolak pada tugas pokok TNI, yaitu mengawal, memastikan, menjaga kedaulatan bangsa dan negara serta memberikan perlindungan.
‘’Sehingga boleh kita katakana, bahwa memastikan itu tidak hanya bersifat pandangan, tetapi paling bagus adalah melaksanakan secara fisik. Jadi pengembangan gelar pasukan, pengembangan gelar satuan kita sangat perlu, dan ini akan berkembang terus, tentunya kita akan melihat bagaimana kondisi masyarakat dan instrumen pemerintah lain berada,’’ jelas Panglima Kodam.
‘’Kita juga menyesuaikan, dalam penyesuaian kita berinteraksi dengan masyarakat secara umum lewat pemerintah daerah, karena kehadiran kita (TNI, red) bagian dari negara, bagian dari pemerintah, kita menyesuaikan dengan kebutuhan satuan territorial, konteksnya mengamankan wilayah dengan jangkauan yang luas,’’ tambah Pangdam.(tam)
