PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Rencana Pembangunan Menegah Daerah (RPJMD) Provinsi Papua Barat 2017-2022 telah menetapkan visi pembagunan daerah yaitu “Menuju Papua Barat Yang Aman Sejahtera dan Bermartabat” dengan sembilan misi pembangunan daerah.
Dua misi pembangunan daerah diantaranya adalah: peningkatan tata kelola pemerintahaan yang baik berbasis aparatur yang bersih dan berwibawa serta otonomi khusus yang efektif (misi ke1) dan memperkuat kerukunan antar umat beragama (misi ke-9).
Implementasi misi pemerintah Provinsi Papua Barat dalam mewujudkan visi Papua Barat yang aman, sejahtera dan bermartabat tersebut tidak semata-mata menjadi tangungjawab pemerintah daerah tetapi juga harus menjadi komitmen dan tangungjawab bersama semua pihak.
‘’Termasuk semua lembaga atau organisasi sosial keagamaan di Provinsi Papua Barat termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua Barat,’’ kata Gubernur Papua Barat pada peletakan batu pertama pembangunan Kantor MUI Provinsi Papua Barat, Jumat (19/7/2019) di Sowi Satu Manokwari Papua Barat.
Gubernur Dominggus Mandacan, mengatakan sehubungan dengan itu pemerintah Provinsi Papua Barat pada tahun 2019 akan membangun dua kantor lembaga atau organisasi sosial keagamaan yaitu Kantor MUI Papua Barat dan Kantor Badan Pengurus Daerah Gereja Sidang Allah Provinsi Papua Barat dengan Pagu dana sebesar Rp6.998.000.000., (enam miliar Sembilan ratus Sembilan puluh delapan juta rupiah).
‘’Kita harapkan diahir tahun 2019 gedung kantor MUI Papua Barat bisa diselesaikan, diresmikan dan dipergunakan untuk pelayan administrasi perkantoran yang representative,’’ harap Gubernur papua Barat.
Pembangunan bidang keagamaan di Provinsi Papua Barat menurut gubernur memiliki arti yang sangat penting dan startegis bagi pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat karena beberapa alasan yang sangat penting, logis dan mendasar.
‘’Karena agama sangat berperan untuk memperkenalkan Tuhan kepada manusia dan mendekatkan manusia kepada Tuhan sebagai sang penciptanya,’’ ujar gubernur.
Kehidupan manusia terbagi atas dua bagian yaitu kehidupan jasmani dan kehidupan rohani. Agama sangat berperan untuk membangun keseimbagan hidup manusia antara kehidupan rohani dan kehidupan jasmani.
‘’Agama sangat berperan membangun keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Yang Maha Esa sebagai satu-satunya penguasa khalik alam semesta, sumber kebenaran, sumber kehidupan dan sumber keselamatan yang menyebabkan segala sesuatu di alam semesta ini ada dan tanpa Tuhan, segala sesuatu di alam semesta ini tidak ada sehingga mutlak manusia mengantungkan hidup kepadaNya,’’ kata Dominggus Mandacan.
Ia mengatakan, agama sangat berperan dan berpengaruh signifikan terhadap pembangunan peradaban karakter dan integritas manusia, etika dan moralitas bangsa sebagai umat ciptaan Tuhan yang termulia.
Lanjut gubernur bahwa agama sangat berperan dalam membangun kualitas hubungan manusia yang harmonis dengan Tuhan sebagai sang pencipta, hubungan antar sesama manusia dan manusia dengan alam semesta.
Proses pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah, masyarakat, bangsa dan negara pada ahir-ahir ini dihadapkan pada sejumlah masalah krusial yang merendahkan harkat dan martabat masyarakat, daerah, bangsa dan Negara.
‘’Diantaranya merosotnya integritas dan moralitas bangsa (masyarakat dan pemerintah) dalam pengelolaan pembangunan masyarakat bangsa dan Negara karena kurangnya penghayatan dan pengamalan serta mulai memudarnya nuilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,’’ imbuhnya.
Semakin maraknya intensitas masalh-masalah sosial yang menggorogoti kehidupan masyarakat seperti: masalah kemiskinan dan pengangguran, pemanfaatan napza, miras, HIV/AIDS, prostuitusi asusila pemerkosaan, pembunuhan, perjudian, insurgensi dan premanisme.
‘’Dari permasalahan tersebuit diatas sangat kompleks dan intensitasnya makin hari makin meningkat serta berpengaruh negative mengancam eksistensi masyarakat disemua daerah termasuk di Provinsi Papua Barat,’’ ungkap Mandacan.
Oleh karena itu gubernur berpesan, penangannya harus dilakukan dengan metode dan pendekatan yang benar, terintergrasi dan holistic serta berkelanjutan dengan melibatkan semua pihak atau stakeholder baik pemerintah maupun suasta dan masyarakat termasuk lembaga atau organisasi sosial keagamaan atau organisasi masyarakat (Ormas) Islam yang eksis untuk mengembangkan pelayanannya di Papua Barat, untuk menyelmatkan generasi kita hari dan generasi yang akan datang.
Hadir dalam peletakan batu pertama pembangunan Kantor MUI Provinsi Papua Barat, Gubernur Papua Barat, Ketua MUI Pusat, DR KH Shodikun, M.Si, Kodam XVIII/KASUARI, Polda Papua Barat, Kepala Biro Bina Mental Spirtual dan Kesejahteraan Rakyat Setda Papua Barat, Hermus Indoe, S.Ip, MH Ketua MUI Papua Barat, Ketua Ponpes Hidayatullah, Ketua Muhamadiyah Papua Barat, NU Papua Barat, Forkopimda sesepuh alim ulama Papua Barat, Pengurus MUI Papua Barat, Ketua Aisyiah Papua Barat, Kementrian Kanwil Agama Papua Barat, FKUB Papua Barat. Kontraktor pembangunan gedung MUI Papua Barat, (tam)