PAPUADALAMBERITA.COM.TELUKBINTUNI – Setelah hampir lima bulan pencarian tanpa henti, Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat secara resmi menutup Operasi SAR untuk IPTU Tomi Samuel Marbun. Operasi yang dimulai sejak Desember 2024 ini menjadi salah satu misi kemanusiaan terbesar di wilayah Papua Barat, menandai dedikasi dan komitmen luar biasa dari institusi Polri.
Sebanyak 510 personel dikerahkan, terbagi dalam zona hijau, kuning, dan merah. Mereka berasal dari satuan-satuan elite seperti Brimob, Satgas SAR, serta unsur pendukung lainnya. Pencarian dilakukan melalui berbagai metode menyisir sungai, hutan lebat, hingga medan berbahaya dengan tingkat risiko tinggi, di tengah tantangan cuaca ekstrem dan kontur wilayah yang sulit dijangkau.
Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Johnny Eddizon Isir, dalam konferensi persnya menyatakan bahwa misi ini adalah wujud nyata cinta institusi terhadap anggotanya.
“Misi ini adalah bentuk cinta institusi kepada anggotanya dan kepedulian terhadap keluarga yang menanti. Kami mengerahkan seluruh kemampuan terbaik untuk menjawab harapan itu,” tegasnya.
Penutupan operasi ini bukan hanya soal menghentikan pencarian, tetapi juga menjadi momen reflektif atas nilai-nilai kemanusiaan, pengabdian, dan solidaritas.
Dalam kesempatan ini, Polri juga mengajak masyarakat untuk tetap bijaksana dan penuh empati dalam menyikapi berbagai isu yang berkembang.
Polri menegaskan komitmennya untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap pengabdian, tidak hanya dalam operasi ini, tetapi juga dalam tugas-tugas lainnya demi bangsa dan negara.(rustama mdaubun)
