
PAPUADALAMBERITA.COM, JAKARTA – Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf menganggap
pelaporan program Kartu Pra-Kerja Jokowi ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
karena pihak oposisi sedang panik dan tidak mengetahui secara lengkap apa dan
bagaimana program tersebut.
“Kami melihat bahwa laporan atas Jokowi yang mengeluarkan `kartu sakti`,
menunjukkan bahwa pihak oposisi panik dengan program tersebut. Laporan tersebut
sarat kepentingan politik, serta dilakukan untuk menguntungkan segelintir
golongan,” kata Juru Bicara TKN Jokowi-Ma`ruf, Irma Suryani Chaniago, di
Jakarta, Sabtu.
Irma menilai beberapa pihak terus melakukan manuver terhadap program Kartu
Pra-Kerja yang ditawarkan pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma`ruf Amin.
Menurut Irma, tudingan Kartu Pra-Kerja adalah politik uang sangat tidak
berdasar, karena Kartu Pra-Kerja tidak akan direalisasikan dalam waktu dekat
atau saat momentum kampanye Pemilu.
“Kalau dilihat mereka seperti sudah kehilangan akal untuk menyerang
program kerakyatan yang digagas oleh Jokowi-Ma’ruf sehingga semuanya dikritik.
Padahal rakyat senang dengan ide atau gagasan dari program yang ditawarkan
pemerintah saat ini,” ujarnya.
Menurut Irma, seluruh pihak perlu melihat Kartu Pra-Kerja dalam gagasan yang
menyeluruh. Dia membantah jika Kartu Pra-Kerja dapat membuat kaum pencari kerja
termasuk kelompok milenial akan menjadi malas.
Kartu tersebut justru dapat menjadi sarana dan fasilitas bagi para pencari
kerja untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan kerja yang diselenggarakan
pemerintah.
“Tudingan itu tentu menyakitkan bagi para milenial yang saat ini sedang
bersemangat untuk meraih masa depan mereka. Kartu ini didesain untuk
meningkatkan kemampuan dari para milenial,” ujar dia.
Irma juga menjelaskan bahwa Kartu Pra-Kerja ini juga berbeda dengan program
untuk peningkatan kesejahteraan tenaga honorer.
“Untuk tenaga honorer pemerintah sudah memiliki skemanya tersendiri dan
tidak sama dengan Kartu Prakerja. Jadi jangan dipertentangkan tentang honorer
dan pencari kerja,” ucapnya.
Irma, politisi dari Partai Nasdem yang merupakan koalisi pendukung
Jokowi-Ma`ruf, meyakini masyarakat bisa memilah informasi yang benar tentang
Kartu Pra-Kerja dari gagasan Jokowi.
“Masyarakat percaya dengan program yang ditawarkan oleh Presiden Jokowi
sehingga tidak mau dibohongi oleh kubu oposisi yang terus melontarkan kritik
tanpa dasar,” tegas dia.(ant)