BAPENDA PAPUA BARAT
Papua Barat

Ramadhan 1444 H Malam 7, Ust Mugiyono: Kecintaan Bulan Ramadhan

70
×

Ramadhan 1444 H Malam 7, Ust Mugiyono: Kecintaan Bulan Ramadhan

Sebarkan artikel ini

Ustadz H Mugiyono SHUT saat tauziah tarawih di Masjid Nurul Fatah Reremi Puncak Manokwari, Papua Barat Selasa (28/3/2023). FOTO: RUSTAM MADUBUN/PAPUADALAMBERITA.

 PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Ustadz H Mugiyono SHUT mengurai tentang kecintaan pada bulan ramadhan dan ciri  orang beriman.

‘’Kalau terlalu cintai, waktu itu berlalu cepat, misalnya, waktu sebulan berpuasa seperti baru dua hari, itu karena  cinta tidak terbendung, harapannya  bertemu bulan ramadhan tahun ini kecintaan kita memuncak, kerinduan tidak terbendung, sehingga puasa hari ke enam (atau tarawih malam ketujuh, red) rasanya seperti baru sehari, itu pertanda kita mencintai ramadhan,’’ ujar Ustadz Haji Mugiyono saat tauziah pengatar tarawih di Masjid Nurul Fatah Reremi Puncak, Manokwari, Selasa (28/3/2023).

Ia mengatakan, jika sesuatu tidak cinta, waktu terasa lama, satu jam terasa satu minggu dan, oleh karenanya jika cinta bulan Ramadan, harus bersungguh-sungguh di bulan penuh rahmat ini.

‘’Kalau kita dijamu, maka kita harus menikmati jamuan itu, jamuan itu dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang diberikan kepada kita, tetapi jamuan dari Allah bukan makan saja, untuk itu ketika waktu bersahur segera sahur, waktu berbuka puasa segera berbuka, utamanya setelah dengar azan maghrib segera berbuka, ’’ kata anggota DPR Papua Barat yang alumni Fakultas Pertanian Universita Cenderawasih (waktu itu , red).

Ketua Komisi Tiga DPR Papua Barat melanjutkan, bahwa bulan suci ramadhani diwajibkan berpuasa.

‘’Menjadi pribadi yang kuat, ciri untuk tetap kuat, memiliki kepedulian pada sesame, memberikan rasa cinta kepada orang di sekitar kita, berikan kasih sayang tidak harus dalam materi,’’ sebut Mugiyono yang juga Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Provinsi Papua Barat.

Pelajar menemui Ustadz Mugiyono seusai sholat taraiwh di Masjid Nurul Fatah Manokwari, Selasa (28/3/2023). FOTO: RUSTAM MADUBUN/PAPUADALAMBERITA.

‘’Menyapa, senyum, salam adalah materi yang tidak terbayarkan, itu bentuk sedekah, menyebarkan salam kepada siapapun bahkan kepada orang yang kita tidak sukai sekalipun, salam adalah doa yang luar biasa, untuk keselamatan, dilimpahkan rejeki,’’ sambungnya.

Lanjut Ustadz Mugiyono, bahwa ciri-ciri orang bertakwa, senantiasa bersedekah, mudah berinfak, membantu dalam keadaan apapun, bahkan dalam keadaan sempit atau pas-pasan.

‘’Keutamaan bertakwa adalah, Allah akan membalas dengan mulia, maka Allah akan menggantikan berlipat ganda  dan memberikan petunjuk,’’ pesan Ustadz.

Ketua Partai Keadelan Sejahtera (PKS) Provinsi Papua Barat ini berpesan perbanyaklah sedekah, nanti Allah yang menolong dan tau kemampuan umatnya.

‘’Biasakan melakukan itu, memang awalnya berat,  awalnya membentuk kebiasaan-kebiasaan apapun itu, salat lima waktu, salat malam, sedekah baca Quran di bulan ramadan berat, tapi jika kita latih sedikit-sedikit pasti akan berubah, dan menjadi kebiasaan,’’ sebut haji Mugiyono.(tam)

Usai sholat tarawih di Masjid Nurul Fatah Reremi Puncak Manokwari Papua Barat, Selasa (28/3/2023). FOTO: RUSTAM MADUBUN/PAPUADALAMBERITA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *