Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn), Drs.Paulus Waterpauw, M.Si., Didampingi Bupati Fakfak, Untung Tamsil, S.Sos.,M.Si., (Kiri) dan Sekda Fakfak Drs. Ali Baham Temongmere, MTP. (Kanan) Ketika Memimpin Rapat Koordinasi Yang Berlangsung di Gedung Winder Tuare Fakfak, Papua Barat. Selasa 18 April 2022. PAPUADALAMBERITA.COM. FOTO : ISTIMEWA.
Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn), Drs.Paulus Waterpauw, M.Si. Bersama Bupati Fakfak Untung Tamsil, S.Sos.,M.Si., Wakil Bupati Fakfak, Yohana Dina Hindom, SE.,MM., Forkopimda Kabupaten Fakfak Serta Kepala OPD Provinsi Papua Barat da Kepala OPD Kabupaten Fakfak Usai Melaksanaan Rapat Koordinasi. Selasa 18 April 2022. PAPUADALAMBERITA.COM. FOTO : ISTIMEWA.
PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn), Drs.Paulus Waterpauw. M.Si melakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten FakFak terkait dengan penanganan stunting dan kemiskinan Ekstrem di Kabupaten FakFak, Selasa (18/4/2023).
Hadir dalam rapat tersebut, Bupati FakFak, Wakil Bupati, Sekda FakFak, Kapolres dan Dandim, serta pimpinan OPD dari Provinsi maupun Kabupaten Fakfak.
“Kita perlu seriusi, kalau ada intervensi barang (stunting dan kemiskinan ekstrem), ini pasti turun, kita punya masyarakat di kampung itu kita harus datang ke mereka untuk menjelaskan hal ini, Pemerintah siap membantu, karena tidak mungkin Pemerintah terus memberi perhatian, tetapi komunikasi ini penting agar masyarakat dapat memahaminya,” ujar Gubernur.
Menurut mantan Kabaintelkam Polisi ini, mainset dari masyarakat ini harus diubah secara baik, ia berharap masyarakat tidak hanya berharap pada Pemerintah saja.
“Kita harus segera membuat pola orang tua asuh, Pemerintah Provinsi sedang menyiapkan perdanya tetapi Kabupaten juga harus bergerak, kemarin di Bintuni kita sudah Deklarasi, saya menjadi orang tua asuh bagi lima anak stunting, saya harap Kabupaten juga membentuk tim penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem, sama seperti Provinsi agar penanganan dapat berjalan dengan baik, libatkan juga pihak swasta, saya yakin kalau ini berjalan baik tiga sampai enam bulan saja dia pasti selesai, ” kata Gubernur.
Gubernur berharap Pemerintah Fakfak gar dapat mengerakan masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan untuk pemanfaatan gizi, Pemerintah Provinsi telah melakukan hal ini dengan memaafkan lahan disekitar kediaman Gubernur di kampung Susweni.
Untuk menjelaskan penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem, Gubernur mendatangkan mantan Kepala BKKBN Papua Barat, Benyamin yang dalam pemaparannya menyampaikan penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem harus dilakukan dari hilir yakni anak- anak usia remaja.
“Untuk mengatasi stunting ini perlu dilakukan dari hilir Melakukan edukasi kepada kelompok sasaran, dan perlu melibatkan semua unsur masyakarat, Gereja dan Mesjid juga perlu dilibatkan untuk memberikan edukasi, ” ujarnya.
Sementara itu Bupati FakFak, Ismail Untung mengaku akan menindaklanjuti arahan dari Gubernur terkait dengan penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di Kabupaten FakFak, pimpinan OPD agar dapat menseriui hal ini untuk penanganan secepatnya
“Kita harus menyampaikan kekurangan kita, saya akan melakukan rakor khusus dengan seluruh kepala kampung untuk membahas penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem, karena lokusnya ada di kampung, kita perlu penyamaan persepsi untuk membahas ini, ” tandas Bupati.(rls/RL 07)