RSUD Karel Sadsuitubun, Langgur Maluku Tenggara. FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com
PAPUADALAMBERITA.COM. LANGGUR MALRA- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karel Sadsuitubun Langgur Maluku Tenggara selangkah lebih maju dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat dibandingkan rumah sakit lain di Maluku, yakni RSUD ini sebagai rumah sakit ketiga di Maluku yang memiliki ruang pelayanan Chamber setelah Rumah Sakit Doktor Laimena Ambon dan Rumah Sakit Angkatan Laut Halong Ambon.
“Chamber adalah alat pengobatan hiperbarik alat yang digunakan untuk penanganan kasus-kasus pasien yang mengalami stroke, lumpuh ringan sampai sedang, mereka yang stroke karena olahraga menyelam, juga dapat digunakan untuk menghilangkan kerut di wajah sebagai komsetik untuk mengencangkan kulit,’’ jelas Direktur RSUD Karel Sadsiuitubun, dr Fadila Toatubun yang ditemui papuadalamberita.com, Senin (10/02/2020) di RSUD Karel Satsiutubun.
Menurut Direktur RSUD Karel Sadsuitubun, Chamber menggunakan sistim pengobatan oksigen tekanan tinggi dengan konsentrasi yang mendekati 90%.
‘’Rumah sakit di Maluku yang memiliki pelayanan ini baru ada di rumah sakit rujukan pusat yaitu Rumah Sakit Dokter Leimena di Ambon dan rumah sakit rujukan regional yaitu di RSUD Kabupaten Maluku Tenggara kemudian juga rumah sakit Angkatan Laut Halong Ambon dan hampir semua rumah sakit angkatan laut memiliki alat tersebut karena berhubungan dengan menyelam,’’ ujar Fadila alumni fakultas kedokteran Hasanuddin Makassar.
Direktur RSUD Karel Sadsutibun, Langgur Maluku Tenggara dr Fadila Toatubun berada dalam ruang instalasi Chamber milik RSUD Langgur. FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.
Direktur mengatakan, pelayanan Chamber ini diperkirakan bulan Maret 2020 sudah dapat beroperasi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Langgur Kabupaten Maluku Tenggara.
‘’Sekarang sementara diselesaikan pembangunannya, setelah diinstal oleh teknisi kami akan membuka pelayanan dan terbuka bagi siapa saja yang ingin membutuihkannya,’’ tambah dokter Fadila.
‘’Pelayanan pertama untuk orang-orang yang lumpuh, strok riungan menegah, kedua untuk kosmetik, ketiga untuk promosi pariwisata daerah karena rata-rata wisatawan mancanegara itu mereka kebanyakan mau menyelam disatu daerah mereka lebih awal menanyakan apakah daerah tersebut memiliki layanan Chamber atau tidak, jika ada, mereka akan melakukan olahraga selama di daerah tersebut, ini dimaksud jika mereka mengalami masalah saat menyelam nyawa atau tubuh mereka dapat segera tertolong,’’ urai Fadila.
Penambahan fasilitas layanan ini kata Ia sebagai wujud RSUD Karel Sadsuitubun mau jadikan layanan unggulan. Ia selaku Direktur baru hanya melanjutkan apa yang telah direncanakan direktur sebelumnya.
“Selain dari pelayanan Chamber, RSUD Karel Sadsutibun juga telah memiliki pelayanan kesehatan bagi pasien khusus penyakit paru yang sudah sangat resisten dengan obat-obatan. Di sini ada layanan unggulan spesial paru, kita punya layanan unggulan yang kedua yaitu Chamber. Layanan unggulan adalah layanan yangbelumdimiliki rumah sakit-rumah sakit lainnya,’’ papar Fadila.
Pembangunan Chamber diperkirakan menelan dana sebsar Rp9,6 Miliar untuk alatnya, sedangkan pembangunan gedungnya Rp650 juta keduanya dibangun dengan dana alokasi umum dan dana alokasi khusus.(tam)