DPRP Papua Barat
Papua Barat

Saling Klaim, yang Sahih Hanya KPU

362
×

Saling Klaim, yang Sahih Hanya KPU

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi foto: penghitungan surat suara di TPS 40 Reremi Puncak Manokwari Rabu (27/11/2024). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA
Print

ARTIKEL: Oleh Rustam Madubun

PAPUADLAMBERITA.COM.MANOKWARI – Pesta demokrasi sudah selesai, dan sorak sorai pun menggema setelah pemungutan suara pada Rabu, 27 November 2024.

Warga berbondong-bondong menuju tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan aspirasi mereka.

Semua harapan dan perjuangan di atas kertas kini menunggu hasil akhir. Namun, di balik antusiasme itu, muncul gejolak ketegangan, terutama di kalangan tim pemenangan, partai pengusung, kandidat gubernur, bupati, dan walikota.

Mereka cemas menanti hasil yang akan menentukan siapa yang menang, siapa yang kalah.

Tidak sedikit yang sudah tidak sabar, bahkan sebelum hasil resmi diumumkan. Begitu formulir C (daftar perolehan suara sementara), banyak yang mengklaim kemenangan.

Beberapa bahkan tidak tanggung-tanggung merencanakan konvoi atau perayaan kemenangan, seakan sudah pasti terpilih.

Di media sosial, bertebaran unggahan yang mengklaim kemenangan, mengucapkan terima kasih kepada para pendukung, dan mempersiapkan diri untuk pelantikan yang seolah tinggal menunggu waktu.

Sungguh, ini adalah bagian dari dinamika politik yang tidak bisa dihindari.

Setiap tim pemenangan tentu berharap dan berjuang agar kandidat yang mereka dukung menang.

Namun, kita semua harus ingat satu hal yang sangat penting: hasil yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan hanya bisa datang dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

KPU adalah institusi yang memiliki kewenangan untuk mengumumkan hasil akhir berdasarkan data yang lengkap dan sahih.

Menunggu hasil resmi KPU adalah bijaksana. Tidak ada gunanya terburu-buru mengklaim kemenangan atau menyebar berita yang belum tentu kebenarannya.

Agar tidak kecewa terlalu dalam atau bahkan terjebak dalam euforia yang berlebihan, mari kita semua menunggu dengan sabar dan penuh kehati-hatian.

Selain itu, ada satu hal yang perlu diingat: Kita semua adalah bagian dari sebuah proses demokrasi. Kemenangan atau kekalahan adalah bagian dari takdir Tuhan.

Jika memang sudah ditentukan bahwa kemenangan akan datang kepada satu pihak, mari kita terima dengan lapang dada.

Jangan sombong dan tidak takabur jika menang, karena segala sesuatu yang kita peroleh adalah berkah dan anugerah.

Jika kalah, jangan terlalu kecewa, karena mungkin saja itu adalah bagian dari takdir Tuhan yang lebih besar, dan kesempatan untuk berjuang lagi akan datang lima tahun ke depan.

Penting untuk saling menjaga keharmonisan dan tidak terjebak dalam perdebatan atau saling menyalahkan.

Semua orang berhak berharap yang terbaik untuk pemimpin yang mereka pilih, namun hasil yang sah hanya akan diumumkan oleh KPU.

Jadi, mari bersabar, berdoa, dan beristigfar. Biarkan KPU yang memutuskan siapa yang benar-benar menang dan siapa yang kalah.

Akhirnya, marilah kita semua menjaga semangat demokrasi dengan penuh kedamaian, tidak terburu-buru, dan tidak saling mengklaim.

Kita sudah menjalani proses yang panjang, maka tunggulah hasilnya dengan kepala dingin.

Hasil KPU adalah yang paling sahih dan dapat dipercaya.(*)

Penulis Rustam Madubun

Pemred Papuadalamberita.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *