DPRP Papua Barat
Papua Barat

Talk Show Kesehatan: dr. Fransiska Bahas Hipertensi Sebagai “Silent Killer”

249
×

Talk Show Kesehatan: dr. Fransiska Bahas Hipertensi Sebagai “Silent Killer”

Sebarkan artikel ini
Print
  • dr. Fransiska, Sp.PD  tampil pada talk show “Dokter Menyapa Warga Manokwari” yang di gelar IDI Wilayah Papua Barat di Atrium Lt GF Manokwari City Mall Ahad (3/11/2024). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA

PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI –  Talk show kesehatan digelar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Papua Barat mengusung tema “Dokter Menyapa Warga Manokwari” menampilkan dokter spesialis ahli penyakit dalam, dr. Fransiska, Sp.PD di Atrium Lt GF Manokwari City Mall Ahad (3/11/2024).

Baca juga: IDI Papua Barat Gelar Talk Show dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis oleh 4 Dokter Spesialis

Fransiska yang lulusan strata satu (S1) Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, ini memberikan penjelasan mendalam mengenai hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Talk show kesehatan dihadiri ratusan warga Manokwari dan merupakan bagian dari peringatan HUT ke-74 IDI, 24 Oktober 2024.

Fransiska menjelaskan, hipertensi sering kali dikenal sebagai “silent killer” karena gejalanya yang tidak selalu tampak.

“Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah sistol dan diastol diukur, dan dikategorikan sebagai hipertensi jika hasilnya sama dengan atau lebih dari 140/90 mmHg,” ujarnya.

Menurutnya, pentingnya pemeriksaan yang lebih dari sekali untuk diagnosis yang akurat, terutama jika tidak ada faktor risiko lainnya.

Dokter Fransiska juga membahas faktor-faktor yang dapat menyebabkan hipertensi, yang terbagi menjadi faktor yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi.

  • Antusias warga Manokwari saat mengikuti acara talk show kesehatan yang digelar IDI Wilayah Papua Barat  di Atrium Lt GF Manokwari City Mall Ahad (3/11/2024). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA

“Faktor usia dan riwayat keluarga sangat mempengaruhi risiko hipertensi. Namun, gaya hidup yang sehat, termasuk pola makan yang baik dan olahraga teratur, dapat membantu mencegahnya,” tambah dr Fransiska yang pernah berdinas di Puskesmas Oransbari pada tahun 2016.

Ia juga mengingatkan bahwa pengobatan hipertensi harus dilakukan dengan konsultasi dokter.

“Jangan langsung memvonis diri sendiri hipertensi tanpa pemeriksaan yang tepat. Terapi dapat bervariasi, tergantung pada kondisi masing-masing pasien,” jelas dr. Fransiska.

Selain itu, Fransiska yang kini berdinas di Rumah Sakit Elia Waran Oransbari Manokwari Selatan, Papua Barat memperingatkan akan komplikasi serius yang dapat timbul akibat hipertensi yang tidak diobati, seperti stroke, gangguan jantung, dan masalah ginjal.

“Komplikasi ini dapat mengakibatkan kebutuhan untuk cuci darah jika tidak ditangani dengan serius,” tegas Fransiska mengingatkan.

Peserta sangat antusias mengiku penjelasannya dokter ahli penyakit dalam dalam talkshow yang digelar IDI Wilayah Papua Barat, dan talk show dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memeriksa tekanan darah dan menjaga gaya hidup sehat untuk mencegah hipertensi.(rustam madubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *