Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw yang ditemui wartawan di Bandar Udara Rendani Manokwari Senin (12/6/2023).FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAM.
PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Pemerintah Provinsi Papua Barat terus menjadi bapak dan mama angkat, untuk menekan angka stunting di Papua Barat.
Di Kabupaten Kaimana Penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Pur) Drs Paulus Waterpauw MSI telah menjadi bapak angkat dari 18 anak terindikasi stunting, sedangkan Sekda Papua Barat Dance Sangkek mengangkat 15 anak.
‘’Saya angkat 18 anak dan 15 oleh Pak Sekda, para pimpinan OPD yang langsung kita kasih anggaran satu bulan, untuk dibeli susu, kacang ijo dan vitamin,’’ ujar Penjabat Gubernur Paulus Waterpauw yang ditemui wartawan di Bandar Udara Rendani Manokwari sepulang dari Kaimana, Senin (12/6/2023) siang.
Penjabat gubernur mengatakan, anggaran itu diberikan kepada pendamping, dan tidak diberikan kepada orang tuanya.
‘’Kita tidak kasih ke orang tua, kita kasih kepada pendamping dengan harapan diberikan asupan – asupan makanan yang bergizi, mudah-mudahan untuk membantu anak-anak, sudah buktikan ketika di Bintuni dari lima anak angkat yang kita angkat, empat sudah negatif stunting,’’ kata Gubernur Waterpauw.
Ia mengatakan, progam bapak angkat dan mama angkat dari anak-anak stunting ini tidak ada batas jumlahnya, di mana daerah yang didatangi ditemukan ada stunting akan diangkat menjadi anak angkat.
Untuk Papua Barat daerah yang perlu diangkat anak angkat lagi di Manokwari, Teluk Wondama dan Kabupaten Fakfak.
Di Papua Barat jumlah anak yang telah diangkat penjabat gubernur 64 anak, ini belum termasuk tiga kabupaten Fakfak, Woondama dan Manokwari.
‘’Kami tidak ada target berapa yang kami angkat, tetapi mereka yang hadir langsung melakukan pendamping, misalnya ketika di Ransiki Kabupaten Manokwari Selatan dan Abreso kita datangi wilayah karena ada pendampingan jadi langsung anggaran,’’ jelas Waterpauw.
‘’Yang belum itu Fakfak Wondama dan Manokwari, Manokwari kemarin sudah tetapi itu TP PKK, kita maksudnya ini yang Pemda, dan kalau Satgas ini kan lingkup semuanya,’’ jelas penjabat gubernur.
Penjabat gubernur memberikan apresiasi kepada Bupati Kaimana dalam penanganan kemiskinan ekstrim dan menekan angka stunting dengan membantu setiuap kelurahan Rp100 juta.
‘’Kebijakan bupati luar biasa, dia kasih anggaran Rp100 juta per Kelurahan, kita topang dari provinsi termasuk dengan pimpinan OPD yang punya kaitannya ini tanggung jawab provinsi,’’ tegas Waterpauw.
Waterpauw mengajakn pihak swasta hadir di tengah masyarakat bersama pemerintah daerah dalam mengatasi kemiskinan dan stunting.
‘’Aayo supaya kita punya kontribusi kepada masyarakat, masyarakat miskin terutama karena miskin dan stanting itu relefansi, angkatlah satu dua anak, tanggung jawab untuk mereka, kasih apa yang bisa kita kasih, tidak hanya dalam bentuk uang, dalam bentuk makanan, vitamin boleh,’’ ajak suami dari Roma Megawanty Pasaribu Waterpauw ini.
Waterpauw mengatakan, sebagai bapak angkat Ia menyisihkan bantuan Rp500 ribu selama 3 bulan pertama per satu anak, jika anak yang bersangkutan masih perlu ditangani dilanjutkan.
“Program bapak dan mama angkat dan sifatnya pribadi. Tidak ada anggaran, Ini dari pribadi diberikan melalui pendamping posyandu untuk memperhatikan kesehatan dan gizi anak,” ungkap Paulus Waterpauw.
‘’Apa yang Tuhan kasih itu yang saya kasih, tidak banyak satu anak 500.000 kalau saya angkat 10 tinggal dikali 500.000 saja itu anggaran pribadi,’’ sebutnya.
Ditegaskan, Waterpauw bahwa bapak angkat dan mama angkat itu upaya mempercepat penanganan menekan angk astunting di Papua Barat.
‘’Saya sudah mengimbau kepada mereka, swasta, pimpinan OPD bahwa harus berbagi, kalau bisa kita membagi daripada menerima,’’ harapnya.(tam)
Penjabat Gubernur Papua Barat dan Ketua TP PKK Roma Megawanty Pasaribu Waterpauw memberikan asupan gizi kepada anak-anak balita di Kabupaten Kaimana. FOTO: DINAS KOMINFO PAPUA BARAT.