12PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI– Forum Perangkat Daerah, Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 dan Musrenbang Otonomi Khusus (Otsus) Provinsi Papua Barat Tahun 2025 ditutup Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, SH., M.Si, Selasa (20/5/2025) di Gedung Auditorium PKK Provinsi Papua Barat.
Dalam sambutannya saat menutup forum tersebut, Wakil Gubernur menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif seluruh peserta yang hadir.
Ia menilai, forum ini telah berlangsung dengan baik dan lancar, serta berhasil merumuskan berbagai langkah strategis untuk pembangunan daerah ke depan.
“Saya mengapresiasi partisipasi aktif dan kontribusi berharga dari seluruh hadirin dalam forum ini. Berbagai masukan, kritik, dan saran yang disampaikan telah memperkaya substansi dan kualitas perencanaan kita,” ujar Mohamad Lakotani.
Musrenbang tahun ini, lanjut Wagub, mencerminkan semangat gotong royong dan kebhinekaan. Semua elemen masyarakat, dari pemerintah daerah, tokoh adat, akademisi, pelaku usaha hingga masyarakat umum, telah menyumbangkan pemikiran dan suara untuk pembangunan Papua Barat.
Wakil Gubernur menegaskan, tahun 2025 merupakan masa yang penuh tantangan sekaligus peluang.
Namun, hasil Musrenbang telah mengidentifikasi strategi konkret yang mengarah pada lima prioritas pembangunan Papua Barat:
- Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Pemerintah memetakan kebutuhan infrastruktur di berbagai wilayah, dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
- Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Disepakati program-program peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan keterampilan masyarakat yang siap dilaksanakan pada 2026.
- Penguatan Ekonomi Kerakyatan
Dukungan penuh diberikan terhadap usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta ekonomi berbasis kearifan lokal.
- Pengelolaan Sumber Daya Alam Secara Bertanggung Jawab
Langkah bijaksana untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam Papua Barat menjadi fokus bersama.
- Pelestarian Budaya dan Identitas Lokal
Program-program pelestarian budaya serta penguatan jati diri masyarakat Papua Barat masuk dalam agenda utama pembangunan.
Wakil Gubernur menegaskan bahwa pekerjaan belum selesai. Tantangan terbesar kini adalah mengimplementasikan rencana yang telah disusun. Ia mengajak seluruh elemen pemerintah dan masyarakat untuk:
* Menjadikan dokumen hasil Musrenbang sebagai acuan utama;
* Mengedepankan kolaborasi lintas sektor dan pemerintahan;
* Menjalankan program secara transparan, akuntabel, dan tepat sasaran;
* Melibatkan masyarakat dalam pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program.(rustam madubun)