Papua Barat

Wakil Uskup : Budaya Satu Tungku Tiga Batu di Fakfak Harus di Jaga

131
×

Wakil Uskup : Budaya Satu Tungku Tiga Batu di Fakfak Harus di Jaga

Sebarkan artikel ini
Print

Wakil Uskup Keuskupan Manokwari – Sorong, Pastor, Lewi Ibori, OSA, FOTO : RICO LET’s./papuadalamberita.com.

PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Wakil Uskup Keuskupan Manokwari – Sorong, Pator. Lwi Ibori, OSA, mengingatkan, seluruh umat Katolik di Kabupaten Fakfak dan seluruh masyarakat Fakfak dari berbagai golongan agama agar senantisa menjaga budaya “Satu Tunggu Tiga Batu,” sebagai perekat kerukunan hidup umat beraga di daerah ini.

Menurut Wakil Uskup Keuskupan Manokwari – Sorong, Pastor Lewi, biudaya Satu Tungku Tiga Batu yang menjadi perekat kerukunan umat beragama di Kabupaten Fakfak haru dijaga dengan baik bukan dirusak.

“Budaya satu tungku tiga batu harus menjadi perekat, harus dijaga, bukan harus dirusak, bukan harus dibakar, kalau dibakar sama saja membakar diri sendiri, apa yang sudah dibuat orang tua – tua sebagai budaya harus dijaga baik – baik dan dikembangkan,”pesan Pastor Lewi kepada seluruh masyarakat Fakfak khusunya umat Katolik di Kota Pala Fakfak.

Lebih  lanjut orang nomor dua pimpinan umat Katolik di Wilayah Keuskupan Manokwari – Sorong, mengatakan Natal 25 Desember 2019 yang mengangkat tema, “Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua,”  terispirasi dari Deklarasi Abu Dhabi yang ditandatangani Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Al – Azhar, Ahmed Al – Tayyeb dalam pertemuan persaudaraan manusia di Abu Dhabi Ibu Kota Uni  Emirat Arab, 4 Februari 2019.

Tema atau pesan Natal 25 Desember 2019, Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Senua yang terinspirasi deri deklasi Abu Dhabi karena sesungguh melihat berabagai persoalan dunia termasuk yang terjadi di Papua maupun Papua Barat beberapa waktu lalu.

Pastor. Lewi Ibori (kanan) Wakil Uskup Keuskupan Manokwari – Sorong dan Ketua PHBK Kabupaten Fakfak, Marcelus Rahamitu, Yang Juga Anggota DPRD Fakfak, Pada Acara Open House Natal Paroki St. Yosep. FOTO : RICO LET’s./papuadalamberita.com.

Karena itu dengan melihat kondisi yang terjadi di dunia maupun Indonesia, khususnya yang terjadi di Papua maupun Papua Barat beberapa waktu lalu dengan jatuhnya korban jiwa sehingga dengan pesan natal tersebut kita sebagai umat manusia harus melihat manusia lainnya sebagai Sahabat.

“Pesan Natal 25 Desember 2019 mengajak kita sebagai manusia untuk melihat manusia lain sebagai sahabat, manusia lain itu bermartabat, bukan sebagai hewan bukan sebagai benda yang diperlakukan seennaknya”, tuturnya dihadapan tamu undangan dan seluruh umat Katolik yang memadati halama parkir Gereja St. Yosep Fakfak pada Open House Natal 2019 umat Katolik Paroki St. Yosep Fakfak bersama Bupati Fakfak dan Fokopimda.

Lebih lanjut dikatakan, pesan Natal 25 Desember 2019 yang diserukan Paus Fransiskus, dimaksudkan agar kita umat manusia di seluruh dunia agar saling mencintai sesama manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan.

Diakhir sambutannya, Wakil Uskup Keuskupan Manokwari – Sorong, Pastor. Lewi Ibori, OSA, putra asli Teluk Bintuni itu, menyampaikan rasa terimah kasih pimpinan umat Katolik Keuskupan Manokwari – Sorong, kepada Bupati Fakfak Dr. Drs. Mohammad Uswanas, M.Si, dan jajaranya yang telah ikut membinbing, menuntun umat Katolik di Keuskupan Manokwari – Sorong khususnya umat Katolik di Kabupaten Fakfak.(RL 07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *