PAPUADALAMBERITA.COM, Manokwari, – Pemerintah Provinsi Papua Barat mencatat jumlah kasus
demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut pada Januari 2019 mencapai 14
kasus dan satu orang meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorongan di Manokwari,
Kamis, menyatakan, penularan penyakit DBD harus diwaspai. Di Papua Barat,
pemerintah terus melakukan upaya pencegahan.
‘’Pencegahan terhadap penularan demam berdarah menjadi perhatian serius
pemerintah. Pemda kabupaten kota saya harap juga melakukan hal yang sama,’’
sebut Otto.
Dinkes Papua Barat, selalu memantau kabupaten/kota. Sepanjang Januari 2019,
dilaporkan ada beberapa kabupaten yang ditemukan pasien demam berdarah, Fakfak,
Manokwari Selatan dan Manokwari.
Berdasarkan laporan yang diterima, hingga awal Februari, jumlah pasien demam
berdarah di wilayah Papua Barat sebanyak 14 penderita dan 1 meninggal dunia
yakni di Fakfak. Para penderita demam berdarah umumnya anak-anak.
‘’Korban meninggal dunia ini di Fakfak. Kami terus memantau langkah-langkah
pencegahan penularan demam berdarah,’’ tutur Kadiskes.
Dinas kesehatan kabupaten/kota dan petugas Puskesmas diminta mewaspadai
peningkatan kasus demam berdarah. Pergantian musim serta curah hujan lebih
tinggi akan memunculkan genangan air yang menjadi perkembangbiakan nyamuk demam
berdarah.
“Sangat penting melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan,
sehingga perkembangbiakan nyamuk dapat diminimalisir,’’ ujar Parorongan sambil
meminta pers ikut mensosialisasikan kepada masyarakat pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan.
Kadiskes mengatakan, ada beberapa daerah endemis demam berdarah yang patut
diwaspadai, Sorong, Kaimana, Teluk Bintuni selain yang sudah melaporkan kasus,
Manokwari, Fakfak dan Manokwari Selatan.
‘’Ini daerah-daerah endemis yang perlu kita waspadai. Di provinsi lain sudah
banyak penderita yang menyebabkan kematian,’’ sebutnya.
Kasus DBD lanjut Parorongan, seringkali muncul di musim pancaroba, khususnya
bulan Januari di awal tahun seperti sekarang ini. Karena itu, masyarakat perlu
mengetahui penyebab penyakit DBD, mengenali tanda dan gejalanya, sehingga mampu
mencegah dan menanggulangi dengan baik. Disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
Gejala awal DBD antara lain demam tinggi mendadak berlangsung sepanjang hari,
nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan nyeri punggung, kadang
disertai adanya tanda-tanda perdarahan, pada kasus yang lebih berat dapat
menimbulkan nyeri ulu hati, perdarahan saluran cerna, syok, hingga kematian.
Masa inkubasi penyakit ini 3-14 hari, tetapi pada umumnya 4-7 hari.(ant)