PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Aksi damai digelar kelompok yang mengatasnamakan “Aliansi Masyarakat Dan Mahasiswa Papua Barat Menolak Kerusuhan” dalam rangka mendukung POLRI dan TNI untuk bersinergi mengungkap pelaku dan dalang kerusuhan di kantor Bawaslu dan mengungkap aktor aksi unjuk rasa di kantor Mahkamah Konsitusi (MK) Jakarta.
Aksi yang dikoordinatori oleh Candra Furima berlangsung di lampu merah Makalo pada Rabu (19/6/2010).
Sejumlah spanduk diusung pendemo bertuliskan sebagai berikut, “Aliansi Masyarakat Dan Mahasiswa Papua Barat Menolak Kerusuhan yang Dapat Memecah Belah Persatuan Bangsa Indonesia.”
Menolak kerusuhan mendukung POLRI dan TNI untuk bersinergi dalam mengungkap para pelaku dan dalang kerusuhan di kantor BAWASLU dan mengungkap aktor aksi unjuk rasa di kantor Mahkama Konsitusi Jakarta.
#TolakKerusuhan #TolakProvokator #TolakHoax
Candra Furima sebagai koordinator aksi dalam orasinya menyebutkan, kami disini tergabung dalam Aliansi Masyarakat Dan Mahasiswa Papua Barat Menolak Kerusuhan menyatakan mendukung penuh atas kinerja kepolisian yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik pada saat kerusuhan yang terjadi di Kantor Bawaslu RI.
‘’Saya pribadi sangat mengecam kejadian kerusuhan yang terjadi di Kantor Bawaslu RI karena itu sangat mencoreng nama baik NKRI di mata dunia,’’ orasinya.
Ia mengatakan dalam orasinya, bahwa aksi tersebut juga merupakan aksi yang ditunggangi oleh oknum-oknuk politikus yang tidak bertanggung jawab, itu artinya bahwa aksi unjuk rasa yang terjadi kemarin merupakan untuk kepentingan segelintir orang dan bukan untuk kepentingan rakyat.
‘’Kemudian saat ini sedang berlangsung sidang di MK terkait sengketa Pemilu 2019, kami sangat mendukung kinerja TNI/Polri dalam melaksanakan pengamanan atas jalannya sidang di MK dan juga kami menolak terjadinya kembali kerusuhan di MK, kami berharap agar pihak kepolisian melarang massa untuk datang ke MK demi menghindari terjadinya kerusuhan yang dapat memecah belah persatuan Bangsa Indonesia,’’ ujarnya.
Kemudian Orasi dilakukan Imanuel Dokai, Ia mengatakan, melakukan aksi damai untuk menyatakan dengan tegas bahwa mereka mengecam atas aksi kerusuhan yang terjadi pada saat aksi unjuk rasa tanggal 21-22 Mei 2019 di Kantor Bawaslu RI dan juga mendukung kinerja Polri dalam melaksanakan tugas pengamanan pada saat aksi tersebut.
Sitausi di Jakarta saat ini sedang memanas karena baru saja terjadi kerusuhan di Kantor Bawaslu RI karena massa tidak terima atas kekalahan Pasangan Capres yang didukungnya.
‘’Kami sangat miris dan prihatin melihat kejadian seperti ini bisa terjadi di Negeri yang sangat kami cintai ini. Ini merupakan tindakan yang sangat tidak terpuji dan tidak bisa dimaafkan,’’ tegasnya.
Sehingga mereka menyatakan dukungan kepada Polri agar menangkap massa yang melakukan kerusuhan dan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku di Negara Indonesia ini.
Orasi oleh
Abdul Rasip yang tampil sebagai orasi ketiga mengatakan, bersama ‘’Aliansi Masyarakat Dan Mahasiswa Papua Barat Menolak Kerusuhan” akan melaksanakan pengamanan pasca aksi kerusuhan di Kantor Bawaslu RI agar di Papua Barat khususnya Kabupaten Manokwari tidak terjadi kejadian kerusuhan seperti yang terjadi di Kantor Bawaslu RI.
‘’Kita adalah masyarakat yang ingin melihat Bangsa Indonesia ini bisa maju, bisa aman dan damai. Maka dari itu kami sangat mengecam aksi kerusuhan yang terjadi di Bawaslu RI apalagi massa sampai membakar Asrama Brimob, itu merupakan perbuatan yang tidak bisa dimaafkan,’’ tegasnya.
Maka dari itu mereka mendukung Polri dengan sepenuhnya untuk menangkap aktor-aktor yang berperan dalam aksi tersebut, kami berharap kedepannya kejadian yang terjadi di Bawaslu RI tidak akan terulang kembali.(tam)