Papua Barat

Ali Baham Bicara Terbuka, Pemerintahan Harmonis

557
×

Ali Baham Bicara Terbuka, Pemerintahan Harmonis

Sebarkan artikel ini
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan (kiri) bersama Sekda Papua Barat Ali Baham Temongmere, saat momen Idul Fitri 2925 di kediaman Sekda Papua Barat, Susweni, Manokwari, Selasa (1/4/2025). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.COM

Di tengah dinamika dengan beragam informasi yang bergulir, Sekretaris Daerah Papua Barat Drs. H. Ali Baham Temongmere, MTP berbicara terbuka. Dalam wawancara bersama papuadalamberita.com, Selasa, 27 Mei 2025, ia menegaskan roda pemerintahan Provinsi Papua Barat berjalan harmoni, saling menghormati, dan solid dalam melayani masyarakat.

PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI Usai serah terima jabatan pada 20 Februari 2025  di Kantor Penghubung Papua Barat, Drs. H. Ali Baham Temongmere, MTP, resmi kembali menjalankan tugasnya sebagai Sekda definitif.

Ia sebelumnya menjabat sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat sejak 1 November 2023 hingga pelantikan gubernur dan wakil gubernur definitif pada 20 Februari 2025.

“Hari itu menggambarkan kembalinya kita pada posisi masing-masing. Gubernur dan Wakil Gubernur definitif telah dilantik, dan saya kembali melaksanakan tugas sebagai Sekda Papua Barat,” ujar Ali Baham saat diwawancarai di Manokwari, Selasa (27/5/2025).

Ali Baham menjelaskan, selama menjabat Penjabat Gubernur, ia diberikan amanah besar, termasuk menjaga stabilitas pemerintahan dan suksesnya pelaksanaan Pemilu di Papua Barat.

Ia menyebut partisipasi pemilih di Papua Barat menjadi salah satu yang tertinggi secara nasional.

“Itu hanya mungkin terjadi jika kondisi pemerintahan stabil dan masyarakat merasa aman menyampaikan aspirasinya. Ini buah kerja bersama: Forkopimda, TNI, Polri, penyelenggara pemilu, tokoh agama, tokoh adat, dan seluruh masyarakat Papua Barat,” katanya.

Loyalitas Tegas, Tidak Ada Ruang untuk Spekulasi

Menanggapi beredar informasi belakangan ini, termasuk spekulasi tentang hubungan internal di pemerintahan provinsi, Ali Baham menegaskan loyalitasnya tidak berubah.

“Loyalitas saya tunggal. Tegas. Kepada Gubernur dan Wakil Gubernur. Saya bekerja sebagai Sekda, membantu kepala daerah merumuskan, melaksanakan, dan mengevaluasi kebijakan. Itu tugas saya,” tegasnya.

Ia juga menyentil sejumlah pihak yang mencoba mengganggu stabilitas pemerintahan melalui isu dan aksi-aksi di luar konteks sistem pemerintahan yang berjalan.

“Kalau ada yang ganggu itu entah dari belahan bumi yang mana, bukan dari dalam sistem. Karena sistem ini terkontrol. Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekda itu bekerja terbuka. Tidak perlu kaca pembesar untuk lihat, setiap hari kami masuk kantor, pulang kantor, semua bisa lihat,” tutur mantan Penjabat Gubernur itu.

HARMONI DENGAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR

Ali Baham juga menepis anggapan adanya disharmoni antara dirinya dan kepala daerah.

Bahkan, secara pribadi, memiliki hubungan dekat sejak lama dengan Gubernur Papua Barat saat ini, Drs. Dominggus Mandacan.

“Pak Gubernur itu senior saya sejak di Akademi Pemerintahan Dalam Neger (APDN) Yoka, Jayapura Irian Jaya, juga di Institut Ilmu Pemerintaha (IIP) Jakarta. Kami lama saling mengenal, dan dalam kedinasan beliau adalah pimpinan saya. Tidak ada masalah. Komunikasi kami baik, profesional, dan saling menghargai,” ujarnya.

Dengan Wakil Gubernur Mohamad Lakotani, ia juga menegaskan hubungan kerja dan komunikasi berjalan sangat baik.

“Jabatan itu struktural, tapi hubungan kami berjalan lancar dan profesional. Evaluasi dan arahan dari pimpinan justru itulah dinamika sehat dalam organisasi.” terang dia.

Dana Otsus dan Evaluasi

Terkait dana Otonomi Khusus (Otsus), Ali Baham menjelaskan bahwa pengelolaan dana Otsus saat ini telah mengikuti sistem transparan dan terintegrasi.

“Sekarang ini semua pakai aplikasi, tidak seperti dulu. Dana Otsus sudah punya mekanisme yang jelas, dari pusat ke kabupaten dan provinsi. Kalau satu OPD saja belum input laporan, bisa pengaruhi yang lain. Jadi, kita semua harus bergerak bersama,” paparnya.

Ia juga mengingatkan bahwa evaluasi adalah bagian dari sistem dan tidak bersifat personal.

“Evaluasi itu bagian dari kerja pemerintahan. Setiap tahun ada evaluasi, bukan hanya dana Otsus. Semua kinerja dievaluasi, oleh BPK, Inspektorat, dan itu biasa. Jadi tidak perlu dibawa ke ranah spekulatif atau politis,” ujarnya.

Menuju Program 100 Hari Pemerintahan

Menutup pernyataannya, Ali Baham menyampaikan bahwa saat ini pemerintah provinsi tengah menyiapkan peluncuran program 100 hari pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur definitif, termasuk program Papua Cerdas dan Papua Produktif, sebagai lanjutan dari  Papua Sehat yang telah dicanangkan sebelumnya.

“Kita mendukung penuh visi-misi Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur. Semua bergerak satu arah, tidak ada yang menyimpang. Saya tegaskan, saya tetap bekerja sebagai Sekda dan akan terus mendukung pemerintahan ini dengan hati dan tanggung jawab penuh,” pungkasnya.(rustam madubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *