PAPUADALAMBERITA.COMM.
KENDARI – Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) Pusat mendatangkan satu unit helikopter untuk mempercepat
penyaluran bantuan logistik dan pertolongan lain bagi korban banjir yang
melanda daerah itu, Senin.
Bupati Konawe Utara, Ruksamin, mengatakan, dengan
mengerahkan helikopter oleh BNPB itu maka penyaluran bantuan
untuk daerah terisolir yang selama ini belum mendapat bantuan karena sulitnya
akses bisa terwujud.
“Kita ketahui bersama bahwa akses jalur darat di wilayah bencana banjir
Konawe Utara masih lumpuh setelah jembatan daerah itu putus diterjang banjir.
kita sangat bersukur pihak BNPB memberikan apresiasi besar terhadap
musibah banjir di Konawe Utara dengan mengerahkan satu helikopter milik
BNPB,” katanya.
Helikopter itu katanya, mengangkut bantuan bahan pokok dan kebutuhan lainnya ke
wilayah terisolir baik berupa bahan makanan maupun obat-obatan yang sangat
dibutuhkan warga.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Konawe Utara
menyebutkan, warga yang mengungsi akibat banjir yang melanda daerah itu sejak 2
Juni 2019 sudah mencapai 4.585 orang.
Penyaluran bantuan logistik yang juga dihadiri Wakil Bupati Konawe Utara,
Rauf dan Komandan Kodim 1417/Kendari, Letnan Kolonel Cpn
Fajar Wijaya, dan kepala BPBD Sulawesi Tenggara, langsung penyaluran
bantuan logistik kepada korban banjir di daerah terisolir seperti di Kecamatan
Wiwirano, Kecamatan Oheo, dan Kecamatan Asera, melalui udara.
Pada bagian lain, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara telah
menginstruksikan pengelola sekolah-sekolah yang terdampak banjir sejak 2
Juni lalu untuk menambah hari libur.
“Untuk sementara waktu, SMA dan SMK di Konawe Utara yang masih terendam
air diliburkan sementara sambil menunggu pulihnya aktivitas di daerah
itu,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara,
Asrun Lio, saat dihubungi secara terpisah.
Dia sebutkan, SMA dan SMK yang terendam banjir di Kabupaten Konawe Utara
adalah SMKN 1 Molawe, SMKN 1 Andowia, dan SMAN 1 Oheo. Sedangkan
sekolah yang terputus akses dari beberapa daerah di sekitarnya adalah SMAN 1
Oheo, SMAN 1 Wiwirano, SMAN 1 Landawe, SMKN I Wiwirano, SMAN 1 Langgikima, dan
SMKN 1 Langgikima.(ant/pdb)