Bupati Fakfak Untung Tamsil, S.Sos.,M.Si., Ketika Membuka Pertemuan ke -IV Pembahasan Lanjutan Percepatan Pembentukan Daerah Otonom Baru Provinsi Papua Barat Tengah. Rabu 1 Maret 2023. PAPUADALAMBERITA.COM. FOTO : ISTIMEWA.
Pertemuan ke IV Pembahasan Lanjutan Percepatan Pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Provinsi Papua Barat Tengah di Kabupaten Fakfak yang berlangsung di gedung Winder Tuare, Fakfak Papua Barat. Rabu 1 Maret 2023. PAPUADALAMBERITA.COM. FOTO : RICO LET’s.
PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Ada dua wilayah adat di tanah Papua yang belum memiliki kesempatan menjadi Provinsi, salah satunya kita di wilayah adat Bomberai, untuk itu butuh persepsi yang sama, bersatu, bangkit mempertahankan wilayah adat Bomberay menjadi salah satu bagian dari provinsi baru di tanah Papua,
Demikian penegasan Bupati Fakfak Untung Tamsil, S.Sos, M.Si., ketika membuka pertemuan ke IV pembahasan lanjutan percepatan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Provinsi Papua Barat Tengah di Kabupaten Fakfak yang berlangsung di gedung Winder Tuare, Fakfak Papua Barat, Rabu (1/3/2023).
Pertemuan lanjutan ke IV percepatan pembentukan DOB Provinsi Papua Barat Tengah (PBT) yang berlangsung di gedung Winder Tuare, Fakfak Papua Barat, dihadiri 4 Bupati yakni Bupati Teluk Wondoma Ir. Hndrik S. Mambor, MM., Bupati Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiw, MT., Bupati Kaimana Freddy Thie, Bupati dan Wakil Bupati Fakfak, Untung Tamsil, S.Sos, M.Si dan Yohana Dina Hindom, SE.,MM., serta para pejabat dari 4 Kabupaten termasuk para tokoh adat dan tokoh masyarakat dari 4 Kabupaten tersebut.
Lebih lanjut menurut Bupati Untung Tamsil, upaya 4 Kabupaten di wilayah adat Bomberay (Fakfak, Teluk Wondama, Teluk Bintuni dan Kaimana) untuk membentuk DOB Provinsi Papua Barat Tengah atau yang sebelumnya disebut Provinsi Bomberay Raya, bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya masyarakat Papua yang ada di wilayah adat Bomberay.
“Sejarah panjang telah dilakukan para pendahulu kita, mereka telah meletakkan kerangka awal dan berjuang membangun wilayah adat Bombaray dengan berbagai model kerjasama pembangunan dan kerjasama antara kawasan Kabupaten sehingga saat ini menjadi giliran kita generasi saat ini untuk kembali menyuarakan secara terstruktur sesuai dengan kaidah dan kerangka regulasi atau konstitusi di negara ini untuk itu untuk mengingat semua itu maka sejarah panjang yang dimulai dalam membangun kerjasama antar kawasan antar Kabupaten hingga adanya aspirasi dari masyarakat wilayah adat Boomerai untuk Bangkit Bersama berjuang bersama dalam membangun wilayah adat menuju Provinsi di wilayah adat ini,” tutur Untung Tamsil.
Dikatakan UT, upaya pembentukan wilayah administrasi baru (Provinsi Papua Barat Tengah) di wilayah adat Bomberay merupakan salah satu cara pendekatan penyelenggaraan Pemerintah yang efektif dan efisien, yang diharapkan mampu meningkatkan pelayanan dasar publik dan mencetak kecepatan bagi masyarakat asli Papua untuk mewujudkan kesejahteraan. Hal ini juga menjadi keinginan kita bersama untuk menggas pembentukan Provinsi Papua Barat Tengah di wilayah adat Boomerai sebagai salah satu bentuk pendekatan pelayanan kesejahteraan masyarakat di tanah Papua.
“Upaya pembentukan wilayah administrasi baru di wilayah adat Bomberay merupakan salah satu cara pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang efektif dan efisien yang diharapkan mampu meningkatkan pelayanan dasar publik dan mencetak kecepatan bagi masyarakat asli Papua untuk mewujudkan kesejahteraan hal ini juga menjadi keinginan kita bersama untuk menggagas Pembentukan Provinsi Papua Barat Tengah di wilayah adat Bomberai sebagai salah satu bentuk pendekatan pelayanan kesejahteraan masyarakat di tanah Papua,” ujarnya
Lebih lanjut orang nomor satu di Kabupaten Fakfak, dalam sambutannya mengatakan, dukungan semua pihak, baik dari pemerintah daerah terlebih khusus masyarakat adat dari seluruh elemen, Dewan Adat, Lembaga Masyarakat Adat, kepala-kepala suku para raja, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan kita semua seluruh masyarakat yang ada di 4 Kabupaten (Fakfak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kaimana) tidak ada lagi pertentangan soal lokasi calon ibu kota Provinsi atau wilayah.
“Hari ini (Rabu 1/3/2023) kami sangat berharap, berkenan kiranya kita memutuskan secara adil dan bijaksana bahwa melalui cerita dan perjuangan yang panjang dengan melihat wilayah adat Bomberay yang memiliki posisi yang sangat strategis, untuk itu dalam kesempatan ini kami sebagai anak adat juga sebagai pemerintah tidak mendahului dari keputusan bersama tetapi kami menginginkan bahwa wilayah provinsi ibukota ada di wilayah adat Boomerai dan ada di wilayah Kabupaten Fakfak,” tegasnya.
Hingga berita pertemuan ke IV pembahasan lanjutan percepatan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Provinsi Papua Barat Tengah di Kabupaten Fakfak ditertbitkan papuaalamberita.com. terpantau pertemuan tersebut masih berlangsung di gedung Winder Tuare.(RL 07)