Cuplikan video Pangdam XVIII/Kasuari dan Kapolda Papua Barat saat mencicipi sinoli goreng kuliner khas Papua. Selasa (26/10/2021). PAPUADALAMBERITA. VIDEO: RUSTAM MADUBUN
Kapolda Papua Barat Irjan Pol Doktor Tornagogo Sihombing, SIK, MSI serta Ketua Bhayangkari Daerah Papua Barat Ny Martha Tornagogo Sihombing saat melihat stand kuliner khas Papua. Selasa (26/10/2021) di Kodam XVIII/Kasuari. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa dan Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing menikmati kuliner khas Papua yang dibuat oleh mama-mama Papua, Selasa (26/10/2021) di Kodam XVIII/Kasuari. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, SE MTR (HAN) bersama Kapolda Papua Barat Irjen Pol Doktor Tornagogo Sihombing SIK, MSI mengaku tertarik dengan kuliner khas Papua Barat.
Pada tenda-tenda penutupan Harmonisasi Papua Barat sebagai kegiatan memperingati HUT ke-76 TNI dan menyukseskan PON XX tahun 2021 yang digelar sejak 29 September kedua petinggi TNI dan Polri Papua Barat mencermati setiap kuliner yang disajikan mama – mama Papua, Selasa (26/10/2021) di Kodam XVIII/Kasuari.
Pangdam diampinggi Ketua Persatuan Istri Prajurit (Persit) Kartika Chandra Kirana (KCK) Daerah XVIII/Kasuari, Ny Ade Nyoman Cantiasa, Kapolda Papua Barat didampinggi Ketua Bhayangkari Daerah Papua Barat Ny Martha Tornagogo Sihombing sangat kagum racikan-racikan kuliner yang bahan baku merupakan hasil bumi seperti umbi-umbian, kasbi, pisang betatas, yang di oleh menjadi tumpeng mengerucut ke atas.
Ada juga sagu kering yang dicampur kelapa parut seperti di dadar dalam wajan yang diberi gula merah sebagai perasa dan dilipat setengah lingkaran, serta ikan dengan bumbu kua kuning, sayur bunga pepayaa, sambal tomat, papaeda.
‘’Ini terbuat dari apa,’’ tanya Kapolda Papua Barat kepada salah satu mama-mama Papua yang ikut dalam lomba masak hidangan kuleiner ala Papua sambil menununjuk ke sinole goreng.
‘’Ini dari sagu dicampur kelapa yang di parut, isinya ada gula merah,’’ jelas salah satu mama – mama Papua.
‘’Bisa dimakan,’’ tanya Kapolda lagi.
”Kami senag kalau bapak bisa makan sagu yang kami buat ini,’’ jawab Mama itu.
Tidak menunggu lama Kapolda mengambil piring yang memang sudah disediakan kepada pengunjung jika mau mencoba setiap kuliner khas Papua itu dan memotong sinole itu untuk dinikmati.
‘’Oh enak, saya suka,’’ ujar Kapolda sambil mencicipinya.
‘’Terima kasih pak,’’ jawab mama Papua singkat.
‘’Kalu yang ini apa,’’ tanya Pangdam Kasuari menyusul yang melihat Kapolda sementara menikmati sagu sinole itu
‘’Ini juga dari sagu Pak, sama juga dengan yang itu (maksudnya yang sementara dimakan Kapolda, red) pakai kelapa juga, tapi ini digoreng pak,’’ ujar mama.
Pangdam pun mencicipnya. ‘’ Saya mau ini, ini enak,’’ kata Pangdam.
Seusai menikmati kuliner khas Papua, kedua jenderal bintang dua di Papua Barat mengatakan kepada mama-mama Papua untuk mempertahankan cita rasa dan khas Papuanya, karena akan menjadi kuliner pilihan bagi wisatawan jika berkunjung ke Papua.
‘’Tapi ini asli Papua Barat ya,’’ taanya Kapolda lagi. ‘’Ia,’’ jawab mama Papua.
‘’Enak jadinya, jangan sampai hilang, nanti kalau wisata hidup (berkembang, red) disini, orang datang ke tanah Papua beli makanan begini, kalau makanan-makanan di hotel sudah bosan (jenuh, red), ini yang dicari, ya mama ya, makasih,’’ sebut Pangdam dengan dialek Papua sembari memberi dua acungan jempol (pertanda sanjungan, red) kepada mama-mama Papua.
”Iaaaa,” ujar ketiga mama-mama Papua sambil menganguk kepala sebagai isyarat bahasa tubuh menerima masukan yang disarakan Panglima Alumni AKABRI tahun 1990 peraih Adih Makayasa dan seangkatan dengan Kapolda Papua Barat ini.(rustam madubun)