Papua Barat

Dada Kanan

349
×

Dada Kanan

Sebarkan artikel ini
Christian Yan Warinussy SH. FOTO: DOKUMENTASI YAN WARINUSSY

“Semakin banyak engkau membantu orang-orang, maka pada saat itu engkau akan memiliki banyak sahabat, tapi di saat yang sama itu engkau juga bakal memiliki banyak musuh”

PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Kadang kita terlalu menyederhankan sesuatu yang kita dengar, malas untuk terlebih dahulu mau melihat dengan cermat, terburu – buru menulis, Advokat senior Christian Warinussy SH tertembak di dada kiri.

Baca juga: Misterius Pelaku Penembakan Direktur LP3BH Manokwari, Polisi Kumpul Rekaman CCTV

Begitulah jika jari lebih cepat dari mata, tidak sadar penulisan itu salah, Yan Warinussy tertembak itu di dada kanan.Yan pun membenarkan kepada papuadalamberita.com, bahwa Ia tertembak di dada kanan bukan didada kiri seperti tersiar sebelumnya.

Direktur Eksekutif  Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari Yan Christian Warinussy SH usai terkena tertembak berjalan ke kendaraannya yang parkir diseberang jalan Bank Mandiri, Rabu (17/7/2024).

Bekas lubang tembakan dari senjata angin yang menebus dada kanan Yan Warinussy. FOTO: DOKUMENTASI YAN WARINUSSY.

Ia sempat bertanya kepada keluarga yang satu mobil dengannya kemarin. Kemudian Yan Christian Warinussy yang akrap  disapa Yan melapor ke Sentra Pelayanan Terpadu Kepolisian (SPKT) Polresta Manokwari atas musibah yang menimpanya.

Himgga pagi ini Selasa (18/7) belum ada yang mengetahui pelaku penembakan apalagi motifnya, pihak Kepolisian Kota Manokwari tidak mau terburu – buru apalagi berpekulasi, polisi mau kerja profesional menghidari salah duga.

Karena pada waktu yang sama tidak hanya satu atau dua kendaraan yang parkir disebrang depan Bank Mandiri, karena yang berhadapan dengan Bank Mandiri ada aktifitas mama – mama Papua berjualan di emper – emper toko, bisa saja kendaraan lain juga bertujuan berbelanja di pasar itu.

Tetapi ada keterangan dari keluarga bahwa korban telah diikuti salah satu kendaraan, dengan warna dan ciri yang telah diketahui, itulah yang akan didalami kepolisian untuk penyelidikan yang lebih mendalam sehingga memperoleh hasil akurat.

Untuk menghindari seperti kesalahan penulisan, yang tertembak di dada kanan, tetapi menulis tertembak di dada kiri, benar menembaknya, salah posisinya.

Yang pasti, pelaku untuk menembak pengacara yang kini sementara menagani sejumlah kasus pidan dan perdata, jelas berhadapan dengan korban, dan dari jarak dekat, itu terukur dari luka tembakan di dada, tidak mungkin pelaku menembak dari belakang, tentu berhadapan dengannya.

Rumah korban yang letak di pertigaan lampu merah Swapan tidak terlalu jauh dari Bank Mandiri di Sanggeng Manokwari, kabranya pelaku telah mengikuti Warinussy sejak keluar dari rumahnya bersama mobilnya.

Seusai mengurus keperluan di Bank Mandiri, Yan menyebrang ke mobilnya, yang didalam mobilnya ada sejumlah keluarganya, namun naas bagi Yan, dari laras senjata angin memuntahkan sebutir peluru tima dan bersarang di dada kanannya, Yan saat itu belum terasa, namun baru mengetahui setelah dekat dengan mobilnya.

Sampai tadi malam belum terungkap motif penembakan. Jangan asal menebak, intelijen dan reserse Polresta Manokwari masih terus bekerja.

Bisa diperkirakan Ia tertembak oleh pelakunya dari dalam mobil yang jaraknya dekat dengan korban, kalau pelaku tidak berkenderaan kemarin juga bisa diketahui masyarakat, karena setelah kejadian ada yang menenteng senjata.

Yan yang antan wartawan Harian Pagi Cenderawasih  Pos Jayapura ini masih di lindungi Tuhan, terbukti pelaku hanya memuntahkan satu butir peluru dari senjata angin, yang proyektilnya telah diangkat tim medis RSUD Kabupaten Manokwari.

Mujur kedua Yan Warinussy, pelaku hanya memakai senjata angin, andaikan Ia memakai senjata api, mungkin ceritanya akan lain.

Seusai terjadinya insiden yang dialami Warinussy, informasi penembakan, dan foto-foto luka tembakan di dada kanan dengan kaos dalam yang ada bercak darah tersiar di grup-grup wahatsapp kemarin sore.

Informasi dari netizen itu terdengar hingga ke intelijen, Kabagops Polresta Manokwari Kompol Wisnu Prasetyo serta jajarannya mendatangi tempat kejadian, dan melihat CCTV kantor Bank Mandiri dan CCTV di ATM Halaman Kantor Bank Mandiri, polisi tidak mau berspekulasi, masih kumpul bukti dan saksi-saksi untuk memperoleh hasil yang akurat dan presisi.

Melihat insiden penembakan terhadap advokat yang selalu menyuarkan hak asasi manusia, hak hak orang kecil, menyuarakan kebenaran, bagi pekerja sosial kemanusia lainnya menjadi tidak nyaman, dan aman, perlu berikhtiar.

Kejahatan akan bisa menipa siapa saja, termasuk kita, mungkin akan datang dengan ancaman yang lebih serius, bukan sekedar senjata angin, karena kata “Bang Napi” di RCTI kala itu kejahatan bisa terjadi kapan saja dimana saja saat ada kesempatan.

Pentingnya dalam keseharian untuk selalu berikhtiar, karena ketika musibah, kita mungkin akan meninggal dan selesai.

Tetapi keluarga anak, istri orang – orang terkasih yang kita tinggalkan berkesedihan dan derita berkepanjangan, bukan berarti kita pata arang, semangat bekerja dan perjuangan sosial tetap menyala, tetapi jangan lupa berikhtiar.

Sepenggela cerita Yan warinussy yang dilansir di website Top News saat mengisahkan Ia bertemu Dr Yap Thiam Hien.

Saat bekerja di LBH itulah, Tuhan mempertemukan Yan dengan idolanya.

“Saya bertemu almarhum Doktor Yap Thiam Hien di kantor LBH Jakarta tahun 1989 saat saya dikirim oleh Bambang Widjojanto dari LBH Jayapura untuk magang di LBH Jakarta dan LBH Surabaya,’’ kenangnya.

‘’Satu hal yang melecut saya secara pribadi untuk menjadi Advokat HAM adalah kata-kata dari almarhum Dr.Yap Thiam Hien,” sambungnya.

Kata-kata itu adalah, “Yan, kalau engkau mau menjadi seorang dokter, maka hari ini engkau menolong satu orang pasien, maka pada hari ini juga engkau akan memiliki satu orang teman, dan semakin banyak orang yang kau tolong maka semakin banyak teman mu.

Tetapi jika hari ini engkau menjadi seorang pengacara, apabila engkau menolong satu orang maka engkau akan pula memiliki seorang teman, tapi di saat yang sama engkau juga akan memiliki seorang musuh.

Semakin banyak engkau membantu orang-orang, maka pada saat itu engkau akan memiliki banyak sahabat, tapi di saat yang sama itu engkau juga bakal memiliki banyak musuh.

Ucapan pengacara Indonesia, keturunan Thionghoa-Aceh yang memang dikenal mengabdikan seluruh hidupnya berjuang demi menegakkan keadilan dan HAM itu justru menjadi tantangan bagi Yan untuk menjadi seorang advokat.

Kemudian saat pada tahun 1993, suami dari Merry Wambrauw -Warinussy ini kembali ke kampus Universitas Cenderawasih Abepura, Jayapura, Papua, untuk mengikuti yudisium dan wisuda Sarjana Hukum (S1).

Setahun kemudian ( 1994), ia mengikuti ujian teknis Advokat di Pengadilan Tinggi Jayapura dan lulus sebagai Advokat. Yan ditempatkan di wilayah hukum Pengadilan Negeri Manokwari, hingga kini.(rustam madubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *