PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Haji Ganjar Pranowo SH, MP terkesan atas sambutan hangat dan mengharukan padanya saat Ia mengunjungi Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, Senin (20/11/2023).
Salah satu peserta Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden RI tahun 2024 ini setibanya di Manokwari dengan penerbangan pagi pukul 06.00 WIT, Ganjar langsung berkunjung ke Pulau Mansinam.
Baca juga: Ganjar Tiba di Manokwari, Kunjungi Mansinam
Sebelum turun dari perahu motor Kapitan 02 yang membawanya dari Manokwari ke Pulau Mansinam, Ganjar disambut dua tetua ada dengan menghampiri ke sisi perahu sambil memegang tangan Ganjar Pranowo hingga tiba di bibir pantai.
Di bibir pantai, Ia disambut dengan menginjak piring tua sebagai tradisi, sebelum Ia meletakan kaki di pring tua Ganjar mengutip kata-kata dua penginjil ketika pertama menginjak kaki di Pulau Mansinam 5 Februari 1855.
Sebelumnya, saya ijin mengucapkan; ‘’Dengan Nama Tuhan Saya Menginjak Tanah Ini,’’ ujar Ganjar Parnowo sebelum kakinya dilitakan di piring tua.
Ganjar Pranowo dijemput Ketua Pelaksana Harian Majelis Jemaat (PHMJ) GKI Lahairoi Mansinam, pendeta Hans Cornelis Wanma, STh di Pulau Mansinam, Senin (20/11/2023. FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.
Usai diterima tetua adat di pantai, Ganjar Pranowo meninjau objek bersejarah di Pulau Mansinam.
Ganjar diterima Ketua Pelaksana Harian Majelis Jemaat (PHMJ) GKI Lahairoi Mansinam, pendeta Hans Cornelis Wanma, STh.
Objek yang pertama di kunjungi adalah salah satu makam yang berjarak beberapa meter dari gereja. Makam itu menurut Hans Wanma bahwa makam seorang muslim yang mempunyai jasa besar saat membawa penginjil menginjil sampai di tanah Papua, dan meninggal di Mansinam
‘’Ini makam muslim, orang yang membawa para penginjil ke sini,’’ jelas Pdt Hans C Wanma.
Ganjar pun meminta ijin untuk mendoaakan almarhum dan diijinkan Pdt Hans Awanma.
”Alharhum ini muslim? saya mohon ijin untuk mendoakaanya,” ujar Ganjar Pranowo kepada Pdt Wanma.
”Ia, almarhum ini muslim, silahkan pak calon presiden mendoakaanya,” ujar Pdt Hans C Wanma mempersilahkannya.
Setelah itu, Pdt Hans Wanma juga mendoakan Ganjar Pranowo di halaman Gereja Tua, usai berdoa di halana gereja tua, Ganjar Pranowo melihat sumur tua di samping Gereja Laharoi.
Saat melihat sumur tua Ganjar mengusap wajahnya dengan air dari sumur milik Pdt JL Van Hasselt yang dikerjakan pada Juni 1872 oleh anak-anak piara dan mulai digunakan pada tanggal 21 Juli 1872.
Usai dari sumur tua, Ganjar Pranowo dipersilahkan melihat tugu dimana dua penginjil asal Jerman dan Belanda Otto dan Geisler ketika pertama menginjak kakinya di Mansinam untuk menyebarkan inil di Irian Jaya (Papua, red).
Ganjar Pranowo saat berdoa di salah satu makam muslim orang yang membawa penginjil masuk ke tanah Papua dan meninggal dunia di Pulau Mansinam, Senin (20/11/2023. FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.
Ganjar Pranowo mengungkapkan kesan dan kekagumannya terhadap para tokoh agama, adat dan masyarakat Pulau Mansinam yang ramah dengan tangan terbuka menerima kunjungan.
‘’Ternyata, ini pulau punya sejarah yang sangat panjang,’’ ungkap tokoh bercirikhas rambu putih ini yang ditemui wartawan di Pulua Mansinam, Senin.
Seleain diterima tokoh adat tokoh masyarakat di bibir pantai Pulau Mansinam secara adat dengan tarian.
Kemudian menginjak piring tua, serta pengalungan tas noekn asli ke Ganjar oleh tetua adat sebagai penghargaan dan penghormatan stuan rumah menghargai dan menghormati setiap tamu yang berkunjung di Pulau Mansinam.
Sambutan yang hangat, mengharukan dari masyarakat Pulau Manisnam menunjukkan, masyarakat Mansinam sangat mengapresiasi kunjungan Ganjar di pulau tersebut.
Ganjar Pranowo sempat memabsu mukanya dengan air di sumur tua Pulau Mansinam, Senin (20/11/2023. FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.
‘’Para tetua setempat menyampaikan kepada saya, inilah pertama kali datang dan di sinilah pulau yang penuh bersejarah, dan semua menyarankan bapak berkenan ke Pulau Mansinam, Oh itu di mana? Itu di Manokwari, dan saya akan datang pertama,’’ jelas Ganjar
‘’Dan kemudian saya disambut dengan sangat luar biasa, dan ternyata mengharukan sambutan masyarakat sangat hangat,’’ ujar Ganjar Pranowo.
‘’Keramahan dan kehangatan tokoh dan masyarakat Mansinam Inilah yang membuat rasanya seperti kami ingin kembali ke tanah ini,’’ sambungnya.(rustam madubun)