Papua Barat

Gol Rony Wabia di Abu Dhabi Bikin Pelatih Timnas PSSI Shin Tae-Yong Melongok

223
×

Gol Rony Wabia di Abu Dhabi Bikin Pelatih Timnas PSSI Shin Tae-Yong Melongok

Sebarkan artikel ini
Print

Tim sepak bola PON Irian Jaya pada PON XIII Tahun 1993. Berdiri: Fringkreu, David Saidui, Rony Wabia, Isak Fatari, Teo Awom, Aples Tecuari, Ritham Madubun, Yohanis Bonai, Fernando Fairio. Jongkok: 1 dan 2 lupa, Chris Leo Yarangga, Robert Lestuni, A Yom, Ramses Rumbekwan, Yakop Rumayon, Abdul Haji Mayor. FOTO: ALBUM RITHAM MADUBUN.

PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Robert Nikson Wabia 23 Juni 2023 Ia akan berusia 53 tahun, Ia pemain terbaik Liga Indonesia (Ligina) II ketika memperkuat Perisupura Jayapura.

Sebelum masuk scuad inti tim nasional PSSI piala Asia AFC tahun 1996, Rony sapaan akrab yang bermain di gelandang tim PON Irian Jaya pada PON XIII di Jakara tahun 1993 bersama Fingkreu, David SaiduiĀ  Theo Awom, Aples Gidion Tecuari, Ritham Madubun, Yohanis Bonay, Chris Leo Yaranggan, Roberet Lestuni, Albert Youm, Ramses Rumbekwan, Yakob Rumayom, Abdul Haji Mayor.

Tim sepakbola PON Irian Jaya menerima medali emas setelah di partai final mempermalukan tim PON Aceh dengan skor 3-6 untuk Irian Jaya.

Tidak hanya seru, pertanndingan antara tim ujung Indonesia Barat Aceh, dan ujung Indonesia timur, Irian Jaya di partai final cabang sepak bola, tetapi ada yang fenomenal, ketika satu gol pantat dari enam (6) gol yang di sarangkan pemain Irian Jaya ke gawang Aceh di Stadion Senayan Jakarta menjadi kontraversial.

Gol Pantat David Saidui di PON XIII 1993 setelah Tim PON Irian Jaya mengalahkan Tim PON Aceh 3-6. FOTO: ALBUM PSSI.

Gol pantat David Siaudi tercipta setelah Ia melewati pemain Aceh dan penjaga gawang, David Saidui bikin gol tidak lazim, bukan melalui sundulan kepala atau tendagan.

Tetapi David duduki bola di garis putih di bawah mistar gawang, kemudian Ia mendorong sikulit bundar ke dalam gawang tim PON Aceh dengan pantatnya.

Stadion yang kini diberi nama Gelora Bung Karno itu bergemuru, sedangkan penonton di Jayapura yang menyaksikan siaran langsung TVRI Jakrat bersorak ria.

Sepulang dari PON XIII dengan medali emas, pemain tim PON Irian Jaya direkrut Persipura Jayapura bermain di Devisi II PSSI menapaki tangga menuju Devisi Utama (kini Devisi I).

Polesan pelatih bertangan dingin, HB Syamsi, Rony Wabia, Chris Leo Yarangga, Gustaf Pui, Isak Fatari, Ritham Madubun, Aples Gidion Tecuari, Metu Sala Duaramuri serta sejumlah pemain Persipura berhasil mengakat muka orang Papua di sepak bola ke kasta tertinggi di tanah air setelah 28 tahun Persipura Jayapura terpuruk di Devisi II.

Penampilan rancak, energik, cepat, power dan performa tinggi eks pemain PON Irian Jaya dari tahun 1993 hingga 1996 yang ful tim membuat pelatih Timnas PSSI Danurwindo kepincut empat pemain tim berjuluk mutiara hitam.

Tim nasional PSSI Piala ASiAsia Tahun 1996 Berdidi: Kiper, Yeyen Tumena, Marzuki, Sudirman, Rony Wabia Agung SB. Jongkok: Chris Leo Yarangga, Bima Sakti, Widodo C Putro, nomor 18, Aples Tecuari. FOTO: ALBUM PSSI.

Tidak tunggu lama, Danurwindo menarik keluar Rony Wabia, Chris Leo Yarangga, Ritham Madubun dan Aples Tecuari dari Perisupura Jayapura bergabung di skuad merah putih Piala Asia AFC dan Kualifikasi Piala Dunia.

Anak-anak Persipura Jayapua diboyong Danurwindo ke Tim Bareti di Italia, di negri pitza itu mereka menimbah teori sepakbola moderen, diasah, kemudian bergabung di timnas PSSI Piala Asia dan kualifikasi Piala Dunia.

Di timnas PSSI Piala Asia, lagi-lagi pemain asal ujung Indonesia, Manokwari Irian Jaya Barat, Rony Wabia yang biasanya main di geladang di pasang pelatih Ā sebagai second striker tandem bersama Widodo C Putro, Rony membuktikan dirinya bahwa Ia pemain terbaik Liga Indonesia II bukan pemain terbaik biasa, gol Rony wabia membuat penonton di Stadion Mohammed bin Zayed, Abu Dhabi, Uni Emirat tekagum-kagum.

Umpan kaki kanan melalui tendagan pojok gawan disambut penyerang Timnas PSSI Widido C Putro dengan tendangan salto, tendagan dengan gaya akrobatik Widod C Putro mengentarkan jala penjaga gawang Kuwait, menjadi gol terindah di Asia.

Pertandingan melawan Kuwait berakhir seri 2-2, dua gol Indonesia itu dihasilkan Rony wabia, satu gola umpan Rony Wabia kepada Widodo, dan satu gol tercipta dari kaki Rony Wabia.

Dipertandingan 7 Desember 1996 Timnas PSSI dihadapkan dengan Timnas Korea Selatan yang diperkuat pemain paling licin di Asia ketika itu, Shin Tae-Yong yang kini menjadi pelatih Timnas PSSI 2023.

Pada pertandingan ini Rony Wabia dan kawan-kawan mengakui keperkasaan Shin Tae-Young dan kawan-kawan, hasil berakhir dengan kemenangan Korea Selatan atas Indonesia 1-4- (2 – 4).

Tetapi, Indonesia tidak kehilangan muka di Abu Dhabi tidak, anak Papua ini, Rony Wabia yang kini menjadi Ā Pimpinan Bank di Manokwari ini membuat sepak bola Asia angkat topi pada Timnas Indonesia.

Mantan peraih pemain terbaik Liga Indonesia II, mantan pemain Persipura, pemain Timnas Piala Asia 1996 Rony Wabia bersama wartawan di Hotel Aston Manokwari Papua Barat, Senin (15/5/2023). FOTO: SELIFE RONY WABIA.

Tendagan melengkung Rony Wabia dari pojok memaksa penjaga gawang Timnas Korea Selatan memungut si kulit bundar dari dalam gawangnya sendiri.

Timnas Korea diperkuat Shin Tae-Yong hanya melongok, para pemain saling memandang terheran-heran atas gol Rony Wabia yang melengkung bak pisang terputar-putar masuk gawangnya.

ā€˜ā€™Semua itu menjadi kenangan hingga kini, dan sulit dilupakan,ā€™ā€™ kenang Rony Wabia yang sempat berbincang-bincang dengan wartawan seusai mengikuti pembukaan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Papua Barat di Aston Hotel Manokwari Senin 15 Mei 2023.

Pertemuan Rony Wabia Shin Tae-Young di Abu Dhabi Uni Amirat Arab karena sama-sama memperkuat negara masing-masing Indonesia dan Korea Selatan pada tahun 1996 membawa prestasi gemilang bagi keduanya.

Rony Wabia kini menjadi leader di Bank Pemerintah Daerah Papua dan karir sepak bola Shin Tee Young hingga puncak, menjadi pelatih sepak bola internasional, Ia di bayar mahal Indonesia untuk menukangi Timnas PSSI hingga kini.(rustam madubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *