PAPUADALAMBERITA.COM,
Bandung – Relawan yang tergabung dalam Tim
Sahabat Rakyat Nasional menyatakan sejumlah berita bohong atau hoaks masif
menyerang calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo di Jawa Barat, seperti hoaks
tentang Jokowi yang mendiskreditkan kalangan ulama.
“Kami melihat, Pak Jokowi ini selalu dibangun yang tidak benar, misal
Jokowi dianggap sebagai pemerintah yang mendiskreditkan ulama. Nah itu coba
dibuat sedemikian rupa, padahal kenyataan tidak demikian,” kata
Koordinator Tim Sahabat Rakyat Nasional Khaerudin Nurman, di Kota Bandung,
Rabu.
Ditemui sesuai menjadi pembcara pada acara diskusi Obrolan Pilpres 2019 dengan
Kaum Milenial, Khaerudin menuturkan di Jawa Barat terdapat banyak hoaks yang beredar
di media sosial terutama yang menyerang Presiden Joko Widodo.
Menurut dia, sejumlah kabar bohong yang marak beredar di kalangan provinsi
terpadat ini seperti stigma anti-Islam yang dialamatkan kepada Jokowi.
“Kemudian diciptakan hoaks seolah-olah bahwa Jokowi seperti rezim kejam,
padahal Jokowi sendiri enggak kejam. Yang pernah kejam itu di sebelah,”
katanya.
Selain itu, lanjut Khaerudin, banyaknya hoaks yang mengaburkan berbagai
pembangunan yang telah dilakukan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Dia mengatakan, para pembuat kabar bohong ini ingin menutup kinerja cemerlang
presiden melalui peredaran informasi bohong itu.
“Padahal pada kenyataan atau fakta yang ada adalah Pak Jokowi ini segala
sesuatunya berbuat yang benar. Namun selalu dibangun kebohongan,” katanya.
Dia menambahkan, saat ini masih banyak peredaran hoaks terkait mahalnya harga
barang kebutuhan pokok, padahal saat ini masyarakat mampu membeli barang
kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
“Harga-harga kebutuhan bahan pokok saat ini terjangkau, tapi dibuat tidak
terjangkau. Masyarakat tidak mengeluh soal itu. Jadi keberpihakan Jokowi
terhadap Tanah Air itu jelas,” katanya.
Oleh karena itu, dia ingin pengguna media sosial khususnya generasi muda lebih
cermat dalam menerima setiap informasi yang beredar.
Tim Sahabat Rakyat Nasional, kata dia, juga akan berupaya maksimal agar tidak
ada peredaran kabar bohong di dunia maya tersebut, khususnya kepada generasi
muda.
“Kami ingin membersihkan hoaks, karena banyak hoaks dilakukan atau
diproduksi lawan yang ingin menjatuhkan pemerintah. Padahal pemerintah sudah
bekerja nyata,” katanya.(ant)