Jaringan Pegiat Literasi Digital Indonesia (Japelidi) bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Kedutaan Besar Amerika Serikat Surabaya saat peluncuran program literasi digital secara daring, Sabtu (28/1/2023). FOTO: ANTARA/HO-JAPELIDI.
PAPUADALAMBERITA.COM. SURABAYA – Jaringan Pegiat Literasi Digital Indonesia (Japelidi) bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Kedutaan Besar Amerika Serikat Surabaya meluncurkan program literasi digital untuk menyiapkan anak muda berperan di tahun pemilu.
“Untuk itu, program ini mengusung tagline Yang Muda, Yang Cerdas Memilih,” ujar G-Project Manager Ni Made Ras Amanda dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, usai peluncuran program secara daring, Sabtu.
Menurut dia, program ini menargetkan literasi kepada 500 pemilih muda berusia 17-20 tahun di 10 kota sepanjang 2023, yaitu Malang, Surabaya, Yogya, Ambon, Denpasar, Makassar, Semarang, Medan, Padang, dan Kendari.
Peluncuran program tersebut dibuka oleh G-Project Manager Ni Made Ras Amanda, Public Diplomacy Officer dari Konjen AS di Surabaya Wouter Housen, dan Koordinator Japelidi Novi Kurnia
Amanda mengatakan, program literasi ini menjadi strategis karena tiga hal, yaitu tingginya penyebaran misinformasi di masa pemilu atau isu politik lainnya menjelang pemilu, anak muda berdasarkan data akan menempati ceruk terbesar pemilih pada Pemilu 2024 serta apatisme dan keterlibatan politik yang anak muda yang rendah.
“Program ini dimaksudkan untuk menyiapkan generasi ke depan yang lebih tangguh. Freedom of speech adalah hal terpenting untuk itu perlu diimbangi dengan netizen yang kritis dan cerdas. Mengingat isu disinformasi ini melanda seluruh lapisan masyarakat dan telah menjadi isu global, maka Japelidi yang menyasar anak muda adalah salah satu hal yang positif,” kata Wouter Housen menambahkan.
Menurut Housen, program ini terbagi atas empat tahapan, yaitu pembuatan video pembelajaran dan sosialisasi. Tahapan kedua ialah workshop dengan 500 peserta, dan ketiga pelaksanaan riset pandangan serta apa yang telah dilakukan anak muda dalam tahun pemilu.
“Kegiatan akan diakhiri dengan video kompetisi,” kata Amanda.
Novi Kurnia mengatakan, pihaknya memilih menggunakan media pembelajaran video, karena menyesuaikan karakter anak muda serta lebih mudah dipahami dan lebih mudah juga untuk dibagikan.
Menurut dia, program ini adalah yang kedua, setelah pihaknya merampungkan kegiatan Penguatan Literasi Digital Bagi Kaum Muda di Indonesia Timur, sepanjang tahun 2022.
“Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak agar program ini berjalan lancar dan mampu membawa impact yang lebih, dalam menyiapkan anak muda untuk pemilu tahun depan,” ujar Novi.(antara)
Pewarta : Abdul Hakim
Editor : Budisantoso Budiman