PAPUADALAMBERITA.COM. JAKARTA – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito
Karnavian yakin penetapan hasil pemilu pada 22 Mei 2019 akan berjalan baik-baik
saja apabila semua pihak tidak melakukan tindakan melanggar hukum.
“Kami sudah siapkan rencana pengamanan melibatkan personel yang cukup agar
masyarakat merasa terjamin. Sepanjang semua mengikuti aturan hukum, maka saya
pikir akan baik-baik saja,” ujar Kapolri usai penandatanganan Nota
Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) di Gedung Kementerian
Perindustrian, Jakarta, Senin.
Keyakinannya itu berangkat dari kondisi yang aman selama tujuh bulan masa
kampanye serta pelaksanaan people power pada 17 April 2019 saat pemungutan
suara.
Untuk penetapan hasil pemilu, ia menekankan Polri memegang prinsip jika
terdapat pihak yang enggan mengikuti aturan hukum maka akan dilakukan
pengamanan, begitu juga pelanggaran hukum akan dilakukan penindakan hukum.
“Kalau ada yang keberatan, saya kira itu proses demokrasi. Saya berharap
semua ikut aturan hukum berlaku di Indonesia dan konstitusi yang ada,”
kata Tito Karnavian.
Meski fokus pengamanan untuk 22 Mei 2019 di DKI Jakarta, Kapolri telah
memerintahkan seluruh kapolda membuat rencana pengamanan sesuai dengan potensi
kerawanan yang ada setiap daerah.
Sebelumnya, Polri menyatakan personel yang bertugas melakukan pengamanan saat
penetapan hasil pemilu di depan Gedung KPU RI hanya dibekali tameng, water
canon dan gas air mata, tanpa senjata api dan peluru tajam.
Seluruh aparat keamanan yang berjumlah lebih dari 30 ribu orang telah
diinstruksikan tidak boleh membawa senjata api dan peluru saat mengamankan aksi
pada 22 Mei 2019.(antara/pdb)