PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Keselamatan penumpang menjadi pertimbangan utama semua maskapai.
Terkendala dengan landasan yang kurang panjang dan semua maskapai juga sangat hati-hati karena di Bandara Rendani Manokwari Papua Barat sudah terjadi beberapa kali kecelakaan pesawat,’’ jelas Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan kepada wartawan melalui wahtasappnya, Sabtu (27/7/2029) malam.
Memang pesawat boing 737 sering mengalami masalah di Bandara Rendani Manokwari Papua Barat, jadi solusinya menurut Bupati Demas p Mandacan adalah mau tidak mau perpanjangan runway 50 meter seperti yang sudah direncanakan ditahun ini segera dikerjakan, sambil menunggu pembebasan lahan yang dilakukan Pemda Kabupaten Manokwari dan Provinsi Papua Barat.
‘’Beberapa bulan lalu dari pihak bandara melaporkan ke saya bahwa dalam tahun ini ada perpanjangan runway 50 meter, saya kira itu kalau dipercepat biar bisa didarati pesawat jenis besar boing 737 seri 800,’’ harap Bupati Mandacan.
Ia mengatakan, kemungkinan tahun depan pembebasan lahan sudah selesai dan pengurusan sertifikat diserahkan ke Kementerian Perhubungan untuk perpanjangan runway.
‘’Perpanjangan runway Bandara Rendani masuk dalam skala prioritas, namun terkendala dengan pembebasan lahan,’’ ujarnya.
‘’Kami sudah mengirim surat ke manajemen garuda semoga garuda jenis bombardir yang pernah melayani bisa dapat beroperasi kembali di Manokwari,’’ jelas Demas P Mandacan.
Karena pesawat garuda jenis bombardir hanya melayani Makassar-Sorong, kalau bisa garuda mengoperasikan pesawat jenis bombardir kembali melayani masyarakat di Manokwari.
‘’Sambil menunggu perpanjangan runway Bandara Rendani yang nanti dilaksanakan kementerian perhubungan,’’ terangnya.
Sesuai datapapuadalamberita.com Manajemen Garuda Indonesia telah memberhentikan armadanya menerbanggi Manokwari sejak April 2019. Kini keputusan serupa di ambil PT Sriwijaya Air per tanggal 30 Juli 2019 Sriwijaya menangguhkan penerbangannya masuk masuk Manokwari.(tam)