-
Wartawan senior Asro Kamal Rokan berbagi pengalaman tentang penulisan feature, dan kisah Nita Zahara kepada jurnalis Manokwari dalam pelatihan penulisan feature yang diadakan PWI Papua Barat, bekerjasama dengan SKK Migas dan Genting Oil Pte Ltd di Hotel Aston Manokwari Selasa (5/11/2024)
PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Di salah satu daerah di Aceh beberapa puluh tahun lalu ada seorang gadis berusia dua tahun bernama Nita Zahara menghadapi penderitaan yang tidak dapat dibayangkan oleh kebanyakan orang.
Baca juga: PWI Papua Barat, Genting Oil dan SKK Migas Latih Wartawan Tulis Feature
Ketika hendak buang air besar, tubuhnya gemetar, bukan karena rasa sakit yang biasa dialami orang saat buang air besar, melainkan karena proses itu bukan keluar melalui saluran dubur, melainkan melalui alat kelaminnya.
Sebuah kondisi yang sangat langka dan mengerikan.
Nita Zahara adalah anak dari keluarga sederhana yang tidak pernah membayangkan hidupnya akan berubah secara dramatis.
Kondisi medis yang ia alami, satu kelainan yang membuatnya mengalami pembuangan tinja melalui jalan yang tidak semestinya, dan menjadi pusat perhatian setelah kisahnya ditulis Asro Kamal Rokan seorang wartawan di Harian Republika dalam bentuk feature.
Kisah itu dipublikasikan di halaman depan surat kabar kala itu, dan mendapatkan perhatian luas dari pembaca.
Tidak sedikit yang merasa empati dan tergerak membantu, baik moral maupun materi.
Dari kisah yang ditulis jurnalis Asro Kamal Rokan di Harian Republika pada Rabu, 11 Mei 20205 dengan judul Nita Zahara, mengundang banyak tanggapan pembaca. Nita Zahara mendapatkan perawatan.
Berkat perhatian yang diberikan berbagai pihak, akhirnya ia menjalani operasi berhasil mengembalikan fungsi tubuhnya.
Nita Zahara yang harus menahan rasa malu dan sakit kembali menjalani hidup seperti orang lain pada umumnya.
Perubahan medis yang terjadi pada dirinya adalah sebuah kebahagiaan yang tak terlukiskan.
Setelah Nita sembuh, ia bersama ayahnya memutuskan untuk mencari, si wartawan yang menulis kisahnya.
Mereka ingin bertemu dan mengucapkan terima kasih secara langsung kepada sang wartawan Asro Kamal Rokan. Namun, takdir berkata lain.
Saat itu, wartawan Asro Kamal Rosan sedang peliputan di luar negeri.
‘’Dan saya tak bisa menemui mereka secara langsung. Meski begitu, perasaan bangga dan terharu tetap ada dalam hati saya, karena tulisan saya bisa memberikan manfaat bagi kehidupan seseorang,’’ ujar Asro Kamal Rosan.
Kisah Nita Zahara ini menjadi salah satu contoh nyata tentang betapa kuatnya dampak dari sebuah tulisan feature.
Tidak hanya memberi informasi, namun juga bisa mengubah hidup seseorang.
‘’Bagi saya, menulis feature adalah tentang menggambarkan dengan tepat perasaan dan situasi yang dialami seseorang,’’ ujarnya.
Tulisan feature bukan sekadar laporan biasa, tetapi sebuah bentuk karya jurnalistik yang mampu menyentuh hati pembaca, menyampaikan pesan kemanusiaan, dan menggugah rasa empati.
Dalam pelatihan penulisan feature di Manokwari, Papua Barat, Asro Kamal Rosan berbagi pengalaman tentang kisah Nita Zahara ini kepada jurnalis.
Pelatihan penulisan feature yang diadakan PWI Papua Barat, bekerjasama dengan SKK Migas dan Genting Oil Pte Ltd di Hotel Aston Manokwari Selasa (5/11/2024) ini bertujuan mengasah kemampuan menulis feature para wartawan.
Asro Kamal Rosan menekankan pentingnya menulis dengan hati, dan dengan keberanian untuk mengungkapkan kebenaran, meskipun kadang-kadang itu terasa sulit atau tak nyaman.
Ia mengingat: “Jangan takut menulis salah. Tulis, tulis, dan tulis. Asalkan kita berusaha menulis sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalisme yang benar.”
Tulisan yang lahir dari ketulusan hati dan keinginan untuk membantu orang lain, seperti yang dilakukan untuk Nita Zahara, akan selalu membawa dampak yang positif dan ibadah.
Di kesempatan itu, Ia mengungkapkan rasa bangga karena melalui tulisan, ia bisa membantu seseorang, bahkan jika hanya dengan kata-kata di atas kertas, Kisah Nita Zahara adalah contoh nyata dari kekuatan tulisan feature yang bisa mengubah hidup.
Sebagai wartawan, ia percaya bahwa setiap cerita yang ditulis memiliki potensi untuk menginspirasi dan memberikan dampak positif.
Dan kisah Nita Zahara yang di tulis Asro Kamal Rokan bisa menjadi pengingat pada wartawan, bahwa jurnalisme bukan hanya tentang melaporkan fakta, tetapi juga tentang menyentuh hati, menggerakkan empati, dan memberikan harapan bagi mereka yang membutuhkan.(rustam madubun)