HUT Papua Barat
Papua Barat

Kisah Pasien Sembuh Corona: Dipembaringan Appe Qhatam Qur’an, Ibu Pisah Ranjang dengan Bayi, Laria Duda 4 Anak

241
×

Kisah Pasien Sembuh Corona: Dipembaringan Appe Qhatam Qur’an, Ibu Pisah Ranjang dengan Bayi, Laria Duda 4 Anak

Sebarkan artikel ini

Pasien sembuh Corna asal Manokwari Haji Abdullah Appe (duduk jaket coklat) menyimak pesan Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan saat menerima dan mengembalikan pasien corona yang sembuh ke keluarganya, Sabtu (16/5/2020). FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.

PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Haji Abdullah Appe 62 tahun, Umar Laria 65 tahun dan Ruth Dolly Pagawak 20 tahun,merupakan pasien asal Kabupaten Manokwari Papua Barat yang terkonfirmasi positif CoronaVirius Disiease 2019 (COVID-19).

Baca juga: Sembuh Tiga, Tambah 14, Positif COVID-19 Papua Barat Jadi 102 Orang

Baca juga: Pesan Gubernur, Terimalah Tiga Pasien Corona yang Sembuh, Mereka Keluarga Kita

Ketiganya berhasil sembuh usai dirawat selama beberapa waktu di Rumah Sakit Karantina COVID-19 Papua Barat yang terletak di kawasan perumahan Irman Jaya Manokwari.

Appe sapaan akrab Abdullah Appe satu jama’a tablik bersama La Marra penduduk Nabire Papua keduanya terkonfirmasih setelah kembali dari kegiatan Itjima Ulama di Gowa Sulawesi Selatan, sedangkan Ibu satu anak asal Warmare terkonfirmasi setelah pemeriksaan di RSUD Manokwari.

Siang itu, Sabtu pukul 16.30, ketiganya didampingi tim medis dan dokter perawat pasien COVID-19 Papua Barat memasuki ruangan lobi Rumah Sakit Provinsi Papua Barat, sudah ada Gubenru Papua Drs Dominggus Mandacan, Pejabat Bupati Manokwari, Edi Budoyo, Perwakilan BPBD Pusat Lo Papua Barat, ada Ketua Harian Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat, Derek Ampnier, Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat dr Arnoldus Tiniap, juga Kepala Dinas Kesahatan Papua Barat Otto Parorongan, serta Ketua Ikatan Dokter Indonesia Manokwari dr Adhe S serta tim medis.

Ketiganya dinyatakan sehat, sembuh setelah dua kali diambil swabnya untuk diperiksa di laborotorium dan hasilnya Alhamdulillah negatif, mereka sehat.

‘’Sudah sembuh to pak haji, silahkan duduk, sambut Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan meprisilahkan ke ketiganya untuk duduk dikursi yang berhadapan dengan pejabat. ‘’Terima kasih pak gubernur,’’ terdengar samar suara Appe dari balik masker sambil duduk, menyusul kedua pasien lainnya.

Tidak ada tebar pesona dari ketiganya, lantaran wajah dari bagian hidung hingga ke dagu terbukngkus APD masker, namun mata mereka menatap para undangan, wajah pun tidak terbaca, sesekali mereka melirik ke arah wartawan yang berdiri di sebelah kanan mereka.

Setelah ketiganya menerima surat keterangan pemeriksaan COVID-19 dari tim medis dan perawat yang diserahkan langsung Gubernur Papua Barat Drs Dominggus Mandacan, dan pemberian tiga ikat kembang mawar berwarna-warni dari tiga dokter yang selama merawat dan menjaga mereka dalam pembaringan.

Tentu ketiganya setelah kembali ke rumah, akan menjalani isolasi mandiri paskah kesembuhan mereka, lantas apa kata mereka selama dalam perawawatn ini kisah mereka yang diturukan kepada wartawan.

‘’Pemberian Obat bagus, pelayanan bagus, makanan bagus,  semua bagus , semua diperiksa darah, semua bagus,  itulah pelayanan bagus sehingga kami ada semangat Alhamdulillah bisa dinyatakan sembuh,’’ tutur Haji Appe pemilik Masjid Rahmatanlillalamin andei Manokwari ini bersemangat.

‘’Apa pesan pak haji kepada masyarakatS,’’  tanya wartawan. ‘’Saya pesan supaya semua saudara-saudara yang merasa ada gejala-gejala sakit cepat melaporkan diri ke rumah sakit,  supaya ada ada tindakan dan tidak menyebar,’’ pesannya.

Ditengah pembaringan Haji Appe terus melakukan ibadah, sholat tahjud memohon ampun dan kesembuhan kepada Allah SWT, bahkan ia melakukan tadarus dan khatam membaca quran 30 jus dua kali.

‘’Selama ini mengaji terus siang malam,  minta doa kepada Allah,  dua kali hatam Quran, dan shoilat hajat,’’ tuturnya.

Ruth (tengah) bersama Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Papua Barat Derek Ampnir saat mendegar pesan ibu dokter yang merawatnya (kanan) sebelum meninggalkan rumah sakit, Sabtu (15/52020). FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.

Apa kesan Ruth Dolly Pagawak yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Umum kemudian ke rumah sakit provinsi?

‘’Disini pelayanan bagus,  memang bagus,  semua pelayanan memang  bagus, saya di sini baru dengar hasil, sedanghkan bayinya masih dirawat karena memang sejak melahirkan ada sakit ,’’ tuturnya.

Ia mengaku selama menjalani perawawatn sebagai pasien COVID-19 Ia terpisah ruangan darfi bayinya.

‘’Dengan bayi baik beda kamar, bayi sama dia punya (bersama) nenenk saya sendiri diruang terpisah, selama perawatan saya juga tidak memberi ASI,’’ terangnya karena bayinya diberi asupan susu dan gizi yang juga ditangani tim medis secara terpisah.

‘’Mengucapkan syukur kepada Tuhan,  kita harus berdoa dan tetap semangat, penyakit Covid itu tidak boleh pikiran,  kita percaya bahwa kita akan sembuh kalau kita berdoa dan tetap semangat,’’ kenang Ruth.

Umar Laria pasien Covid-19 asal Kabupaten Nabire yang masuk daftar pasien Manokwari mendegar pesan dokter-dokter muda berparas cantik yang merawatnya di Rumah Sakit Provinsi Papua Barat, Sabtu (15/5/2020). FOTO rustam madubun/papuadalamberita.com.

Ucapan syukur yang sama juga di ungkapkan pasien ketiga yang sembuh pada hari yang sama, Laria.  Atas kesembuhannya Ia mengaku bahagia dan bersukur kepada Tuhan.

‘’Saya mulai tanggal 21 April dirawat,  Alhamdulillah pelayanan bagus , petugasnya mengurus kami bagus selama ini,  saya merasa bangga dengan dokter atau suster-suster (maksudnya tim medis) dan karyawan di sin,’’ ungkapnya.

‘’Saya merasa syukur di dalam rumah sakit ini pelayanan baik, selain itu saya mengucapkan terima kasih,  minta maaf selama ini saya banyak keluhan, saya minta maaf, minta maaf sebanyak-banyaknya jangan sampai ada kesalahan saya Saya minta maaf,’’ tuturnya berulang-ulang.

Duda empat anak ini mengaku  keluarganya tinggal di Kabupaten Nabire , istrinya telah berpulang lebih awal beberpa tahun lalu. ‘’Istri sudah tidak ada, anak empat usianya mau jalan 66 tahun,’’ kata Umar Laria kelahir 1 Juli 1958.(rustam madubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *