John Murai, PAPUADALAMBERITA. FOTO: ALBUM PRIBADI JOHN MURAI
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Klasemen sementara peroleh medali Kontingen Provinsi Papua Barat berada pada urutan ke-28 dari 34 provinsi peserta PON XX Papua 2021.
Papua Barat turun dengan kekuatan 25 cabang olahraga sampai Kamis (7/10/2021) telah berhasil mendulang delapan medali, empat medali perak, dan empat perunggu, yaitu dari cabang olahraga judo, bermotor, layar, tenis, sepatu roda, dayung dan muaythai.
Melihat rangking ke-28 perolehan medali Papua Barat di hari ke-lima PON XX Papua 2021 mantan atlet atlitik John Murai ikut prihatin.
John mengucapkan syukur dan terima kasih kepada atlet dan cabang-cabang olahraga dari Papua Barat yang telah berhasil menyumbangkan medali di PON XX.
Ia berharap disisa hari pelaksanaan PON XX , Papua Barat bisa menambah perolehan medali, sehingga posisi Papua Barat terdongkrak naik papan tengah atau masuk 15 besar.
Mantan atlit PON Papua pada PON Palembang dan Surbaya, John Murai menilai anjloknya prestasi Papau Barat di PON XX karena banyak faktor, tidak hanya pada atlit, bahkan Ia tidak mempermasalahkan atlit yang dikontrak Papua Barat dari daerah lain.
‘’Atlit yang diambil dari luar saya sepenuhnya tidak menyalahkan pengurus, karena memang situasinya kepepet (terdesak, red), cara itu untuk menyelamatkan nama Papua Barat, ‘’ ujar Murai yang dihubunggi papuadalamberita.com, Kamis (7/10/2021).
Murai yang mendulang dua medali emas , satu perak, satu perunggu pada cabang atletik nomor 100, 200, estafet 4X100M dan 4 X400 meter pada PON 2000 di Surabaya mengatakan, mungkin ada kesalahan dalam pembinaan, tetapi yang utama di KONI, bagian pembinaan harus orang-orang yang tepat.
‘’Salah di sistim pembinaan tetapi utama itu KONI Papua Barat yang belum tepat, bidang pembinaan harus orang-orang yang mengerti dan paham olahraga,’’ ujar mantan atlit Sea Games.
Tim Sea Games John Muari (kana),dan kawan-kawan, Bob Hasan (tengah). PAPUADALAMBERITA. FOTO: ALBUM PRIBADI JOHN MURAI
Ia mengatakan, jika mau prestasi, Papua Barat harus berani melakukan perubahan, perombak dan perbaikan kepengurusan KONI.
‘’Perbaiki pengurus KONI, dan bapak gubernur harus lepas tangan seandainya ada yang mau audit anggaran, jika ada yang salah harus di periksa, diproses supaya ada perubahan,’’ harapnya.
Aawalnya Ia ditunjuk sebagai manajer tim atletik waktu Pra PON , dengan anggaran Rp700.000.000, Kemudian naik menjadi Rp1 miliard, untuk pertangunganjawaban anggaran setiap pengeluaran Ia menekankan harus ada bukti pengeluaran.
‘’Saya ini pernah jadi atlit dan saya mau apa yang jadi bagian atlit jangan diganggu, beberapa minggu kemudian dong (mereka, red) coret saya sebagai manager,’’ ujar tersenyum.
Harapan dia atlet yang berprestasi harus diperhatikan, dan saatnya atlit-atlit Papua Barat berprestasi, dengan prestasi masyarakat mengetahui Papua Barat juga mememiliki banyak generasi unggul di olahraga yang lahir dari ujung timur Indonesia.(tam)