Persiapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Papua Barat 2024, setiap partai politik akan mengarahkan strategi meraih kemenangan yang bermartabat. Pada Pemilihan legeslatif (Pilcaleg) Partai Golkar, PDIP menjadi the bets partisipan political Papua Barat 2024, sama-sama memperoleh 7 kursi. Berikut catatan pemred papuadalamberita.com rustam madubun.
PAPUADALAMBERITA,COM. MANOKWARI – Sedangkan perolehan kursi Partai NasDem, dan Gerindra beriringan, NasDem lima kursi, Gerindra tiga kursi, sehingga empat partai ini menjadi seksi dalam perbincangan public, karena bukan saja langkah politik yang akan diambil dalam beberapa bulan terakhir.
Tetapi, figur-figurnya juga mumpuni menjadi bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Papua Barat untuk maju dalam suksesi Pilkad Papua Barat 2024.
Sebut saja, Partai Golkar dengan Ketua DPD nya Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw, MSI, Markus Waran dengan banteng merahnya PDIP, Drs Dominggus Mandacan dengan partai NasDemnya, dan Mohamad Lakotani dengan Gerindra yang Ketua Partainya Presiden RI 2024.
Baca juga: Dominggus Mandacan Serahkan Jabatan Gubernur Kepada Paulus Waterpauw
Menakar perolehan suara sah partai politik peserta Pemilu dari setiap Daerah pemilihan (Dapil) DPR Papua Barat 2024 yang telah disahkan KPU Papua Barat yaitu:
Partai berlambang pohon beringin menempatkan diri di puncak klasemen Pilcaleg dengan total suarah sah dari lima (5) Dapil di Papua Barat 61.647 suara.
Menyusul PDIP dengan 40.590 suara, diikuti Partai NasDem 37.109 suara dan Partai Gerindra Papua Barat 27.877 suara.
Menariknya dari empat partai itu, Parta Golkar, PDIP, Partai NasDem mewakili suara rakyat Provinsi Papua Barat duduk di kursi DPR RI Periode 2024 – 2029.
Jika tidak ada perubahan jadwal, berarti tinggal sembilan (9) bulan jadwal Pilkada 2024 pada Rabu 27 November 2024.
Catatan papuadalamberita.com pada tulisan ini ada 10 intelktual asli Papua Barat memiliki kompetensi yang sama untuk menjabat gubernur atau wakil gubernur di Papua Barat, diantaranya:
- Paulus Waterpauw
- Nataniel Mandacan
- Dominggus Mandacan
- Muhamad Uswanas
- Orgenes Wonggor
- Mohamad Lakotani
- Markus Waran
- Sius Dowanisiba
- Matret Kokop
- Hasbula Furuada
Jika merujuk kepada UU Otonomi Khusus kesepuluh nama pilihan papuadalamberita.com memenuhi syarat karifan lokal sebagai gubernur maupun calon wakil gubernur.
Nama-nama diatas tidak semua maju jadi gubernur namun, tentu di antara mereka sudah saling mengenal.
Mencapai kemenangan setiap kandidat punya strategi, misalkan menggandeng pasangan dari agama yang berbeda, ini strategi lama dengan mempertimbangan suara mayaoritas dan minoritas.
Baca juga: Dominggus Mandacan Minta Warga Papua Barat Dukung Paulus Waterpauw, Rabu Datang, Kamis Sertijab
Strategi lainnya, juga memperhatikan kewilayahaan, misalnya dari selatan akan lebih pas jika berpasangan dengan yang dari utara, atau dari utara harus berpasangan dengan yang dari selatan.
Kemudian persyaratan kursi, suara di DPR provinsi ini menjadi syarat normatif, siapa pemilik kursi dan suara terbanyak, menjadi tidak sulit untuk memilih wakilnya.
Tetapi kandidat yang memiliki jumlah kuris di DPR pada periode 2024 misalkan lima (5), empat (4) atau tiga (3) ingin maju dalam bursa Pilgub Papua Barat, harus berkoalisi dan belanja partai, ini bisa menjadi kuda hitam di Pilgub Papua Barat tahun 2024. (kalau ada)
Syarat lain, tidak kalah penting adalah rekomendasi partai pusat jatuh kepada siapa, sehingga yang paling sulit maju dalam bursa gubernur sebagai wakil maupun gubernur jika Ia tidak memilih partai, terpaksa harus ambil jalur minta-minta KTP warga alias independen.
Siapa Kandidat Gubernur Papua Barat 2024?
Ada dua nama sejak pemilihan umum Preisden dan pemilihan calon legeslatif lalu sudah berhembus, mereka adalah, incomben Drs Dominggus Mandacan MSI, dan mantan penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Drs Paulus Waterpauw MSI.
Wajah dua tokoh itu beberapa sudah disandingkan – sandingkan orang dengan beberapa tokoh Papua Barat lainnya, ada yang berpasangan dengan ini, ada juga yang itu berpasangan dengan yang itu, dan seterusnya.
Namun sampai hari ini, Rabu 27 Maret 2024 saat saya menulis opini, dari nama – nama di atas ada empat orang pemimpin partai di Papua Barat, satu orang pun dari mereka belum pernah secara langsung mengungkapkan, bahwa pasangannya pada pemilihan gubernur Papua Barat 2024 adalah si A, si B atau si C.
Papuadalamberita.com coba menakar dari tiga partai yang memiliki kuris terbanyak di DPR Papua Barat pada Pilcaleg 2024, misalnya Partai Golkar dengan tujuh (7) kursi, PDIP tujuh (7) kuris, Partai NasDem lima (5) Kuris.
Menyusul Partai Gerindra tiga (3) kursi, dan partai-partai lain yang memiliki dua (2) dan satu (1) kursi, mereka dengan siapa berkoalisi atau tampil singel tanpa koalisi.
PARTAI GOLONGAN KARYA:
Bagi partai Golkar Papua Barat tidak belanja partai dengan kos besar, karena Ia memiliki 7 kursi, sehingga bisa saja menjadi singel menuju kursi gubernur, tinggal mencari siapa wakilnya.
Jika jenderal polisi purnawiran bintang tiga ini, Paulus Waterpauw asal Kabupaten Fakfak atau wilayah selatan benar-benar maju sebagai kontestan di pemilihan gubernur tidak perlu belanja partai.
Ia lebih luwes memilih siapapun wakilnya, sekalipun wakilnya tidak memiliki partai, tidak menjadi masalah bagi Golkar.
Karena mantan Kapolda Papua Barat pertama ini dari wilayah selatan, akan lebih afdol Ia harus mencari wakil dari Manokwari Raya, (Manokwari, Manokwari Selatan, KAbupaten Bintuni, red) dengan pasangan beda agama, menjadi satu sarat penentu kemenangan, faktor beda agama ini jangan diabaikan, karena pasangan beda agama ikut berpengaruh dalam suara akhir pada hari pencoblosan nanti.
Tetapi, jika Paulus Waterpauw yang partainya memenangkan Pilpres bisa saja menggandeng satu, atau dua partai koalisi pemilihan presiden yang tentunya partainya memiliki kursi di DPR Papua Barat.
Atau Paulus Waterpauw memilih diluar orang partai, seperti sejumlah wakil bupati dari tujuh kabupaten di Papua Barat menjadi referensi, misalkan Wakil Bupati Bintuni Matret Kokop, dengan ketentuan Kokop tidak maju dalam bursa Bupati Bintuni.
Juga, Paulus Waterpauw bisa memilih wakil bupati Kaiaman Hasbulah Furuada, atau penjabat Gubernur Papua Barat Drs Haji Ali Baham Temongmere MTP menjadi wakil gubernur, pilihan ini cenderung baik, karena wakil bupati Kaimana dan Ali Baham Temongmere sama-sama muslim, walaupun keduanya dari wilayah Selatan yang satu wilayah dengan Paulus Waterpauw, tetapi dari sisi muslimnya Ia ketemu.
Tidak mnutup kemungkinan lagi, Paulus Waterpauw menghilangkan semua yang dari selatan, mantan empat kali Kapolda ini, justru meminang Nataniel Mandacana dari Manokwari Raya, sekaligus menetralisir suara Manokwari Raya.
PARTAI PDIP:
Siapa calon kandidat gubernru dari partai dengan ketuanya Bupati Manokwari Selatan ini? Ini juga sama, Markus Waran salah satu anak asli Papua Barat yang memiliki pemikiran cemerlang juga belum pernah buka suara, apakah maju sebagai gubernur Papua Barat atau tidak.
Terlepas maju atau tidak, dalam catatan papuadalamberita.com seorang Markus Waran akan sungkan (malu hati, red) mau bersaing satu panggung dengan orang yang Ia menyapa sebagai “Ayah” atau Bapak, yaitu Drs Dominggus Mandacan MSI.
Saya pinjam filisofi Jawa ewu pakewuh (tidak enak) artinya dalam batas normal ini adalah situasi perasaan baik, wujud kesopanan santunan budaya timur, refleksi dari keberadaan rasa malu hati yang merupakan fitrah manusia, seorang Markus Waran mungkin akan sungkan maju menjadi sosok yang melawan akan ‘’Ayahnya” sendiri.
Tetapi, kemungkinan Waran maju sebagai wakilnya Dominggus Mandacan menjadi bisa, jika, Ia ditunjuk partainya, Waran dengan gagah akan mengatakan kepada Megawati siap laksanakan printah, karena PDIP juga terkenal dengan tegak lurusnya partai.
Namun, akan menjadi sulit bagi Markus Waran, ketika perintah partai memutuskan maju sebagai gubernur, karena Megawati mempertimbangkan masa peraih kursi terbanyak dan pemenang Pemilu dipusat dan provinsi hanya jadi wakil gubernur.
‘’Waran moso mau jadi wakil, kenapa nga skalian maju jadi gubernur, pie too’,’ kata saya mengadaikan ucapan Megewati pada Waran kelak.
Jika Waran maju sebagai gubernur otomatis ada dua figur terbaik dari Manokwari Raya, Drs Dominggus Mandacan MSI serta Markus Waran, dan ini menjadi keuntungan besar bagi kandidat lainnya, karena suara satu wilayah akan terbagi dua, ada yang memilih Markus Waran ada yang memilih Dominggus Mandacan.
Atau justru pasangan yang diusung Partai PDIP Papua Barat itu menjadi kuda hitam dalam Pilgub Papua Barat, sekalipun yang mereka hadapi adalah figur partai NasDem sebagai incomben dan paratai Golkar Papua Barat yang ketuanya DPD adalah mantan penjabat Gubernur Papua Barat juga.
PARTAI NASDEM:
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai NasDem Papua Barat Drs Dominggus Mandacan MSI, sebagai incomben juga sama dengan Waterpauw dan Waran, belum pernah mengeluarkan pernyataan langsung dari mulut mereka secara resmi, siapa pasangannya di Pilgub Papua Barat 2024.
Jika yang terpampang di sejumlah flayer yang beredar, saya tidak sebut itu hoax, tapi saya lebiih positif menyebut itu hasil disain orang-orang kreatif yang punya wawasan politik dan suka mencok-cocokan sesautu, itu kan tidak haram juga.
Baca juga: Ucapan Terima Kasih Dominggus Mandacan Kepada Warga Papua Barat
Di tahun 2024 NasDem walaupun hanya lima (5) kursi di DPR Papua Barat, tetapi NasDem punya satu srikandi duduk di DPR RI, sama dengan Golkar dan PDIP, Ia adalah gadis muda, cantik pula. Sehingga jangan heran Ia yang mimpin sidang perdana DPR RI, jika Ia paling termuda di DPR RI 2024.
Untuk NasDem, Dominggus Mandacan harus belanja partai, dari kursi yang dimiliki NasDem 5 kursi di DPR Papua Barat, Dominggus Mandacan cukup belanja satu atau dua partai.
Jika saya sebagai Dominggus Mandacana, saya cukup ambil Ketua DPW Partai Gerindra Papua Barat Mohamad Lakotani SH, MSI sebagai pasangan, artinya “cinta lama” bersemi kembali.
Ketimbang memilih PKB, Demokrta, atau PAN karena ituharus belanja partai, yang sama-sama memiliki tiga kursi di DPR Papua Barat sama dengan Partai Gerindra.
Karena Gerindra meraih tiga (3) kursi di Pilcaleg 2024, hal yang kedua, Dominggus dan Mohamad Lakotani adalah gubernur dan wakil gubernur Papua Barat periode lalu, ini lebih realistis, fleksibel, hemat belanja partai, Dominggus Mandacan dan Lakotani orang lama, telah saling memahami karakter.
Ibaratnya seperti ketika Abraham O Aturir (alm) dan Drs Rahimin Kacong (alm), mereka dari awal hingga akhir, hanyalah maut yang memisahkan keduanya, dengan kepergian Rahimin Kacong dalam posisi masih jabatan wakil gubernur, kemudian Mendagri mengangkat Irene Manubi menjadi wakil gubernur menghabiskan sisa masa jabatan yang ditinggalkan Rahimin Kacong.
Jika Dominggus dan Mohamad Lakotani menjadi kandidat di Pilgub Papua Barat maka istila DOAMU Jilid II kembali tampil.
Setelah menakar Pilgub Papua Barat, maka menjadi tiga pasangan, yaitu DOAMU Jilid II atau Dominggus dengan wakilnya, Waterpauw dengan wakilnya dan Waran dengan wakilnya.
Ini menjadi pemilihan kepala daerah pertama di Papua Barat setelah pemekaran provinsi, dengan tiga kandidat.
Sehingga setelah Pilgub Papua Barat 2024 usai nanti, semua harus terima hasilnya, karena pilihan rakyat, bahwa ketiga figur dengan wakilnya adalah anak-anak negeri berkualitas yang kita tidak perlu ragu kapasitasnya.
Semua baik adanya, rakyat hanya perlu, mulai dari Pilgub hingga pelantikan siapapun orangnya adalah situasi yang aman, damai, dan nyaman, serta jujur, karena kesejahteraan itu relatif.
Ini catatan saya menakar siapa gubernur Papua Barat nanti, siapa saja boleh menilai dan berpendapat asalakan dilakukan dalam batas-batas kesopanan tanpa saling menjatuhkan.
Sangat mungkin Partai Golkar singel? Partai NasDem dan Partai Gerindra maju bersama?, dan PDIP maju senidir? Tidak lama lagi semua akan terjawab.
Baca juga: Caleg DPR Papua Barat 2024 – 2029 Ini Daftar Lengkapnya
Menurut jenderal bintang satu marinir (purn) TNI AL Abraham O Atururi (alm), “KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI, KALAU BUKAN KITORANG SIAPA LAGI”.
Ketika Gubernur Papua Barat definitif dijabat Dominggus Mandacan Ia berkata: MEMBANGUN DENGAN HATI MELAYANI DENGAN KASIH.
Kita tunggu tageline gubernur definitif Papua Barat 2024 – 2029. Kalau saya punya: Kitorang Punya, Kitoraang Bisa, Kitorang Maju.
Yang artinya dari tiga penggalan kata saya itu adalah, Kitorang punya sumber alam melimpah, Kitorangan sendiri anak-anak negeri juga bisa membangun daerah kita dan ketiga kitorang anak-anak negeri juga harus bisa kasih maju kitorang punya daerah.(rustam madubun)