Calon Wakil Bupati petahana Matret Kokop,S.H saat melaksanakan sholat di Masjid Bintuni, Selasa (1/12/2020). PAPUADALAMBERITA. FOTO: TEROPONG
PAPUADALAMBERITA.COM. BINTUNI – Sosok Matret Kokop, SH adalah pribadi yang taat dalam beragama, sebagai seorang muslim tapi dia juga menjadi seorang bapak yang bertanggungjawab tidak menelantarkan istri dan anak-anaknya.
“Itulah salah satu alasan mengapa saya masih berpasangan dengan Pak Matret untuk memimpin Teluk Bintuni di periode kedua,” hal ini disampaikan calon Bupati petahana Teluk Bintuni Petrus Kasihiw dalam setiap kesempatan orasi politiknya.
Duet Piet-Matret yang baru 3,5 tahun memimpin Teluk Bintuni, kembali maju dalam kontestasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni. Kandidat nomor urut 2 ini akan meneruskan program pembangunan yang sudah dilaksanakan selama kepemimpinannya di periode pertama.
Selama bersanding dengan Matret Kokop, Petrus Kasihiw merasa tidak ada ganjalan dalam menjalankan roda pemerintahan. Berbagai tugas sebagai pejabat negara, selalu diselesaikan secara bersama-sama.
“Disposisi saya dengan Pak Matret itu sama. Jadi jangan kuatir kalau tidak ketemu saya di kantor, ada Pak Wakil yang bisa ditemui,” pesan mantan Kepala Bappeda Kabupaten Tambrauw itu
Sebagai pasangan pemimpin, Piet telah mengenal baik pribadi Matret Kokop, mulai dari sisi seorang pemimpin di pemerintahan maupun sebagai seorang imam di keluarganya, Matret sebagai laki-laki yang tidak gampang tergoda oleh perempuan lain.
“Ketika kami sama-sama di Jakarta untuk urusan politik, saya menyaksikan sendiri. Beliau tidak tergoda dengan perempuan-perempuan di ibukota. Saya sendiri banyak belajar kepribadian itu kepada beliau,” tandasnya.
Sekertaris Korwil tim PMK2 Bintuni Raya, Sasli Kadir sepakat dengan yang disampaikan Petrus Kasihiw itu. Menurutnya, Matret Kokop menjadi contoh yang baik sebagai seorang pemimpin rakyat. Dia sosok yang bertanggungjawab, baik dari sisi pekerjaan maupun terhadap keluarganya.
“Kalau ada calon pemimpin yang mengurus keluarganya saja tidak becus, bagaimana mau jadi pemimpin seluruh masyarakat Bintuni. Padahal urusan memimpin keluarga itu, ranah yang paling mendasar untuk seseorang bisa menjadi pemimpin dalam jangkauan yang lebih luas,” ucap Sasli.
Sedangkan ustadz Abdul Rahman Urbun mengatakan, sebagai seorang muslim, Matret Kokop mengerti bagaimana menjalankan syariat agamanya. Terutama dalam urusan rumah tangga, dan tanggung jawab sebagai imam keluarga.
“Beliau tahu bagaimana aturannya seorang muslim menikah, dan menjalani pernikahan. Jadi saya melihatnya Matret Kokop itu bukan hanya covernya muslim, tapi juga menjalankan syariatnya,” kata Rahman Urbun.
Disaat musim politik seperti sekarang, lanjut Rahman, banyak yang mengklaim dirinya sosok yang agamis demi kepentingan politis. Ada sosok yang selalu tampil islami, tapi prilakunya sangat jauh dari tuntutan Islam, terutama dalam hal etika berumahtangga.
“Makanya saya ingatkan kepada masyarakat Teluk Bintuni, jangan tertipu oleh kemasan. Pahami betul siapa dan bagaimana dia sebenarnya,” pungkasnya.(aba)