PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Nama Maskapai Sriwijaya Air dalam sepakan menjadi buah bibir paling menyita public Manokwari.
Tidak hanya Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan atau Vice President Corporate Secretary Sriwijaya Air, Retri Maya angkat bicara.
Dari media massa sampai media sosial rame-rame “mengeroyok” Sriwijaya Air, dengan memberi porsi besar.
Dari kaki lima sampai politisi mendadak jadi pengamat perhubungan udara dan teknisi udara. Dari anak kecil sampai orang dewasa dimana-mana bicara Srwijaya Air.
Sampai-sampai ada yang memposting pesawat Boing berbadan lebar dan pesawat yang bisa mendarat pada dua tempat yaitu laut dan darat masuk ke Manokwari sebagai solusi Suspen dariSriwijaya Air untuk tidak flight di Manokwari, padahal mereka tidak mengetahi ukuran panjang landasan pacu Bandara Rendani Manokwari yang hanya bisa melayani penerbangan pesawat Boing 737 seri 300.
Pada terbang terakhir Sriwijaya Air Senin (29/7/2019) terasa haru. Karena dilepas seluruh karyawan dan karyawati Sriwijaya Air di Bandara Rendani Manokwari dengan berdiri berjejer di tepi landasan pacu, seakan mengucapkan selamat jalan pada maskapai mereka.
Selang beberapa foto dan video pesawat bericone warna merah hijau saat take off dari di Bandara Rendani Manokwari pada Senin (29/7/209) begitu cepat tersebar luas di dunia maya melalui sosial media Facebook dan grup-grup whatasapp.
Ttidak ketinggal distatus kronologi whatsapp warga Manokwari ikut memasangnya dengan keterangan aneka keterangan foto.
‘’Ada yang menulis sioo dengan menambah imoje menagis dan love, ada yang menulis selamat jalan sambil memberi imoji lambaiaan tangan, ada yang menulis sampai jumpa ada yang berkomentar sangat panjang di facebook.
Semua memberikan rasa simpatik kepada karyawan dan karyawati yang ditinggal karena harus kehilangan pekerjaan.
Bahkan ada yang bernada guyon, dengan kalimat-kalimat “kita tunggu harga tiket naik lagi”, panggil maskpai asing saja masuk Manokwari, ada yang menulis pakai kapal sajaa, nenek moyang kita kan pelaut bukan penerbang.
Disosial media ada dua foto yang disandingan yaitu foto karyawan dan karyawati Sriwijaya Air Manokwari yang melambaikan tangannya, satu foto diatasnya pesawat Srwijaya Air dalam posisi naik yang difoto tertangkap Kantor Gubernur Provinsi Papua Barat.
Opin bersimpati kepada Sriwijaya Air, ada yang menilai salah, ada yang tegas mengatakan pernyata kepala Dinas Perhubungan Papua Barat sebagai langkah tepat. Tidak sedikit yang menghujat , sebagai pelajaran bagi seorang pejabat public lebih selektif memberikan statmen ke media masa tentang ruang public yang menyangkut hajat orang banyak dan keselamatan warga.
Semua cerita dan berita dari sosial media sampai media masa adalah rasa kepekaan warga terhadap kepentingan umum yang mendadak terjadi secara terbuka.
Itu fenoma yang ditangkap papuadalamberita.com paskah keputusan mengejutkan Srwijaya Air.
Kini hasil dari gonja-ganji, rebut-ribut dan rame-rame menjadi “pengamat dadakan” moda transportasi udara di media sosiial, serta di media masa yang mengkiritisi dan memberi solusi telah menghasilan dua keputusan hebat dari mereka-mereka yang berjiawa besar.
Bukan mencari siapa kalah atau siapa menang. Dengan jiwa besar Sriwijaya Air kembali melayani Dari dan Ke Manokwari 2 Agustus nanti. Serta jiwa besar dan tidak jumawa seorang Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat, Agusthinus Kadakola menyambanggi Kantor Sriwijaya Air Pusat di Tanggerang, Jakarta untuk membuka “kran” komunikasi dan silaturahim.
Kebesaran hati dua institusi berbeda dalam satu vsi membanguna Papua Barat saling jumpa dan “minum teh pagi ” dalam pertemuan monumental itu, kembali menyedot perhatian warga yang tadainya marah-marah, guyonan, serius menaggapi itu kini menjadi “cinta” warga pada keduanya. Semua sumringah (senyum bahagia), pujianpun dilayangkan kepada kedua yang sempat berseteru.
Jumat 2 Agustus 2019, Sriwijaya Air kemabali mendarat di Rendani Manokwari, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat, Agusthinus Kadakola diterima Management Corporate Comunication, Adi Willi Hanhari Haloho, Selasa (30/7/2019) di Kantor Pusat, Jalan Atang Arjaya No 12 Soekarno Hatta Airport Tanggerang.
Kepala Bidang Pengembangan Perkeretaapiaan dan Udara, Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat, Markus Lukas Sabarofek, S.Sos yang ikut mendapinggi Kepala Dinas Perhubungan dalam pertemuan
‘’enam mata” Selasa kemarin kepada wartawan mengatakan kedua saling memahamai dan saling pengertian dan Sriwijaya Air kembali terbanggi dari dan Ke Manokwari.
Branch Manager Sriwijaya Air Manokwari, I Gusti Nugraha Putu Chrisna Pratama memberi apresiasi positif kepada Kepala Dinas Perhubungan Papua Barat yang berinisiatif menemui managemen Sriwijaya Air Pusat di Jakarta, bahkan Chrisna sapaan akrab BM Srwijaya Air Manokwari mengaku terkejut ada pertemuan antara pimpinan Sriwijaya Air dan Kepala Dinas Perhubungan Papua Barat di Jakarta Selasa (30/7/2019).
‘’Saya belum dapat up date hasilpertemuan kemarin, karena saya tidak ikut pertemuan, itu rana (ruang) manajemen pusat dengan dinas perhubungan,’’ ujar Chrisna kepada papuadalamberita.com Rabu (31/7/2019) pagi.
Dari pertemuan itu Ia sangat bersukur. ‘’Semoga hubungan baik ini tetap terjaga kita sama-sama membangun Papua Barat membuat Manokwari lebih maju lagi,’’ jelas Chrisna.
‘’Sesuai jadawal, Pesawat Srwijaya Air dengan nomor penerabgan SJ 584 pertama mendarat di Manokwari dari Makassar ETA pukul 06.05 WIT,’’ tambah Chrisna.(rustam madubun)