Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1441 H, Jumat 1 Mei 2020 untuk Kota Manokwari dan Sekitarnya
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat, dr Arnoldus Tiniap kepada wartawan di Sekretariat Gugus Tugas bersama, Kamis (30/1/2020) di Swiss Belhotel Manokwari. FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.
PAPUADALAMBERITA. COM. MANOKWARI– Provinsi Papua Barat bergerak cepat, dalam waktu dekat segera memiliki tiga alat yang menguji spesimen CoronaVirus Disease 2019 (COVID-19) dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
Sehingga penentuan seseorang positif atau negatif (COVID-19) hasilnya akan lebih cepat diketahui, berita gembira ini datang disaat angka kasus positif COVID-19 di Papua Barat meningkat menjadi 37 kasus.
Tiga daerah yang segera memiliki alat PCR adalah Kabupaten Manokwari, Kabupaten Teluk Bintuni dan Kota Sorong, PCR milik Kabupaten Teluk Bintuni dan Kota Sorong berkapasitas sekali periksa 92 spesimen dan paling sedikit sedikit 22 spesimen, untuk Kabupaten Manokwari memiliki PCR portable yang akan di siapkan di provinsi kapasitasnya lebih sedikit dari yang dimiliki Bintuni dan Sorong.
Penegasan itu disampaikan juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat dr Arnoldus Tiniap merilis kepada wartawan di Sekretariat Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat Kamis (30/4/2020) di Swiss Belhotel Manokwari.
Tiga alat PCR dipersiapkan di Rumah Sakit Daerah Provinsi Papua Barat, Manokwari, Rumah Sakit rujukan Kabupaten Teluk Bintuni dan Rumah Sakit rujukan Kota Sorong.
Metode PCR menurut Jubir COVID-19, memiliki akurasi tinggi ketimbang menggunakan Rapid Test. Jika PCR di tiga wilayah Provinsi Papua Barat terealisasi, spesimen yang selama dikirim ke Badan Penilitian Pengembangan Kementerian Kesehatan di Jakarta atau Balai Besar Laborotorium Kesehatan Makassar yang memakan waktu lama kini akan lebih cepat.
‘’Dalam waktu dekat di Papua Barat akan ada tiga alat PCR untuk pemeriksaan COVID-19 yaitu di kota Sorong Manokwari dan Bintuni, dengan demikian akan semakin mudah dan cepat dilakukan pemeriksaan sampel specimen,’’ jelas juru bicara COVID-19 Papua Barat.
Dokter Arnold Tiniap mengatakan dengan semakin mudah dan cepat dilakukan pemeriksaan maka masyarakat harus siap pula bila nantinya akan ada lonjakan peningkatan kasus yang dilaporkan.
‘’Tetapi masyarakat tidak perlu khawatir karena semakin cepat diketahui maka semakin cepat pula ditangani karena penyakit COVID-19 dapat disembuhkan,’’ ujar Jubir.
Hingga Kamis (30/4/2020) malam, jumlah spesimen terkait COVID-19 Papua Barat yang telah diterima Hasil pemeriksaannya 185 spesimen berasal dari kabupaten dan kota di Papua Barat, dengan hasil 37 kasus positif dan 148 kasus negatif.
Konfirmasi positif COVID-19 di Papua Barat belum ada yang sembuh, sedangkan yang meninggal positif satu orang dan PDP tuju orang.
Kabupaten Sorong menjadi kabupaten dengan jumlah kasus positif terbanyak yaitu 13 orang, Kota Sorong delapan (8) orang, Kabupaten Teluk Bintuni enam (6) orang), Kabupten Raja Ampat empat (4) orang dan Kabupaten Manokwari Selatan satu (1) orang.(tam)
APA ITU ITU PCR?
REAKSI berantai polimerase atau lebih umum dikenal sebagai PCR (kependekan dari istilah bahasa inggris Polymerase Chain Reaction) merupakan suatu teknik atau metode perbanyakan (replikasi) DNA secaraenzimatiktanpa menggunakan organisme.
Dengan teknik ini, DNA dapat dihasilkan dalam jumlah besar dengan waktu relatif singkat sehingga memudahkan berbagai teknik lain yang menggunakan DNA.
Teknik ini dirintis oleh Kary Mullis pada tahun 1983 dan Ia memperoleh hadiah Nobel pada tahun 1994 berkat temuannya tersebut. Penerapan PCR banyak dilakukan di bidang biokimia dan biologi molekular karena relatif murah dan hanya memerlukan jumlah sampel yang kecil.(sumber Wikipedia)