Papua Barat

Pasien Dalam Pengawasan COVID-19 di Papua Barat Bertambah

118
×

Pasien Dalam Pengawasan COVID-19 di Papua Barat Bertambah

Sebarkan artikel ini
Print

Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat, dr Arnold Tiniap saat ditemui wartawan, Selas (24/3/2020) di Kantor Gubernur Papua Barat, Manokwari. FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.

PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait kasus Corona Virus Disease-19 (COVID-19) di Provinsi Papua Barat terus bertamabah, namun semua PDP adalah warga Kota Sorong Papua Barat, untuk kabupaten lain di Papua Barat PDP nihil (nol).

Baca juga: DMI Papua Barat Minta Sementara Tunda Shalat Jumat dan Shalat Fardu Berjamaa di Masjid

Baca juga: Cegah COVID-19, Gubernur Papua Barat Tekankan Jagan Panik, Lockdown Perlu Pertimbangan

Ia menyebutkan data terbaru hingga Selasa (24/3/2020) pukul 19.00 WIT jumlah PDP di Provinsi Papua Barat dari data sebelumnya empat (4) orang di Kota Sorong, kini bertambah dua (2) orang menjadi enam (6) PDP.

‘’Pasien Dalam Pengawasan saat ini lima (5) tapi satu sudah keluar (bebas diawasi) pertama sekali jadi sisa empat (4) PDP, ada tambahan dua (2)  dari Sorong jadi total semua itu ada enam (6) PDP. Keenam ini semua berasal dari dari Kota Sorong,’’ jelas Juru Bicara Pemerintah Daerah untuk penaganan COVID-19 Papua Barat, dr Arnold Tiniap kepada wartawan Selasa (24/23/2020) di Manokwari.

Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) kasus COVID-19 di Provinsi Papua Barat hingga Selasa (24/3/2020) masih ditemukan merata di enam kabupaten dan satu kota.yakni, Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Fakfak, Kabupaten Raja Ampat, Manokwari Selatan dan Kabupaten Teluk Wondama.

Untuk ODP ada tambahan 12 dari kemarin, sekarang untuk ODP 63, jadi kita total dengan orang yang sudah selesai dalam pemantauan semuanya ada 107 itu dari pertama kali  kita pantau. Terus yang sudah selesai dipantau sesuai masa 14 hari yaitu 44 orang.

Juru bicara Gugus Tuga COVID-19 yang didampinggi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorongan menjelaskan untuk sampel laboratorium yang dikirim bertambah.

‘’Spesimen  atau sampel yang kita kirim saat ini dari semula  10 bertamba  5 menjadi 15 spesimen, dari 15 itu dua (2) dari Manokwari 13 dari Sorong. Kita kirim tanggal 21, 22, 23  Maret 2020. Jadi dalam waktu sekitar satu minggu atau bisa lebih lama atau bisa lebih cepat kita tunggu waktunya saja ya,’’ jelas Jubir COVID-19 Papua Barat.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *