Papua Barat

Pemda Fakfak Sediakan 120 Sapi Kurban, 90 Ekor Didatangkan dari Kobisonta Maluku Tengah

161
×

Pemda Fakfak Sediakan 120 Sapi Kurban, 90 Ekor Didatangkan dari Kobisonta Maluku Tengah

Sebarkan artikel ini

Sapi Kurban Yang Didatangkan Dari Kobisonta Seram Utara Timur Kabupaten Maluku Tengah Kini Telah Tiba di Fakfak. Minggu 25 Juni 2023. PAPUADALAMBERITA.COM. FOTO : DINAS PKP FAKFAK.

Mobilisasi Sapi Kurban Dari Kobisonta Seram Utara Timur Kabupaten Maluku Tengah Ketika Tiba di Pelabuhan Fakfak. Minggu 25 Juni 2023. PAPUADALAMBERITA.COM. FOTO : DINAS PKP FAKFAK.

PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Pemerintah Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat menyediakan 120 ekor sapi yang akan didistribusikan kebutuhan ibadah kurban pada Idul Adha 1444 Hijriyah.

Dari jumlah 120 ekor sapi untuk kebutuhan ibadah kurban pada Idul Adha 1444 H, sebanyak 90 ekor sapi difasiltasi Pemerintah Daerah atas persetujuan Pemerintah Provinsi Papua Barat sehingga pihak kedua dapat mendatangkan sapi kurban tersebut dari Kobisonta Seram Utara Timur Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku dan sapi kurban dari Kobisonta yang didatngkan ke Fakfak telah mendapat izin dari Pemerintah Provinsi Papua Barat.

Pemerintah Daerah memfasilitasi pihak kedua untuk mendatangkan 90 ekor sapi kurban yang didatangkan dari Kobisonta Seram Utara Timur telah tiba di Fakfak pada Sabtu (24/6/2023) dengan menggunakan Kapal Fery Kalabia, sedangkan 30 ekor sapi akan didatangkan dari Distrik Bomberay dan Tomage.

Demikian dikatakan, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Fakfak, Muhamad Soleh, S.Hut.,M.Si., ketika dihubungi papuadalamberita.com. via kontak WhatsAap, Minggu (25/6/2023).

Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan memastikan seratusan sapi kurban yang didatangkan baik dari Kobisonta maupun Bomberay dan Tomage untuk kebutuhan hari raya Kurban dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit mulut dan kuku.

“Kami (Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan) pastikan sapi kurban yang didatangkan tersebut bebas dari penyakit karena telah melalui pemeriksaan dokter hewan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bahkan telah melalui pemeriksaan karantina hewan,” tutur Soleh.

Untuk memastikan kesehatan hewan kurban tersebut, lanjutnya, hingga saat ini dokter hewan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan masih melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang baru saja masuk dari Kobisonta.

Menurut Soleh (sapaan akrabnya), perbedaan harga yang begitu jauh antara harga sapi di Kobisonta dan Bomberay serta Tomage sehingga pembeli lebih memilih untuk membeli sapi dari Kobisonta ketimbang membeli sapi kurban dari 2 (dua) Distrik yang ada di Fakfak.

“Satu ekor sapi di Bomberay maupun Tomage Fakfak Papua Barat mencapai Rp17 juta sedangkan di Kobisonta seharga Rp12 juta, ini yang menyebabkan pembeli memilih untuk membeli sapi kurban dari Kobisonta,” ungkapnya.

Sedangkan ketersediaan sapi di Distrik Karas Fakfak, Papua Barat, tidak dapat didatangkan ke Fakfak karena ketersediaan sapi di Karas telah dibeli dari Kabupaten Kaimana dan akan segera di kirim ke Kabupaten tersebut.

Dia menambahkan, populasi sapi di Distrik Bomberay dan Tomage hingga saat ini mencapai  kurang lebih 3.220 ekor namun harga jual terlampau tinggi mencapai Rp.17 juta per ekor.(RL 07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *